Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan

24/04/12

‎4 kondisi ketika jomblo lebih baek daripada pacaran...


4 kondisi ketika jomblo lebih baek daripada pacaran...

Kehadiran seorang kekasih memang bisa menambah warna dalam hidup, tapi bukan berarti hidup tidak bisa berwarna tanpanya. Dalam situasi dan waktu tertentu, ada kalanya menyandang status single atau jomblo lebih baik daripada berpacaran. Kondisi seperti apa yang membuat wanita lebih baik sendiri? Ini dia jawabannya, seperti dilansir eHow.

1. Karir Jadi Prioritas
Sadar atau tidak, keberadaan pasangan sedikit banyak mempengaruhi keputusan kita dalam memilih pekerjaan. Meskipun mungkin dia tidak meminta Anda mengambil atau menolak pekerjaan tertentu, secara naluriah Anda akan mempedulikan perasaan sang kekasih. Apalagi jika pekerjaan itu menuntut Anda sering lembur atau bertugas ke luar kota.

Jika saat ini karir yang ingin dikejar, tidak ada salahnya memilih untuk sendiri dulu. Anda bisa bebas memilih pekerjaan yang diinginkan. Anda pun tidak perlu repot-repot membagi waktu antara pekerjaan dan jadwal kencan bersama kekasih. Satu hal lagi, tidak ada 'kewajiban' lapor diri sedang apa, di mana atau bersama siapa.

2. Ingin 'Bebas'
Keberadaan kekasih seringkali membatasi ruang gerak, terutama dalam hal bersosialisasi. Nah, jika Anda masih ingin bebas berteman dengan siapa saja, menjadi single mungkin jadi keputusan yang baik. Bayangkan jika setiap mau pergi ke luar bersama teman, Anda harus meminta izin atau setidaknya memberi tahu kemana akan pergi.

Saat sendiri, Anda bisa membuat rencana sebebas-bebasnya dengan para sahabat. Mulai dari nonton film, ke taman hiburan, menyaksikan pertunjukan teater sampai travelling ke luar negeri. Tidak hanya itu, Anda pun berkesempatan bertemu lingkungan dan orang baru sebanyak-banyaknya. Menjadi single, memungkinkan Anda menjalani kehidupan sosial dengan bebas dan memilih teman tanpa harus mengkhawatirkan perasaan pasangan.

3. Masih Fokus dengan Diri Sendiri
Tak dipungkiri, menjalin cinta dengan seseorang yang kita sayangi memang menyenangkan dan membuat hati berbunga-bunga. Tapi kisah cinta tidak selalu manis. Ada bumbu-bumbu pertengkaran, selisih paham dan cemburu di dalamnya yang berpotensi memunculkan stres bahkan depresi. Seperti kita tahu, stres bisa berakibat buruk terhadap kesehatan.

Menurut penelitian seperti dikutip dari The Soko, orang yang sering bertengkar dengan pasangannya berisiko menderita hipertensi lima kali lebih besar dibandingkan yang single. Menjadi single, kemungkinan Anda mengeluarkan emosi-emosi negatif akan lebih kecil dibandingkan orang yang berpasangan. Dengan begitu, pikiran dan tubuh juga lebih rileks. Jika kehidupan Anda sudah sangat dipusingkan dengan masalah pekerjaan atau keluarga, menjadi single untuk sementara mungkin akan lebih baik.

4. Jenuh dengan Pertengkaran
Boleh saja sesekali bertengkar atau berdebat dengan kekasih. Tapi jika hubungan lebih banyak diisi pertengkaran daripada kemesraan, sebaiknya mulai berpikir untuk hidup sendiri sementara waktu. Apalagi jika pertengkaran disebabkan oleh hal-hal sepele yang sama sekali tidak penting. Daripada harus 'tarik urat' setiap kali bertemu, lebih baik tidak perlu bertemu setiap hari kan

16/04/12

Nasihat Seekor Induk Laba-Laba

Nasihat Seekor Induk Laba-Laba

Salam Surgawi,

Seekor Induk laba-laba memberikan nasihat pada anak-anaknya:
"Mulai sekarang kalian harus berdiri sendiri, keluarga kita memiliki semangat pantang menyerah, harus giat berjuang dan berusaha. Pekerjaan kalian hanyalah merajut dan terus merajut sarang kalian sendiri. Dari sanalah kalian akan memperoleh makanan dari hasil kerja keras kalian sendiri.”

"Walau pada kenyataannya banyak manusia yang tidak suka dengan sarang yang dengan susah payah kita buat, kalian harus mengerti sebabnya, karena kita telah masuk ke dalam rumah mereka. Manusia senang kebersihan, maka bila kalian membuat sarang di sembarang tempat dalam rumah mereka, sudah pasti kalian tidak akan pernah hidup dengan tenang. Bila kalian membuat sarang di halaman, di pohon atau di tempat-tempat yang tidak menganggu banyak orang, maka kalian akan dapat bertahan hidup."

"Jangan berpikir pekerjaan kalian adalah pekerjaan yang sia-sia, pada saat pagi hari embun membasahi sarang kita, dan mentari mulai bersinar, lihatlah hasil karyamu yang indah. Warna indah dari air liur yang menjadi benang akan memancarkan warna pelangi nan indah. Inilah keindahan hidup sebagai laba-laba."

"Jangan merasa kecil hati, saat banyak yang tidak suka dengan kehadiranmu, tetapi lihatlah semangat, keuletan dan kerja keras keluarga kita. Jangan malas untuk menambal sarang yang rusak, dan jangan putus asa untuk mengisi kehidupan dengan hal yang berarti. Walau kita kaum binatang yang tidak berguna, tetapi suatu kemuliaan untuk mengisi hidup dengan kerja keras dan hasil karya serta ketekunan membuat sarang laba-laba yang indah.”

Oleh Bhiksu Sakya Sugata (Shi Neng Xiu /
釋能修).

Salam HSG

15/04/12

Kisah Karpet

Cerita sharing dari psikolog


Virginia Satir

Kisah Karpet
Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki.
Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik.
Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.
Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor.
Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian.
Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.
Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir
tersenyum & berkata kepada sang ibu: "Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan"


"Bayangkan rumah ibu yg rapih dan karpet ibu yg bersih, tak ternoda, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia senang dengan bayangan yg dilihatnya.


"Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak,
tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.” “Rumah ibu sepi dan kosong
tanpa orang-orang yang ibu kasihi". Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya mengandung isak. Perasaannya
terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yg tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.


"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak2 ada bersama anda dan menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali.


"Sekarang bukalah mata ibu" "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Kotor masih bisa dibersihkan, tetapi Bila hilangnya kehangatan dan cinta kasih dari orang yg dicintai, mau dicari kemana?
Semoga bermanfaat...:)

Di Post Oleh : http://www.facebook.com/edy.w.huangjiaying

07/05/11

Kisah 1001 Kelereng

Salam Surgawi,

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil “Tom”. Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.


“Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat”.

Ia melanjutkan : “Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku”.

Lalu mulailah ia menerangkan teori “seribu kelereng” nya.” Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting”.

“Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini”, sambungnya, “dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati”.

“Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya”.

“Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu”.

“Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Tuhan telah memberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi”.

“Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!”

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar ! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

“Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan”. “Lho, ada apa ini…?”, tanyanya tersenyum. “Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial”, jawabku, “Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng.”

Dari setiap satu kelereng yang telah terbuang, apakah yang telah anda dapatkan ?

Apakah…..kesedihan,keraguan.kebosanan,rasa marah,putus asa,hambatan,permusuhan,pesimis & kegagalan ?

ataukah….kebahagiaan,kepercayaan,antusias,cinta kasih,motivasi,peluang,persahabatan,optimis & kesuksesan ?

Waktu akan berlalu dengan cepat. Tidak banyak kelereng yang tersisa dalam kantong anda saat ini. Gunakan secara bijak untuk memberikan kebahagiaan yang lebih baik bagi anda sendiri, keluarga, dan lingkungan anda.


Salam HSG

Posted by: Steven J. Linardi
©HSG - May 2011

Hewan Juga Memiliki Perasaan

Salam Surgawi,

Kisah yang sangat menyentuh ini terjadi di Hong Kong pada tahun 1988 ketika para pekerja membawa seekor sapi berbobot 1.200 pon (544kg) ke pusat pemotongan dimana sapi itu akan dipotong kedalam potongan-potongan dan untuk dijadikan daging rebus.

Ketika mereka semakin dekat dengan tempat pemotongannya, sapinya tiba-tiba berhenti, berlutut dengan air mata yang bercucuran membasahi pipinya. Para penjagal di sana pun tercengang, bagaimana sapi ini tahu bahwa dia akan segera dibunuh di tempat pemotongan sapi ini?

“Ketika saya melihat binatang yang seharusnya mati ini menangis, dan melihat rasa takut dan kesedihan yang tersirat dari matanya, saya mulai menggigil dan gemetaran, “ kata penjagal Shiu Tat-Nin sambil mengingatnya kembali. “ Saya memanggil yang lainnya untuk menghampiri dan mereka semua kaget sama seperti diriku. Lalu kita mulai menarik dan mendorong si sapi itu, tetapi sapi itu tidak mau menurut. Sapi itu tetap terduduk disana dan menangis.”

“Kita tidak dapat membuatnya bergerak sampai kita semua berjanji kepadanya bahwa dia tidak akan mati. Setelah itu baru dia bangun dan menurut dengan kita,” kata Shiu.

“Kita semua merasa ngeri karena binatang itu bagaikan manusia pada waktu itu. Kita saling memandang satu sama lain,dan kita sadar bahwa tidak ada seorang pun dari kita yang akan membunuhnya. Hal ini membuat kita sadar apa yang harus kita lakukan dengan binatang itu.”

Para pria-pria ini sangat tersentuh dengan apa yang terjadi pada binatang itu dan mereka patungan uang untuk membeli sapi ini dengan uang mereka sendiri. Lalu mereka memberikannya kepada sebuah vihara Buddha agar binatang itu bisa hidup dengan damai.

“Anda percaya atau tidak. Inilah kenyataannya, sangat aneh kedengarannya. Sapi itu seperti seekor binatang besar yang mengerti setiap kata yang kita ucapkan.” Bagi para pekerja di tempat pemotongan sapi ini, berhadap-hadapan dengan seekor sapi yang menangis membuat mereka tidak dapat bertahan dengan pekerjaan mereka lagi. “Tiga dari pria-pria ini berhenti bekerja setelah kejadian ini,” kata sang mandor. “Mereka bilang mereka tidak akan bisa membunuh binatang yang lain lagi tanpa terbayang akan kejadian sapi ini yang terus mengeluarkan air mata dari matanya, mata yang sedih tersirat di muka sapi itu.”


Salam HSG

Posted by: Steven J. Linardi
©HSG - May 2011

Ada Cinta Sejati di Dekat Kita yang Tidak Kita Sadari

Salam Surgawi,

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul ketika saya bersander di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu,sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus mengakui, bahwa saya mulai merasa lelah dengan semua ini, alasan-alasan saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif dan berperasaan halus, saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen.
Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidak mampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.

Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, yaitu saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?”, dia bertanya dengan terkejut.
”Saya lelah, terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini”, jawab saya.

Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya?
Dan akhirnya dia bertanya, ” Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?”

Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit dan itu benar, saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya.
Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan,
“Saya punya pertanyaan untukmu, jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya.
Seandainya katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?”

Dia berkata, ” Saya akan memberikan jawabannya besok.” Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan….

“Istriku Sayang, Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya.
Saya melanjutkan untuk membacanya kembali.

“Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-jari saya supaya saya bisa menolong untuk memperbaiki programnya.

“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu.

“Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus memberikan mata saya untuk mengarahkanmu.

“Kamu selalu pegal-pegal pada waktu “teman baikmu” datang setiap bulannya, saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.

“Kamu senang diam didalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi “aneh”. Saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon-lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosananmu.

“Kamu selalu menatap komputermu dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu?

Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati.”

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali…

“Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya, jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana dengan susu segar dan roti kesukaanmu?” Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti.

Oh, saya percaya, tidak ada orang yang pernah mencintai saya seperti yang dia lakukan dan mengetahui saya harus melupakan “bunga” itu sendiri?
Itulah hidup, atau boleh dikatakan, cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian perasaan itu mulai berangsur-angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian?

Cinta menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak ingin kita ketahui? Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari hubungan.

Di atas semua ini, pilar cinta sejati berdiri dan itulah kehidupan kita.


Salam HSG,


Posted by: Steven J. Linardi
©HSG - May 2011

Legenda 9 Anak Naga

Salam Surgawi,

Legenda mengatakan bahwa naga itu memiliki sembilan anak, tetapi tidak ada yang tumbuh menjadi naga, dengan masing-masing memiliki penampilan sendiri. Mereka adalah (diatur oleh senioritas di antara saudara-saudara) bernama "Bixi, Chiwen, dusun, Bi'an, Taotie, Baxia, Yazi, Suanni dan Jiaotu."

Apa yang disebut "sembilan anak-anak naga" tidak berarti bahwa naga itu telah tepat sembilan anak. Dalam budaya tradisional China, angka "sembilan" menunjukkan jumlah besar dan disimpan dalam status tertinggi. Sembilan bukan jumlah pasti, tetapi sejumlah mulia. Itu sebabnya telah digunakan untuk menggambarkan jumlah anak naga.

1. BIXI
Tampak seperti kura-kura, Bixi adalah suka membawa beban berat. Dia membawa sebuah prasasti sepanjang tahun. Gambar binatang tak mengeluh dengan kekuatan yang tidak biasa dapat dengan mudah ditemukan di candi dan ruang leluhur. Dikatakan bahwa menyentuh hewan tersebut dapat membawa keberuntungan.


2. CHIWEN
Chiwen terlihat agak seperti kadal tanpa ekor. Ia suka menatap sekitar di daerah genting. Nya juga menyukai menelan api dan penyemprotan gelombang menyebabkan curah hujan. Hewan ini digunakan untuk menjaga api kecelakaan diri. Gambar-Nya sering ditemukan di sudut-sudut dan punggung dari aula serta di atas atap.


3. PULAO
Berbentuk seperti naga, tetapi lebih kecil dalam ukuran, Pulao suka mengaum. Dikatakan bahwa Pulao hidup dengan laut dan ia takut ikan paus yang paling. Setiap kali ia diserang oleh ikan paus, ia terus menderu. Jadi, orang meletakkan gambar di atas lonceng dan membuat striker kayu ke bentuk ikan paus. Hal ini untuk mendapatkan suara bel paling keras mungkin.


4. BI'AN
Juga disebut "Xianzhang", Bi'an terlihat seperti harimau. Dia sangat kuat dan tertarik di penjara dan kasus-kasus peradilan. Kemudian, orang-orang yang mengukir gambar tentang pintu-pintu penjara. Harimau adalah hewan berani dan sengit dan gambar Bi'an, binatang seperti harimau, digunakan untuk meningkatkan keagungan penjara dan untuk mengintimidasi penjahat.


5. TAOTIE
Taotie tampak seperti serigala dan sangat suka makan. Karena merupakan binatang jahat imajiner rakus makan, orang-orang yang menikmati makan dan orang-orang serakah kekayaan yang disebut sebagai "orang taotie". Kepala Taotie sering terukir di kapal ritual seperti lonceng dan tripod sebagai motif dekoratif.


6. QIUNIU
Qiuniu tampak seperti seekor naga kuning kecil dengan skala dan mencintai musik. Ini anak naga, dengan musik dalam darah-Nya, tidak hanya menemukan jalan ke huqins rakyat Han, namun juga ke instrumen berbentuk bulan rakyat Yi dan instrumen tiga senar dari orang Bai. Beberapa alat musik Tibet juga menanggung kepalanya penggalangan dan gambar mulut-pembuka.


7. YAZI
Tampak seperti, menatap serigala Yazi pada hal-hal dengan mata marah dan dia suka pembunuhan berdarah. Gambar-Nya sering terukir di gagang pisau dan sarung pedang.



8. SUANNI
"Suanni" awalnya alias singa itu, sehingga ia terlihat seperti singa. Dia suka asap dan api dan suka duduk. Its gambar dapat ditemukan di altar Buddha dan pembakar dupa. Singa itu diperkenalkan ke Cina dengan Buddhisme. Sakyamuni, pendiri agama Buddha, dijuluki "Fearless Lion", sehingga orang alami menaruh Suanni di altar Buddha atau mengukir pada pembakar dupa, memberinya kesempatan untuk menikmati asap dengan penuh.


9. JIAOTU
Jiaotu seperti kerang atau siput yang membisu oleh alam. Gambar-Nya sering terukir di pintu atau papan pintu. Kerang dan siput cenderung menutup cangkangnya ketat saat diserang. Puting gambar Jiaotu di pintu mungkin ingin untuk menutup pintu seketat mungkin untuk keamanan.




Salam HSG,
Posted by: Steven J. Linardi
©HSG - May 2011

06/05/11

Sam Pek Eng Tay

Salam Surgawi,

Pada jaman dahulu kala di negeri Cina tepatnya di propinsi Zhejiang hiduplah keluarga Zhu. Mereka termasuk keluarga kaya dan terpandang di daerah tersebut. Keluarga Zhu mempunyai seorang putri yang sangat cantik bernama Cuk Eng Tay. Sebagai anak perempuan, Eng Tay tidak boleh sering keluar rumah. Hal itu selalu membuatnya bosan. Dia ingin sekali pergi bersekolah seperti anak laki-laki. Berulang kali Eng Tay membujuk ayahnya untuk mengijinkannya pergi sekolah, namun ayahnya selalu menolak dengan tegas.

***

Suatu hari dia mendapat sebuah ide. Eng Tay mengurung diri di kamar dan berpura-pura sakit.
Tuan Zhu yang khawatir dengan kesehatan putri tunggalnya menyetujui usul Lin Ce, pengasuh putrinya, untuk memanggil seorang peramal.

"Tuan, saya sarankan anda untuk mengirim putri anda ke sekolah di luar kota, maka dia akan sembuh," kata si peramal.
"Apa? Tidak mungkin aku mengirim anak perempuanku bersekolah. Tak ada seorang gadis pun di sana!" kata Tuan Zhu gusar.

Tiba-tiba peramal itu menyingkap tutup kepala dan jubahnya. Tuan Zhu terkejut karena peramal itu tidak lain adalah Eng Tay.
"Ayah, kalo aku berpakaian seperti laki-laki, bolehkah aku pergi ke sekolah? Tidak akan ada yang menyangka bahwa aku seorang gadis," bujuk Eng Tay.
Akhirnya dengan berat hati Tuan zhu mengijinkan Eng Tay untuk pergi bersekolah.

Pada hari yang ditentukan dengan ditemani Lin Ce yang setia, Eng Tay berangkat ke sekolah Sung Yee. Tentu saja dengan menyamar sebagai laki-laki. Di tengah perjalanan Eng Tay bertemu dengan seorang pemuda yang juga akan pergi ke Sung Yee. Mereka pun berkenalan dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersama-sama. Pemuda itu bernama Liang Sam Pek dan berasal dari Guiji. Mereka pun menjadi akrab dan berjanji untuk saling menjaga. Sam Pek menganggap Eng Tay sebagai adik dan demikian sebaliknya Eng Tay menganggap Sam Pek sebagai kakak.

Di sekolah Eng Tay belajar dengan giat. Dia sangat bersemangat, apalagi kini dia semakin akrab dengan Sam Pek sehingga hari-harinya tidak lagi membosankan. Karena Eng Tay gadis yang serdik, tidak seorang pun mencurigai penyamarannya. Maka Sam Pek pun memperlakukan Eng Tay sebagai adik laki-laki. Padahal Eng Tay ternyata mulai menaruh hati pada Sam Pek.

Tidak terasa bertahun-tahun Eng Tay menghabiskan harinya di Sung Yee. Selama itu dia tidak pernah sekali pun pulang menengok ayahnya. Hanya Lin Ce yang pulang pergi membawa kabar dari Eng Tay dan ayahnya. Suatu hari Lin Ce membawa surat dari rumah yang mengabarkan bahwa ayahnya sakit keras dan menyuruhnya pulang. Eng Tay bimbang, dia sangat ingin pulang menengok ayahnya namun dia juga takut sekembalinya ke rumah dia tidak akan bisa kembali ke sekolah. Itu artinya Eng Tay tidak bisa bertemu lagi dengan Sam Pek. Kepada Lin Ce dia berterus terang bahwa dia telah jatuh cinta kepada Sam Pek.

Akhirnya Eng Tay dan Lin Ce memutuskan utnuk meminta nasehat kepada guru Eng Tay. Eng Tay berterus terang bahwa dia adalah seorang gadis yang menyamar agar bisa sekolah. Untunglah beliau tidak marah. Eng Tay menitipkan sebuah bandulan kipas kepada guru untuk diberikan kepada Sam Pek.

Dengan berat hati Sam Pek mengantar kepergian Eng Tay. Sebelum berpisah Eng Tay mencoba memberi isyarat kepada Sam Pek bahwa dia adalah seorang gadis, namun Sam Pek tidak mengerti arti isyarat Eng Tay. Akhirnya Eng Tay menyerah dan berkata bahwa dia akan menjodohkan Sam Pek dengan adiknya, maka Sam Pek harus datang menemuinya dan melamarnya.

Setelah ditinggal Eng Tay, Sam Pek merasa kesepian. Akhirnya dia meminta ijin gurunya untuk menjenguk Eng Tay. Guru Sun Yee lalu memberikan bandulan kipas dari Eng Tay kepada Sam Pek dan memberitahukannya bahwa Eng Tay sebenarnya adalah seorang gadis. Sam Pek terkejut mendengarnya. Akhirnya dia mengerti bahwa sebenarnya Eng Tay ingin agar Sam Pek melamar Eng Tay dan bukan adiknya. Dengan hati berbunga-bunga Sam Pek pun berpamitan dan langsung memacu kudanya ke rumah Eng Tay.

Sementara itu Tuan Zhu bermaksud menjodohkan Eng Tay dengan anak keluarga kaya dan berkuasa bernama Ma Wencai. Tentu saja Eng Tay menolaknya dan berterus terang bahwa dia sudah memiliki seorang kekasih yang akan segera melamarnya. Tuan Zhu sangat marah mendengarnya. Dia tetap memaksa Eng Tay untuk menerima lamaran Ma Wencai dan mengancam akan mencelakakan Sam Pek jika Eng Tay berani menolaknya. Maka Eng Tay pun hanya bisa menangis sedih mendengar keputusan ayahnya.

Beberapa hari kemudian Sam Pek sampai di rumah Eng Tay. Setelah memohon pada ayahnya, akhirnya Eng Tay bisa menemui Sam Pek. Mereka sangat bahagia bisa bertemu lagi. Namun Eng Tay juga bersedih karena ini adalah terakhir kalinya dia bisa menemui Sam Pek. Ketika Sam Pek mengutarakan niatnya untuk mempersunting Eng Tay, Eng Tay pun tak kuasa menahan air matanya.
"Kenapa kau kelihatan menangis, adik Eng Tay? Apakah kau tidak suka aku melamarmu?" tanya Sam Pek.
"Aku bahagia kakak Sam Pek. Tapi... ayahku telah menjodohkanku dengan pria lain dan aku tidak bisa menolaknya. Maafkan aku kakak!" tangis Eng Tay.

Sam Pek sangat marah mendengarnya. Dia pikir Eng Tay sudah melupakannya dan tidak ingin menjadi istrinya.
"Jadi kau lebih memilih menjadi istri orang kaya itu daripada aku yang miskin?" kata Sam Pek dengan marah.
"Bukan begitu kakak Sam Pek, ini adalah keinginan ayah dan aku tidak kuasa menolaknya. Mengertilah kakak! Meski aku harus menikah dengan orang lain, cintaku hanya untuk kakak seorang," isak Eng Tay.

Sam Pek tidak mau mendengar perkataan Eng Tay, dengan sedih dia memacu kudanya pulang ke rumahnya. Sam Pek kehilangan semangat hidupnya. Maka dia pun menghabiskan waktunya dengan minum banyak arak hingga lupa makan, lupa tidur. Akhirnya Sam Pek pun jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Sam Pek pun tidak mau berobat. Baginya hidup sudah tidak berarti lagi.

Ibu Eng Tay sangat sedih melihat keadaan putranya. Maka dengan berlinang air mata dia pergi ke rumah Eng Tay dan memohon kepada Tuan Zhu supaya mengijinkan Eng Tay menemui Sam Pek untuk terakhir kalinya. Namun Tuan Zhu menolaknya. Dengan hati sedih Eng Tay hanya bisa menitipkan sebuah bingkisan berisi puisi-puisi cinta dan segumpal rambutnya.

Sam Pek semakin sedih dan semakin tidak bergairah untuk sembuh. Suatu hari ketika sakitnya semakin parah, dia berpesan kepada ibunya bahwa jika ia meninggal dia ingin dikuburkan di jalan yang akan dilalui oleh iring-iringan pengantin Eng Tay. Beberapa saat kemudian Sam Pek pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Eng Tay pun berduka mendengar kematian kekasihnya. Dia menangis sepanjang hari dan meratapi nasib yang tidak menyatukannya dengan kekasih yang dicintainya.

Tuan Zhu sangat khawatir melihat keadaaan putrinya, maka dia meminta supaya tanggal pernikahan putrinya dipercepat.

Eng Tay lalu memohon kepada ayahnya supaya diijinkan untuk turun sebentar dari tandu pengantin dan mengunjungi makam Sam Pek untuk memberi penghormatan terakhir. Meski tidak setuju tapi akhirnya Tuan Zhu dan keluarga Ma memberi ijin.

Maka ketika iringan pengantin Eng Tay tiba di makam Sam Pek. Eng Tay turun dari tandu dan berlutut di makam kekasihnya. Dengan menangis sedih dia berkata: "Kakak Sam Pek percayalah bahwa cintaku hanya untukmu. Aku tidak ingin menikah dengan orang lain. Jika kakak mendengarku, bawalah aku pergi bersama kakak!"

Mendadak angin bertiup sangat kencang dan hujan pun turun dengan derasnya. Di tengah suara petir yang menggelegar tiba-tiba makam Sam Pek terbelah dua dan muncullah lubang menganga di depan Eng Tay. Tanpa pikir panjang Eng Tay pun terjun ke dalam lubang tersebut tanpa sempat dicegah oleh para pengiringnya. Kemudian makam tersebut kembali menutup dan Eng Tay pun menghilang.

Suasana kembali cerah seperti tidak pernah ada kejadian apapun. Tinggallah para pengiring yang masih terkejut dengan kejadian tersebut. Hanya Lin Ce yang menangis meratapi kepergian majikannya. Tiba-tiba dari balik makam, muncullah sepasang kupu-kupu yang cantik. Mereka berputar-putar sebentar di kepala Lin Ce sebelum akhirnya terbang jauh dengan gembira. Lin Ce yakin bahwa kupu-kupu itu adalah penjelmaan roh majikannya yang telah bersatu dengan kekasihnya.


Salam HSG

Posted by: Kaz HSG
HSG - May 2011

26/04/11

Boneka Cantik

Salam Surgawi,

Kesempurnaan adalah sesuatu yang relatif. Dengan memperbesar rasa syukur, kita akan memperoleh "kesempurnaan" yang hakiki.

Pada sebuah desa yang aman dan damai, ada seorang pembuat boneka yang sangat terkenal. Dengan sentuhan tangannya, boneka-boneka yang dibuat seolah-olah bisa hidup. Sebab, ia selalu membuat boneka dengan hati dan perasaannya. Tak heran, setiap boneka yang dibuatnya, selalu saja jadi rebutan untuk dibeli orang.

Seiring dengan berjalannya waktu, sang pembuat boneka pun mulai menua. Ia merasa, inilah saatnya membuat karya terakhir sebelum ajal menjemput. Untuk itu, ia pun segera bersiap-siap membuat boneka terbaik yang bisa dibuatnya.

Bahan-bahan terbaik pun dikumpulkannya. Kali ini, ia bertekad membuat boneka perempuan tercantik yang tak ada bandingannya. Maka, setiap hari, setiap waktu, sang pembuat boneka pun hanya berkutat untuk terus memperbaiki karyanya.

Rambut bonekanya dibuat berwarna hitam seperti putri cantik dari kerajaan. Matanya dibuat berwarna gelap dengan sorot tajam menyenangkan siapa saja yang memandang. Alisnya dibuat lentik sehingga setiap yang melirik akan dibuat terpesona. Tangan dan jemari dibentuk seindah mungkin karena pembuat boneka berharap boneka itu bisa menemani dan merangkul siapa saja yang beruntung memilikinya. Tubuhnya pun dibuat dengan lekukan tubuh perempuan cantik sehingga bisa jadi kebanggaan siapa saja.

Sekian lama membuat boneka yang akan jadi karya terakhir, si pembuat boneka pun akhirnya puas. Ia merasa, sudah membuat boneka sempurna yang akan jadi peninggalan terbaik karyanya. Ditimangnya boneka itu dengan penuh sayang, seperti anaknya sendiri.

Setelah puas menimang, si pembuat boneka membawa boneka itu ke depan cermin untuk semakin melihat kesempurnaannya. Ia pun berkata. "Hai boneka cantik. Lihatlah dirimu. Engkau pasti akan jadi boneka yang bisa membawa senyum dan tawa bahagia karena keelokanmu," ucapnya
Namun, tiba-tiba, boneka itu seolah-olah berkata. "Ah, aku tidak cantik! Lihatlah, rambutku hitam. Padahal aku ingin punya rambut pirang nan menawan. Mataku gelap. Padahal aku ingin punya mata hijau seperti indahnya pepohonan. Aku juga tak suka bentuk tubuhku yang terlalu kurus. Aku ingin tubuhkulebih berisi sehingga bisa menawan hati!"

Si pembuat boneka pun jadi sedih mendengar keluhan ciptaannya. Maka, ia pun mencampakkan begitu saja karya yang tadi sangat dipujanya. Sehingga, boneka itu pun teronggok begitu saja dan lama-kelamaan dilupakan oleh pembuatnya. Boneka yang tadinya ingin dijadikan karya terbaik, kini telah jadi benda yang tak berarti apa-apa.

Teman - Teman yang baik....
Kita kadang tak pernah puas dengan apa yang sudah kita dapat. Sibuk memikirkan apa yang belum dimiliki, dan lupa bersyukur dengan apa yang sudah didapatkan. Sehingga, tanpa sadar, apa yang sudah didapat, lama-lama justru akan berkurang atau bahkan hilang.

Padahal, Tuhan sebagai Sang Mahapencipta, telah memberikan kesempurnaan yang tiada tara bagi kita. Hanya saja, sering kali kita justru terfokus pada kekurangan yang dimiliki. Tak jarang, kita mengutuki mengapa tercipta begini, mengapa kurang begitu. Sehingga, kita lupa, bahwa kita bisa hidup saja sudah merupakan anugerah tak ternilai yang diberikan Ilahi.

Dengan selalu berfokus pada kekurangan dan keinginan untuk memiliki apa yang belum dipunyai, kadang menjebak kita pada nafsu tak terkendali. Akibatnya, sering kali kita justru terjerumus pada tekad tak berkesudahan yang menguras tenaga dan energi. Sudah kaya, ingin lebih kaya lagi. Sudah punya segalanya, masih ingin lebih banyak lagi. Sudah berkuasa sedemikian rupa, ingin memperluas kekuasaannya lagi. Sudah punya jabatan, ingin terus mengoleksi kedudukan lebih banyak lagi. Begitu seterusnya sehingga ketamakan akhirnya malah menenggelamkan diri sendiri.

Tak salah memang, jika ingin mendapat sesuatu yang lebih baik. Tak salah juga jika kita ingin mencapai sukses yang lebih tinggi. Hanya saja, jangan melupakan apa yang sudah diperoleh. Sehingga, saat mengejar yang lebih tinggi, cenderung melakukan apa saja. Akibatnya, sikut sana, sikut sini.

Sebelum semua hal tersebut terjadi, mari kita mengalihkan fokus pada apa yang sudah dimiliki. Kita tingkatkan rasa syukur dengan memaksimalkan potensi dan apa saja yang ada pada diri saat ini. Jangan iri saat orang punya sesuatu yang lebih. Tapi, irilah jika kita tak mampu memaksimalkan waktu untuk memperbaiki diri. Jangan dengki saat melihat orang lebih baik. Tapi, dengkilah saat kita ingin lebih tinggi namun melakukan hal-hal yang kurang terpuji.

Mari, buka mata dan buka hati. Kita telah diciptakan dengan berjuta kebaikan dan potensi. Sebab, ada banyak hal yang patut disyukuri. Dengan memperbesar rasa syukur, kita akan mendapatkan kebahagiaan sejati. Sehingga, kita akan jadi "boneka" cantik yang bukan hanya cantik di luar, tapi juga dari dalam diri.
•ˆ⌣ˆ•


Salam HSG

Posted by: Kaz HSG
©HSG-April 2011

15/03/11

•SEMANGKOK NASI PUTIH•

•SEMANGKOK NASI PUTIH•


Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.

Kemudian pemuda itu berkata:
"Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih."
dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar lalu berkata dengan pelan:
"dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya."

Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum:
"Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !"

Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir:
" kuah sayur gratis."
Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.

" Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya."
Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.

"Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa kesekolah sebagai makan siang saya !"

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini,
hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?
Suaminya kemudian membisik kepadanya :
"Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."

"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya."

"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?"

Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
"Terima kasih, saya sudah selesai makan."
Pemuda ini pamit kepada mereka.

Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !"
katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang
pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari. Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih,
pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
"Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."

"Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !" Sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.


"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.
Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka:
"bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !"

Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan.


Salam HSG,
Tsn.

07/03/11

Kisah Sungai dan Empang

Kisah Sungai dan Empang

Alkisah, di antara rimbunan pohon di tepian hutan. Tampak sebuah empang yang berair tenang, tanpa kegiatan apapun di situ. Dengan santai si empang mengajak sungai di sisinya mengobrol, "Hai sungai, kuperhatikan setiap hari kamu tidak henti-hentinya mengalir. Apakah engkau tidak merasa lelah dan bosan? Sering kali aku m...elihatmu menarik kapal yang berat, kadang mendorong perahu yang sedang berlayar atau mengangkut perahu bambu para nelayan yang tidak terhitung jumlahnya. Kehidupan yang melelahkan dan membosankan seperti itu sampai kapan baru berhenti? Terus terang saja, kalau aku harus mengerjakan semua itu, aku pasti kelelahan dan jenuh sampai mati.

Dibandingkan dengan dirimu, alangkah mujur nasibku ini. Memang aku tidak setenar dirimu dan tidak tercetak di gambar peta. Tidak ada orang yang menyanjungku dan membuat lagu untukku. Tapi untukku semua itu tidak ada artinya. Lihatlah, aku selalu berbaring di atas tanah lembab yang empuk, layaknya seorang putri sedang tidur di atas kasur bulu angsa. Aku bisa menikmati kedamaian dan keindahan alam setiap saat, tidak perlu terganggu oleh kapal dan perahu yang berat, kotor, dan berisik itu.

Memang kadang ada sih, sedikit musibah mengganggu ketenanganku, itupun hanya karena selembar daun yang terjatuh di permukaan airku. Bahkan tiupan angin dari empat arah pun tidak pernah mengganggu kedamaian hidupku. Alangkah nikmatnya hidup ini dan aku tidak mau menukar dengan apapun untuk beralih menjadi seperti dirimu."

Mendengar kalimat panjang dari si empang, dengan sabar si sungai menjawab, "Sobat empang, namaku adalah sungai, karenanya aku wajib meninggalkan kehidupan yang santai, aku harus mengikuti hukum alam, setiap hari mengalir tidak berhenti. Dengan bantuan angin dan tanah, arus airku ini melayani berbagai kebutuhan manusia. Aku memberikan seluruh tenagaku kepada alam. Dari situlah aku mendapat penghormatan dan sanjungan. Seumur hidupku aku akan mengalir dan terus mengalir dan aku pasti akan selalu diingat manusia sepanjang masa. Dan waktu itu, kamu entah di mana, orang-orang pun pasti akan melupakanmu!"

Dan benar seperti yang dikatakan si sungai, dia terus mengalir sepanjang tahun dan si empang semakin lama makin mengering dan akhirnya dilupakan orang.

Dalam cerita di atas, empang berkias sebagai insan yang puas hanya berdiam diri dengan keberadaannya tanpa berbuat apa-apa. Egois dan hanya memikirkan kepentingannya, dirinya sendiri.

Sedangkan sungai menunjukkan sosok pribadi yang menghargai jati diri, siap melayani, dan membantu orang lain sehingga dapat menikmati kehidupannya dengan selalu bersahaja dan berbahagia.

Insan yang manakah kita... :)

Salam HSG

Posted By: Kaz HSG

©HSG-March 2011

05/03/11

Makanan Gosong

Makanan Gosong

Salam Surgawi,

Dua puluh tahun telah berlalu, namun masih terbayang jelas kenangan indah berikut:

Suatu malam, mama yang bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari membereskan rumah tanpa pembantu, jam tujuh malam mama selesai menghidangkan makan malam papa yang sangat sederhana berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong! Saya melihat mama sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sudah habis.

kami menunggu dengan tegang apa reaksi papa yang pulang kerja, pasti sudah capek melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa ! Papa dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan mama dengan tersenyum, dan bahkan berkata; " mama terima kasih !", dan papa terus menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah.

Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar mama meminta maaf karena telor dan tempe yang gosong itu, dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang papa katakan:

"Sayang, aku suka telor dan tempe yang gosong."

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada papa, saya bertanya apakah papa benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?".

Papa memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata,

"Anakku, mama sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek, Jadi sepotong telor dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun kok!"

Ini pelajaran yang saya praktekkan di tahun-tahun berikutnya: "Belajar menerima kesalahan orang lain, dan memilih untuk merayakannya !", adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi

Semoga cerita diatas akan menambah wawasan kita, bahwa kesalahan bukanlah dijadikan sasaran tembak menyakitkan orang yang kita sayangi, tetapi justru menjadi pintu masuk menyatakan sikap sayang dan pintu maaf.

Salam HSG,
Posted By: Kaz HSG
©HSG-March 2011

23/02/11

Wanita Paruh Baya dengan Separuh Nyawa (True Story)

Wanita Paruh Baya dengan Separuh Nyawa
(True Story)

Aku merinding mendengarnya bercerita. Bahkan pohon-pohon di sekelilingku ikut mengangguk-angguk dengan seksama. Entah menyimak atau menahan kantuk, aku tak dapat menerka. Perempuan paruh baya di hadapanku itu enggan untuk berhenti. Seakan ada luapan beban di jiwanya yang ingin dia tumpahkan dengan segera.

Dia berumur 25 tahun ketika seorang laki-laki yang 5 tahun lebih muda meminangnya. Sungguh sebuah kebahagiaan yang tak terhingga. Sebuah janji suci terucap mengikat sepasang muda mudi yang memnuhi setengah bagian agamanya. Dunia riuh, langit tersenyum, mentari berbinar berebut mengucap selamat kepadanya.

Tepat 1 tahun setelahnya, seorang bayi mungil lahir dari rahimnya. Anak laki-laki yang begitu diimpikannya. Dia merasa hidupnya begitu sempurna. Sebagai ibu dan istri yang tak kurang suatu apa. Hari semakin berganti, rupanya kebahagiaan membuatnya alpa kepada sang Pencipta. Tak dihiraukan seruan Tuhan untuk segera menemuinya. Acuh, seakan tak butuh.

Tragedi dimulai ketika anak keduanya lahir. Entah mengapa Tuhan memberikan teguran kepadaNya. Anak keduanya mengidap suatu penyakit yang entah dokter sendiri belum mampu mendiagnosanya. Ketika berumur tiga bulan, sang anak keluar masuk rumah sakit hampir tiap minggu dengan keluhan yang berbeda- beda. Kadang muntah, kejang, panas lengkap semuanya. Dia mulai mengeluh. Di tambah lagi suaminya jadi jarang pulang. Uang semakin menipis dan suami jarang mengirimi. Pulang seminggu sekali hanya memberi jatah 100 ribu. Padahal dia sendiri tak bekerja.

Ketika mendapat uang jatah, dia memberikan kebutuhan rumah dan makanan untuk anak-anaknya. Sedangkan dia sendiri hanya sanggup menelan nasi bercampur garam. Tetangga sekitar menduga suaminya mungkin menikah lagi. Tapi dia tak percaya sebelum mendengar dari bibir suaminya. Kepercayaan terhadap suaminya melebihi segalanya. Di tambah lagi, ketika pulang, suaminya begitu mesra memanjakan dia dan anak-anaknya. Semua mimpi buruk kata orang pun dia hiraukan.

Siang terik, bercampur jelaga kehitaman di langit yang mulai mendung. Dia menatap nanar daun-daun di pelataran rumah sakit. Seakan mengajaknya bercerita dan berbagi suka duka. Anaknya keduanya sakit lagi dan seperti biasa suaminya ke luar kota. Tak sengaja seorang anak duduk di sampingnya, seperti menunggu seseorang sembari menggenggam mukena. Makhluk mungil itu sungguh bersahaja. Dari wajahnya tak nampak sedikitpun raut gelisah ataupun gundah..

Wanita itu terketuk, entah mengapa dia mengikuti langkah sang anak menuju mushola. Matanya mengalir melihat sang anak dengan khusyuk berdialog dengan Sang Pencipta. Untuk pertama kalinya akhirnya setelah 4 tahun lamanya, dia kembali menghadapNya. Memenuhi janj-janji nya untuk bertemu dengan Tuhannya 5 kali sehari. Bahkan tak jarang dia mengajak bertemu ketika malam tiba.

Di suatu malam. Satu setengah tahun setelah perisitiwa itu, dia sedang larut dalam lantunan doa yang dia persembahkan kepadaNya. Air matanya mebuncah, mengoyak ke segala arah. Diadukannya semua beban yang menggelayuti jiwa kepada Sang Maha Kuasa. Entah darimana, tiba-tiba dirinya tergerak untuk masuk ke kamar. Saat itu suaminya sedang pulang. Dia ambil celana suaminya yang tergantung di belakang pintu dan dia buka dompetnya.

Hatinya terkoyak. Jantungnya terasa berhenti memompakan darah ke seluruh tubuh. Nafasnya tertahan. Berulangkali disebutnya asma Tuhan. Sebuah surat nikah siri dia temukan di belakang fotonya dan anak-anaknya. Air matanya mengalir begitu deras, tetapi ajaibnya air matanya habis dalam waktu kurang dari 5 menit. Dia tak mampu menangis lagi.

Perceraian pun tak dapat terelakkan. Tepat di saat musibah itu datang, anak pertamanya terkena penyakit yang menyebabkannya tak bisa berjalan. Hatinya bimbang, berbagai usaha dia lakukan. Akhirnya dia putuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya di kota kecil Jawa Tengah bagian utara.

Orang tua nya semula menerima dengan tangan terbuka. Siapapun orangnya tak akan bisa melihat anaknya hidup terlunta-lunta. Namun, semua itu hanya terjadi sementara. Anaknya yang sakit dan dirinya yang tak bekerja hanya dianggap parasit saja. Dia dihina, diremehkan, dianggap sebagai babu yang tak tahu malu oleh orang tuanya sendiri.

Kepahitannya tak habis sampai di situ. Anaknya yang kedua tak dapat berbicara, dan itu baru disadarinya setelah anaknya berumur 2 tahun. Panas, kejang, juga masih saja menjadi langganannya. Wanita itu limbung, tak tahu kemana dia harus melangkah.

Namun ternyata Tuhan memang tak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya. Saudaranya yang tertua, kakak perempuannya. Bersedia membiayai pengobatan kedua anaknya. Dari mulai terapi hingga obat-obatan yang lainnya. Kakaknya juga memberinya modal untuk berusaha. Dan dengan modal yang tak seberapa itu akhirnya dia membuka toko kelontong di depan rumah.

Aku kadang menahan iba, melihat wanita itu memandikan kedua anaknya yang tak bisa berlaku seperti kebanyakan anak normal. Anak pertamanya sudah mampu berjalan, namun sepertinya mengalami suatu gangguan kejiwaan. Dia tumbuh menjadi anak yang hiperaktif, super nakal, dan sukar untuk berkonsentrasi. Dokter memvonisnya sebagai ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Suatu keadaan di mana terjadi gangguan pemusatan perhatian, sikap yang hiperaktif, dan sering gelisah sehingga sukar baginya untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas sampai tuntas. Dua kali juga dia dinyatakan tak naik kelas. Anak keduanya sudah menunjukkan sedikit kemajuan. Dia dapat berbicara sepatah dua patah kata walaupun hanya memanggil “mama” dengan suara sengaunya.

Wanita itu tak patah semangat, dengan penghasilan dari toko kelontongnya dia sekolahkan anak-anaknya. Tak cukup memang, tetapi Tuhan tak membiarkannya sendirian. Banyak pihak yang menolongnya. Tawaran kerja dari sebuah perusahaan dia tolak karena dia tahu kedua anaknya butuh perawatan ekstra.

Banyak alasan untuk dia menyerah, meninggalkan anak-anaknya, mencari suami baru dan memulai kehidupan baru penuh mimpi. Tapi dia tetap melangkah walaupun terseok dan melemah. Dia yakin, biarpun gerimis menghujani hidupnya saat ini, akan ada pelangi jika dia mau bersabar menanti.

Wanita paruh baya dengan separuh nyawa, yang perlahan mulai digerogoti oleh paitnya kehidupan itu diam termangu. Dialah orang sukses di mataku. Bukan seorang pejabat, bukan seorang berpangkat, bukan pengusaha, bukan kaya raya, bukan pula wanita dengan kasih sayang di sekitarnya. Namun dia mampu berdiri dan melangkah menantang masa depan, di saat dia terpuruk dalam kubang penderitaan. Bagiku, itulah kesuksesan yang sejati.

Salam Surgawi

08/02/11

Semangat Qian Hong Yan, Gadis Berkaki Buntung yang Tak Kenal Menyerah

Semangat Qian Hong Yan, Gadis Berkaki Buntung yang Tak Kenal Menyerah

Salam Surgawi,

Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah bernama Qian Hong Yan.

Cacat tidak mematahkan semangat Qian Hongyan dari Kunming, China, untuk berprestasi. Remaja ini kehilangan kedua kakinya saat kecelakaan lalu lintas di usianya yang masih 3 tahun. Oleh orangtuanya, Qian diikutsertakan dalam terapi basket dan ternyata berhasil. Qian kemudian tampil sebagai pebasket cilik yang cemerlang. Tak memiliki kaki bukan halangan baginya untuk lincah di lapangan.

Qian Hong Yan mengalami kecelakaan dan kehilangan kedua kakinya bahkan pinggulnya, dan perlu mencari jalan keluar. Di usianya yang masih sangat dini - tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000) - ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.

Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Keluarganya di Cina miskin dan tidak dapat membeli kaki palsu, maka ia menggunakan bola basket untuk memudahkan gerakannya. Qian Hong Yan juga dikenal sebagai Basket Ball Girl.

Qian menggunakan dua sangga kayu untuk menyeret tubuhnya dan tidak mengeluh, walau dia telah gonta ganti bola basket 6 kali.
Dia tetap ke sekolah, walaupun harus bersusah payah ke sana.
Dan.. ia tetap tersenyum menyambut dunia.

Qian membuktikan bahwa keadaan tanpa kaki tidak menghalanginya untuk tetap melompat dan melesakkan bola ke dalam keranjang. Penampilan Qian yang mengharukan itu mendapat liputan luas dari media massa internasional.

Setelah beberapa lama, pada saat dia berusia 8 tahun, seseorang yang berbaik hati meminta sekelompok dokter untuk membuatkannya sepasang kaki palsu dan menyumbangkannya untuk Qian Hong Yan.

Qian bukan hanya piawai bermain basket, tapi atlet cilik ini juga lincah di kolam renang. Sebuah medali Paralympic (Olimpiade khusus orang cacat) menjadi kebanggaan orang tuanya.

Kini ia tengah mempersiapkan diri untuk tampil dalam kejuaraan dunia atlet cacat di London tahun 2012 mendatang. Selain di nomor basket, Qian rencananya juga akan tampil di cabang renang.

Orang-orang dengan keterbatasan fisik semacam Qian biasanya tidak mendapat tempat di masyarakat luas. Mereka lebih sering dianggap beban daripada potensi yang terpendam. Itu sebabnya kebanyakan kaum difable (cacat) cenderung tersisih. Tetapi justru Tuhan menghadirkan mereka dalam kehidupan kita untuk mencelikkan ‘kebutaan’ kita akan kebesaran-Nya dalam memakai siapapun juga.

Sesungguhnya, kita berhutang kepada mereka yang tak mau menyerah kepada nasib, kepada keadaan dan kepada apa yang disebut oleh banyak orang sebagai takdir.

Tak ada cacat yang bisa memadamkan semangat hidup yang tetap berkobar bagi manusia yang tak pernah menyerah. Ingat kan pada lagu yang dinyanyikan Andy Lau: EVERYONE IS NUMBER ONE.

Ya, setiap orang adalah nomor satu! Tidak ada yang nomor dua! Semangat takkan pernah padam oleh keadaan selama kita masih belum menyerah!!

Bila yang cacat saja bisa berjuang dan mengalahkan kelemahannya untuk menjadi yang terbaik dan nomor satu, mengapa kita yang masih sempurna justru menyerah pada keadaan?




Salam HSG

Posted By: Kaz HSG
©HSG-February 2011

Kisah Pria Sukses yang Menjadi Idaman Seorang Wanita Cantik

Kisah Pria Sukses yang Menjadi Idaman Seorang Wanita Cantik

Seorang Suami (S) dan Gadis cantik (G): Mereka kenal di sebuah kantin kompleks perkantoran. Setelah bertukar pin bb, esoknya si gadis mulai bbm.

G: Mas hebat ya… Punya usaha sendiri, sukses pula.
S: Terima kasih ya Enhanced by Smiley Central

Esoknya, G menelpon S, sekedar say hallo,

G: Kapan ya mas, kita makan bareng lagi?
S: Oke kapan saja boleh.

Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui BBM n telepon, sesekali juga janjian pergi makan siang bersama.

Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka. Sampai suatu hari, si gadis BBM, isinya adalah :”Mas… Sebenarnya aku mencintaimu, aku tau kamu udah punya keluarga, tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri kedua, aku siap mas… dan maaf aku mengganggu perasaanmu…”

Dengan berat hati S menjawab: Dik, aku mengerti dan paham maksudmu… Tetapi dengan berat hati aku harus jawab tidak! Aku tau kamu memang cantik, dan aku yakin semua lelaki pasti mengatakan tubuh dan parasmu elok dan cantik.

Tapi… taukah kamu kenapa aku bisa tampil baik dan sukses usahaku, itu semua karena dorongan dan semangat istriku. Sungguh sangat berdosa kalau aku harus berselingkuh dengan seseorang yang hanya mengagumiku, karena tau kalo aku sekarang udah sukses.

Kamu menyukai aku tidak ikhlas, kamu hanya melihat tampilanku semata, padahal ada orang-orang kesayangan di rumah yang telah bersusah payah mendorong aku agar selalu tampil sebaik mungkin, mereka adalah isteri dan anak-anakku tercinta. Kalau kamu menyukai aku, artinya kamu tinggal memetik hasilnya, dan cara ini tidak pernah abadi.

Taukah kamu bahwa aku memulai ini dari nol dan isteri serta anak-anakku yang selalu mendampingiku dikala susah, terpuruk dan sukses seperti ini? Taukah kamu bahwa isteriku yang selalu mendoakan kesuksesanku hingga aku bisa menjadi seperti ini? Kamu memang cantik, tapi hati isteri dan anak-anakku jauh lebih cantik…

Terima kasih, walau bagaimanapun kamu telah mengagumiku.


Salam HSG

Posted By: Kaz HSG
©HSG-February 2011

30/01/11

Cincin Berlian dan Cincin Perak

Cincin Berlian dan Cincin Perak

Dahulu kala di India ada seorang hartawan, yang mempunyai dua orang putera. Setelah Ayahnya meninggal, Anak-anaknya menemukan sebuah bungkusan milik ayahnya. Di dalamnya terdapat dua buah cincin, cincin berlian yang berharga dan cincin perak yang sederhana.

Abangnya yang tamak, berkata kepada adiknya: "Cincin ini pasti harta warisan dari kakek yg turun temurun disimpan ayah, sebagai putra sulung, cincin berlian ini sudah pasti menjadi milik saya, dan cincin perak ini untukmu,” katanya.

Adiknya dengan tersenyum berkata, “Baiklah abang! Saya sudah gembira mendapat cincin perak ini, semoga cincin itu bisa membuat abang menjadi bahagia!”

Sesampainya di rumah, Sang adik berpikir, ”Ayah menyimpan cincin berlian hal ini bisa dipahami, tetapi mengapa cincin perak sederhana yang tidak berharga ini juga disimpan, apa maksud ayah?”

Akhirnya dia melepaskan cincin di tangannya dan memperhatikannya dengan seksama. Di dalam cincin itu terukir beberapa tulisan, “semua ini dapat berubah” Oh.. ini pasti pepatah yang ditinggalkan ayah “semua ini dapat berubah!”

Kedua saudara ini mengalami pasang surut gelombang kehidupan. Ketika keberuntungan datang, Sang abang selalu berfoya-foya tidak bisa menjaga hatinya, ketika menghadapi kesulitan dia menjadi sangat susah, stress, tidak dapat tidur dan memerlukan perawatan khusus. Inilah sang Abang yang mendapatkan cincin berlian.

Sedangkan adiknya dengan cincin perak, saat keberuntungan datang, Ia menabung dan berkata: "semua ini dapat berubah". Ketika ketidakberuntungan datang Ia berkata: "Semua pasti berubah, untung masih ada tabungan yg kusimpan."

Dia selalu menjaga keseimbangan hatinya, Berdasarkan pengalaman hidup dan meresapi pepatah ayahnya, dia dapat memahami gelombang kehidupan manusia. Semua kondisi baik atau buruk semua pasti berlalu dan berubah.
Akhirnya dia dapat hidup tenang dan bahagia. Ini adalah sang adik yang mendapat cincin perak.


Salam HSG

Posted by: Kaz HSG
©HSG - January 2011

21/01/11

"You are my sunshine"

Anda baru saja menghapus 13 pesan.BatalkanatauKeluar dari Grup Heavenly Story - Cerita Surgawi

Kisah Nyata: Mukjizat Nyanyian Seorang Kakak


Kisah Nyata: Mukjizat Nyanyian Seorang Kakak

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee, USA.

Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!

Mami… aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.

Mami… aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.

Mam… aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta

Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.

Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.

Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Ia di cegat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk! Karen ragu-ragu. Tapi, suster…

Suster tak mau tahu; ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya… lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring

“… You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are gray …”

Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.

"You never know, dear, How much I love you. Please don’t take my sunshine away."

Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus… terus Michael!

"Teruskan sayang!" bisik ibunya…

"The other night, dear, as I lay sleeping, I dreamt I held you in my hands…" Dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur…

"When I awoke,dear, I was mistaken. So I hung my head and cried."

"I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same… " Sang adik kelihatan begitu tenang… sangat tenang

"Lagi sayang!" bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya.

Michael terus bernyanyi dan… adiknya kelihatan semakin tenang, rileks dan damai. Lalu sang adik tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Tuhan yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.

Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Tuhan pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan “How much I love you”.

Dan ternyata Kasih Tuhan membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil “Michael” untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNYA bila IA menghendaki terjadi.


Note:
Lagu "You are my sunshine" bisa dilihat di sini........
http://www.youtube.com/watch?v=0_TGFXc5XQo



Salam HSG

Posted by: Kaz HSG
Copyrights: ©HSG-January 2011


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates