06/05/11

Romance of the Three Kingdoms "Sam Kok"




Cerita ini dimulai dari Zhang Jiao menerima buku “Essential Arts of Peace”, dengan buku itu ia pun bisa memanggil Angin dan memerintahkan Hujan. Dengan kemampuannya itu, ia berhasil membuat banyak pengikut, dan akhirnya ia memutuskan untuk mengadakan pemberontakan terhadap Dynasty Han yang pemerintahannya sudah sangat parah karena Korupsi sudah merajalela akibat Kaisarnya hanya mendengarkan Kasim. Kelompok pemberontak ini dikenal dengan nama The Yellow Turban.

Dari sini muncul banyak pahlawan, di antaranya adalah Liu Bei, seorang penjual sendal yang juga memiliki darah Liu Bang (pembentuk dynasty Han) dan di beberapa Versi yang saya baca dia mempunyai darah seorang bangsawan. Liu Bei bersama ke dua sodara Angkatnya Guan Yu dan Zhang Fei bergabung dengan Liu Yan seorang imperial Protector yang mengumpulkan kekuatan untuk melawan Yellow Turban.

Pahlawan Yang muncul lainnya adalah Cao Cao, Sun Jian, Yuan Shao, Dong Zhuo dan lainnya. Tidak butuh waktu lama akhirnya pemberontakan dapat di taklukan. Tetapi pemberontakan ini sebenarnya hanyalah awal dari kehancuran Dynasty HAN. Dari sini, muncul banyak kekuatan baru. Kaisar Han-pun di perebutkan oleh para Pahlawan tadi untuk dilindungi dan di jadikan Kaisar Boneka.

Kaisar Han di kuasai secara bergantian, mulai dari He Jin, Dong Zhuo, Li Jue, Cao Cao dan terakhir Cao Pi. Perperangan terjadi di mana-mana, Hingga akhirnya hanya tersisa tiga kekuatan besar yaitu Liu Bei (Atau Dinasti Shu Dalam Game Dynasty Warrior), di dukung oleh Zhuge Liang, Guan Yu, Zhang Fei, Zhao Yun dan lainnya. Lalu Cao Cao(Atau Dinasti Wu Dalam Game Dynasty Warrior) di dukung oleh Zhang Liao, Xiahou Dun, Cao Ren, Xun Yu, Guo Jia & Sima Yi. Terakhir adalah Sun Quan Anak ke-2 Sun Jian (Atau Dinasti Wei Dalam Game Dynasty Warrior)yang di dukung oleh Zhou Yu, Lu Su, Lu Meng, Lu Xun, Gan Ning dan lainnya.

Setelah Cao Cao wafat, Cao Pi anak Cao Cao memutuskan untuk menghapus Dynasty Han yang sudah melemah, dan mendirikan Dynasty-nya sendiri. Cao Pi kemudian membentuk Dyansty Wei, di susul Liu Bei membentuk Dynasty Shu dan terakhir Sun Quan dengan Dynasty Wu.

Setelah Liu Bei Wafat, Shu di pimpin oleh anaknya Liu Chan dan di bantu oleh Zhuge Liang. Tetapi Liu Chan sangat tidak kompeten & terlalu banyak percaya kepada kasimnya Huang Hao, sehingga setelah beberapa tahun Zhuge Liang Wafat, Shu Dapat ditaklukan Oleh Wei ditandai dengan menyerahnya Liu Chan kepada Wei. Wei sendiri akhirnya hancur karena pemberontakan Anak Sima Yi, Sima Zhao . Sima Zhao lalu membentuk Dynasty-nya sendiri yaitu Dynasty Jin. Lalu terakhir Jin di bawah pimpinan Sima Yan, anak SiMA Zhao pun mampu menghancurkan Wu sehingga akhirnya China bersatu kembali dalam satu Dynasty yaitu Dynasty Jin.

***
Episode 1

Dunia dibawah langit setelah suatu masa yang terpecah-pecah akan kembali bersatu dan setelah masa persatuan akan kembali terpisah. Ini adalah hukum alam yang tidak dapat dihindari. Ketika pemerintahan dinasti Zhou melemah, maka munculah 7 negara yang saling bersaing untuk memperebutkan seluruh wilayah Cina.

Perebutan akhirnya dimenangkan oleh kerajaan Qin, tetapi setelah takdir Qin dipenuhi muncul 2 kerajaan yaitu Han dan Chu yang memperbutkan kekuasaan dan akhirnya Han yang menang.

Kebangkitan Han dimulai ketika Liu Bang memimpin pasukan untuk menyatukan seluruh Cina dibawah panji-panjinya. Warisan kekuasaan ini diturunkan turun-temurun di bawah dinasti Han untuk 200 tahun lamanya sampai pemberontakan yang dilakukan Wang Mang menimbulkan kekacauan.

Liu Xue sebagai keturunan ke-21 Kaisar Han Gao Zu (Liu Bang) akhirnya berhasil mengambil alih kembali kekuasaan dan akhirnya dinasti Han kembali berkuasa selama 200 tahun sampai masa kekuasaan kaisar Xian yang pada masa pemerintahannya akhirnya dinasti Han terpecah menjadi suatu masa yang dikenal sejarah sebagai masa 3 kerajaan.

Tetapi kehancuran dinasti Han dimulai dari masa kaisar Huang
dan kaisar Ling yang duduk di tahta naga pada sekitar abad ke-2. Kaisar Huan tidak mempedulikan orang yang mampu dan lebih mempercayai kasim-kasim istana. pada saat wafatnya kaisar Huang menyerahkan kekuasaan pada kaisar Ling dengan menunjuk walinya Dou Wu dan Chen Fan.

Dou Wu dan Chen Fan adalah pejabat jujur yang berusaha untuk menghancurkan kekuasaan para kasim-kasim istana yang telah merusak negara. tetapi kepala kasim Cao Jie (perhatikan Cao-nya) tidak mudah untuk disingkirkan. Akhirnya Dou Wu dan Chen Fan dihukum mati dengan tuduhan memberontak pada kaisar.

Hal ini membuat para kasim lebih ditakuti dan makin berkuasa. Pada tahun ke-2 bulan ke-4 dan hari ke-15 masa pemerintahan kaisar Ling (tahun 168 M). Ketika kaisar sedang melewati "ruang kebijaksanaan" (tempat kaisar memutuskan sesuatu). Ketika kaisar sedang menuju singasananya tiba-tiba ada angin kencang menerpanya dan dari atap istana tiba-tiba jatuh seekor ular hitam yang jatuh tepat diatas singasananya. Kaisar lalu terkejut dan terjatuh tidak sadarkan diri sambil memuntahkan darah. para pembantunya langsung mengangkatnya kedalam kamar.
Ajaibnya ketika para
prajurit ingin mencari ular tersebut, ular tersebut telah hilang.

Hari-hari berikutnya banyak kejadian-kejadian aneh, seperti angin topan yang tiba-tiba muncul, petir dilangit yang tidak henti-hentinya hingga tengah malam, hujan besar yang belum waktunya. 2 tahun kemudian sebuah gempa besar melanda ibukota Luo Yang, sedangkan di pesisir pantai ombak besar menyapu bersih pemukiman nelayan. Pertanda buruk lainnya tercatat 10 tahun kemudian dimana ayam jantan berubah jadi betina. pada bulan ke 6 thn itu kabut gelap tibatiba saja menutupi "ruang kebijaksanaan kaisar" dan pada
bulan berikutnya jauh dari ibukota tiba-tiba gunung yuan longsor sehingga menyebabkan daerah di kaki gunung tersebut musnah.
Disebabkan karena banyaknya pertanda buruk maka kaisar Ling akhirnya mengeluarkan titah kaisar dan memanggil semua penasehatnya untuk dimintakan pendapatnya.

Penasehat kerajaan Cai Yong mengeluarkan pendapat bahwa pertanda ini disebakan oleh kekuasaan yang dipergunakan dengan salah oleh para kasim-kasim istana yang jahat. kaisar
memikirkan pendapat ini dengan menghela napas dalam-dalam, kepala kasim Cao Jie yang mendengar hal ini kemudian meminta agar cai yong dibebas tugaskan dan dipulangkan
kekampung halamannya. karena kaisar telah sangat sedih maka dia membiarkan kasim itu bertindak semaunya dan akhirnya cai yong di copot dari jabatannya dan meninggalkan
istana.

Dengan tidak adanya orang-orang yang berani lagi mengutarakan pendapat pada kaisar maka kekuasaan kasim itu didalam pemerintahan makin tidak terbendung lagi. diantara
kasim-kasim tersebut ada 10 yang terkuat pengaruhnya, yaitu: Zhang Rang, Zhao Zhong, Cheng Kuang, Duan Gui, Feng Xu, Guo Sheng, Hou Lan, Jian Shuo, Cao Jie, and Xia Yun.

Di antara mereka Zhang Rang adalah yang paling berpengaruh dihadapan kaisar. Kaisar mengangkatnya sebagai penasehat dan bahkan memanggilnya "ayah angkat". Jadi pemerintahan setiap hari makin bobrok saja dan tidak pernah bertambah baik. Rakyat hidup dalam penderitaan yang sangat.

Perampokan, penjarahan dan pemberontakan muncul dimanamana. pada saat itu disebuah wilayah bernama Julu hiduplah sebuah keluarga dengan marga Zhang. Mereka memiliki anak bernama Zhang Yue, Zhang Ba dan Zhang Lian. Yang tertua adalah Zhang Yue yang merupakan lulusan sekolah daerah (saat itu bisa lulus sekolah tuch dah hebat) yang mengabdikan dirinya pada pembuatan obat-obatan. Pada suatu hari ketika sedang mencari tumbuhan obat Zhang Yue bertemu dengan seorang pertapa tua yang mengajak Zhang Yue untuk mengikutinya ke gua pertapaanya dan membernya 3 jilid "buku langit".

"buku langit" ini kata pertapa itu "merupakan inti dari segala kedamaian. Dengan bantuan 3 buku ini maka kamu akan dapat menyelamatkan umat manusia dan mengubah dunia. Tapi kamu harus memiliki keyakinan yang kuat atau pasti kamu akan mengalami penderitaan yang sangat."

Dengan memberi hormat sampai ketanah maka Zhang Jue berterima kasih dan menanyakan nama dari pertapa itu. aku adalah pertapa dari dataran selatan', setelah selesai mengucapkan kata-kata itu maka hilanglah pertapa itu. Zhang Yue siang malam mempelajari buku itu dengan sangat serius. dan tak lama kemudian dia sudah dapat memanggil hujan dan memerintahkan angin.

Pada tahun ke-18 masa pemerintahan kaisar Ling terjadi wabah yang menyerang seluruh daerah kerajaan. Zhang Yue membagikan obat-obat gratis kepada rakyat dan obat itu
sangat manjur dalam melawan wabah ini. Dalam waktu yang singkat banyak orang yg mengenal Zhang Yue sebagai yang "bijaksana dan terberkati". Zhang Yue akhirnya mulai
merekrut murid yang diajarinya ilmunya itu dan semakin bertambah banyaklah pengikutnya.

Dengan semakin banyak pengikutnya maka zhang yue mengorganisasikan mereka kedalam 36 cabang. Setiap cabang dipimpin oleh seorang dengan titel jendral. Mereka selalu berbicara mengenai "merubah langit biru menjadi langit emas". Mereka yakin bahwa perputaran nasib akan segera terjadi dan mereka adalah bagian untuk merubah keadaan tersebut dan
mereka berhasil mempengaruhi rakyat untuk menuntut perubahan tersebut.

Setelah semakin banyak pengikutnya Zhang Jue akhirnya merasa sudah saatnya untuk menggulingkan pemerintahan yang korup dan menyengsarakan rakyat ini tetapi sekarang ia
menginginkan kerajaan ini untuk dirinya sendiri. Salah satu bawahannya mengirimkan upeti kepada para kasim yang berkuasa diistana untuk mendapatkan dukungan mereka sehingga mereka tidak akan menghalang-halangi.
Zhang Jue dan pasukannya bersiap, sesuai dengan motto mereka yaitu untuk "menhapus langit biru dan membuat langit emas" maka mereka mengenakan panji-panji berwarana kuning cerah,

Zhang Yue mengirimkan pesan ke istana untuk memberitahu para kasim bahwa rencanya telah siap tetapi ternyata Tan Zhou bahwa yang disuruhnya berkhianat dan memberitahukan ini pada kaisar Ling. Kaisar yang ketakutan segera memanggil panglima besarnya He Jin untuk membahas masalah ini. Karena rencanya telah terbongkar maka Zhang Yue dan
adik duanya harus mempercepat rencana mereka. Mereka memberi gelar pada diri mereka sendiri, Zhang Yue penguasa langit, Zhang Ba penguasa bumi, Zhang Liang penguasa
manusia. Dan mereka memproklamirkan :

"keberuntugan Dinasti Han telah habis, yang bijaksana dan mampu telah muncul. Dengarlah kehendak langit, oh semua pengikutku, berjalanlah dijalan yang benar dan dengan bersama kita raih kedamaian"

Semua pasukan Zhang Yue dan seluruh simpatisannya telah memiliki semangat yang membara karena mereka telah lama merasa tertindas dan menderita. Mereka semuanya mengangkat panji-panji kuning dan memakai tutup kepala berwarna kuning.
Kekuatan utama mereka mencapai 500.000
orang, kekuatan ini membuat gentar pasukan pemerintah yang segera melarikan diri.

Panglima besar He Jin mendengar kabar ini segera memerintahkan untuk melakukan persiapan perang. Titah kaisar pun dikeluarkan untuk merekrut pasukan melawan pemberontakan ini yang disebut pemberontaan "jubah kuning".
Sementara ini para panglima lainnya sedang bergerak ke segala
penjuru cina untuk melawan pemberontakan ini. Mereka adalah Lu Zhi, Huangfu Song, and Zhu Jun.

Episode 2
Sementara itu Zhang Yue mengarahkan pasukannya menuju
propinsi Youzhou(sebenarnya You Zhou artinya wilayah You).
wilayah ini terletak di daerah timur laut. Penguasa wilayah ini
adalah Liu Yan yang masih merupakan keluarga kaisar. Setelah
mengetahui kedatangan pasukan pemberontak ini maka Liu
yang langsung memrintahkan Jendral Zhou Jing untuk
mengumpulkan tentara. maklumat segera dikeluarkan untuk
merekrut tentara.
Liu yang menyetujui rencana perekrutan ini dan segera
memerintahkan para staffnya untuk segera menyebarkan
pengumuman ini. Salah satu pengumuman ini dipasang di kota Zhou, dimana
hiduplah seorang yang memiliki semangat tinggi yang di dalam
dirinya dipenuhi gelora membara untuk membawa kedamainan,
orang yang akhirnya mengubah sejarah Cina.
Dong Zhuo lahir di daerah barat laut Cina, tepatnya di Lintao
didaerah lembah barat. Sebagai gubernur Hedong, Dong Zhuo
sangat sombong dan berlebihan. Tetapi hari dimana dia
memperlakukan Liu Bei dengan kasar dapat saja menjadi hari
terakhirnya, jika saja Liu Bei dan Guan Yu tidak menahan Zhang
Fei yang sedang marah.
"Ingat dia adalah pejabat pemerintah yang diangkat kerajaan",
kata Liu Bei. "Siapakah kita untuk memutuskan dan menghukum?"
"Sangat memuakkan untuk menerima perintah dari bajingan
seperti dia, aku lebih baik membunuhnya sekarang! Kau boleh
tinggal disini bila kau mau tapi aku lebih baik mencari tempat
lain." , kata Zhang Fei.
"Kita bertiga adalah satu dalam kematian dan dalam hidup, tidak
ada perpisahan diantara kita, kita semua akan selalu bersama."
akhirnya ketiga saudara itu berangkat dan pergi menemui Zhu Jun
yang menerima mereka dengan baik dan berterima kasih atas
bantuan yang mereka telah berikan ketika melawan Zhang Ba.
Pada saat ini Cao-Cao telah bergabung dengan Huangfu Song,
dan mereka sedang berusaha menghancurkan pasukan Zhang
Liang dalam pertempuran di Quyang.
Zhang Ba mengkomandani sekitar 80.000 pasukan.
pemberontak telah memposisikan pasukannya di belakang
bukit. Penyerangan terhadap posisi pemberontak kemudian
direncanakn dan Liu Bei yang akan memimpin pasukan utama.
pada pasukan pemberontak salah seorang Jendral Zhang Ba,
gao seng menantang duel satu lawan satu. Zhang Fei langsung
keluar dari barisan dan maju kedepan menghadapinya. Hanya
dalam beberapa jurus saja, Zhang Fei berhasil melukai Gao Seng
yang terpental dari kudanya. Melihat ini maka Liu Bei langsung
memerintahkan pasukannya untuk menyerbu maju.
Lalu Zhang Ba yang duduk diatas kudanya, melepaskan ikat
rambutnya, mengambil pedangnya dan merapalkan semacam
doa. Tiba-tiba angin mulai berhembus dengan kuatnya, petir
menghiasi langit dan kilatan-kilatan cahaya dari langit
menhantam bumi, bunyi gemuruh yang memekakkan telinga
membuat kuda-kuda ketakutan dan dari langit turun awan
hitam yang menutupi medan peperangan. Ketakutan melanda
pasukan kerajaan, Liu Bei memimpin pasukannya mundur,
tetapi mereka dalam keadaan kacau sehingga banyak yang
meninggal karena terinjak-injak.
"Zhang Ba menggunakan sihir", kata Zhu Jun. "Esok, aku akan
menyiapkan penangkal dengan menggunakan darah babi dan
kambing. Darah ini harus dipercikan kepada pasukan mereka
dan kita akan dapat mematahkan sihir mereka."
Maka diputuskanlah demikian. Guan Yu dan Zhang Fei masing-masing
membawa 1000 pasukan dan bersembunyi di tebing
yang tinggi dan mereka membawa banyak darah babi dan
kambing. Keesokan harinya ketika pemberontak membunyikan
genderang perangnya untuk menantang perang, Liu Bei maju
menghadapi mereka. pada saat yang sama, Lagi Zhang Ba
menggunakan sihirnya. pasir berterbangan menutupi
pandangan, kerikil berserakan menutupi jalan, awan gelap
menutupi langit dan pasukan musuh muncul dari kebalikan
badan pasir itu. Liu Bei mundur seperti sebelumnya, dan
pasukan pemberontak terus mengejarnya. Ketika pasukan
pemberontak memasuki jalan dengan tebing tinggi, tiba
dikejutkan oleh bunyi terompet dan genderang yang keras, dan
dari tempat persembunyiannya pasukan Guan Yu dan Zhang Fei
memercikkan darah babi dan kambing. Tiba-tiba pasukan
pemberontak yang muncul dari balik badai itu berjatuhan dan
berubah menjadi lembaran kertas dan badaipun berhenti.
Zhang Ba yang melihat bahwa sihirnya telah dapat dihancurkan
lalu memutuskan mundur. Dan ketika pasukannya sedang
mundur, dari arah kiri dan kanannya muncul Guan Yu dan
Zhang Fei dan dari belakang ada Liu Bei dan Zhu Jun. Pasukan
pemberontak berhasil dihancurkan. Liu Bei dari kejauhan
melihat panji-panji perang Zhang Ba penguasa bumi. Dengan
cepat Liu Bei mengejarnya dan dengan panah berhasil melukai
tangan kiri Zhang Ba. Walaupun terluka Zhang Ba masih dapat
melarikan diri ke kota Yang Cheng, kota itu akhirnya dikepung
oleh Zhu Jun.
Pengintai yang dikirim untuk mendapatkan kabar dari pasukan
Huangfu Song melaporkan "Komandan Huangfu Song telah
sangat berhasil, Dong Zhuo yang telah sering kalah posisinya
telah digantikan oleh komandan Huangfu Song. Zhang Jue telah
tewas ditangan pasukan Huangfu Song. Zhang Lian telah
mengambil alih pasukan saudaranya itu menjadi satu dengan
pasukannya tetapi tidak ada peluang untuk mengalahkan
pasukan Huangfu Song yang telah menguasai tempat-tempat
strategis dan telah menang dalam 7 pertempuran berturut-turut.
Zhang Lian telah tewas di quyang. selain itu peti mati
Zhang Jue telah berhasil direbut, kepalanya telah dipenggal dan
telah dikirim ke ibukota (Luo Yang) untuk diekspos. Pasukan
pemberontak lainnya telah menyerah dan untuk semua hal ini
Huangfu Song telah diberika penghargaan dengan jabatan
jendral pemimpin pasukan kereta terbang dan penguasa
daerah Jizhou.
"Huangfu Song juga tidak melupakan teman. Titah pertama
setelah dia mendapatkan kekuasaanya adalah untuk
membersihkan nama Lu Zhi dan mengembalikan jabatannya
yang diambil Dong Zhuo dan mengangkat Cao-Cao sebagai
gubernur Jinan"
Mendengar hal ini Zhu Jun menekan lebih keras dengan
menyerang mati-matian kota Yangcheng and kekalahan tentara
pemberontak sudah semakin jelas. Lalu salah seorang bawahan
Zhang Ba, Yan Zheng membunuh atasannya itu dan membawa
kepalanya untuk diserahkan kepada kerjaan. Akhirnya seluruh
pemberontak telah menyerah dan Zhu Jun melaporkan hal ini
pada kerajaan.
Tetapi ada beberapa pemberontak jubah kuning yang masih
memimpin perlawanan. 3 pemberontak lain, Zhao Hong, Han
Zhong dan Sun Zhong, mengumpulkan 30.000 pasukan dan
memulai perampokan dan pembantaian. Mereka menyebut
dirinya "Pembalas Dendam bagi Zhang Jue".
Kerajaan memerintahkan Zhu Jun untuk membawa pasukan
veterannya untuk menghancurkan sisa-sisa perlawanan
pemberontak ini. Dia segera langsung berangkat menuju kota
Wan Cheng dimana para pemberontak itu bermarkas. Ketika Zhu
Jun tiba, Han Zhong langsung maju melawan. Zhu Jun mengirim
Liu Bei dan kedua saudaranya untuk menyerang sisi sebelah
barat daya dari tembok kota. Han Zhong bertugas untuk
mempertahankan kota berusaha mati-matian melawan Liu Bei.
Sementara itu Zhu Jun sendiri memimpin 2000 pasukan
berkuda untuk menyerang bagian lain dari kota itu.
Pemberontak berpikir bahwa mereka tidak akan dapat
mempertahankan kota itu mulai kehilangan semangat. Liu Bei
terus menekan mereka dan akhirnya kota berhasil dimasuki.
Para pemberontak masih dapat bertahan di tembok dalam kota.
tetapi keadaan mereka sudah sangat parah, kelaparan terjadi
dan wabah penyakit menyebar. utusan pemberontak datang
kepada Zhu Jun untuk menyerah, tetapi Zhu Jun menolaknya.
Kata Liu Bei, "Dengan melihat pendiri Dinasti Han, Liu Bang,
bukankah harusnya kita menerima mereka yang menyerah,
kenapa kau menolaknya?"
"Kondisinya berbeda", balas Zhu Jun. "Ketika masa itu
kekacauan memang sendang terjadi dimana-mana, dan rakyat
tidak mempunyai kaisar. Jadi setiap penyerahan diri dapat
diterima dan dianjurkan. Sekarang kekaisaran telah ada dan
mereka berani memberontak. Kalau kita menerima mereka
maka nanti akan ada pemberontakan-pemberontakan lainnya
dan ketika mereka kalah mereka hanya tinggal menyerah dan
kita pasti akan menerimanya dan hal itu akan berakibat fatal."
Liu Bei berkata, "Jika tidak membiarkan pemberontak menyerah
tidak apa, tetapi jika mereka melakukan tindakan nekat, maka
kita akan berada dalam kesulitan karena jumlah mereka sangat
banyak. Lebih baik kita serang dari satu sisi dan biarkan sisi
yang lain terbuka sehingga mereka akan melarikan diri dan
tercerai berai, setelah itu kita akan menangkap mereka."
Zhu Jun menilai saran ini sangat bagus dan mengikutinya.
Seperti telah diduga, tentara pemberontak ini akhirnya
terpencar-pencar. Pimpinan pemberontak Han Zhong akhirnya
terbunuh. Tetapi tiba-tiba pasukan yang dipimpin oleh Zhao
Hong dan Sun Zhong mendekat dengan kekuatan besar. Dan
karena itu pasukan kerajaan menghentikan pengejaran.
Pasukan pemberontak yang baru itu akhirnya merebut kembali
kota Wan Cheng.
Episode 3
Zhu Jun berkemah 3 mil dari kota dan bersiap-siap untuk
menyerang. Dan pada saat itu tiba pasukan berkuda dari arah
timur. Pemimpinnya adalah seorang jendral dengan muka dan
badan yang kekar. Namanya adalah Sun Jian, dia berasal dari
Fuchun dinegara bagian Wu. Keturunan dari ahli strategi yang
terkenal Sun Tzu.
Ketika berumur 17 thn, Sun Jian bersama ayahnya melihat
bajak laut yang sedang membagi hasil rampasan mereka
dipinggiran sungai Qintang.
"Kita dapat menangkap mereka!" katanya pada ayahnya.
Lalu dia mengenggam pedangnya, dia berlari menuju arah bajak
laut itu dan berteriak seolah-olah dia sedang memanggil
pasukannya untuk mengepung. Ini membuat para bajak laut itu
percaya bahwa mereka sedang diserang, dan mereka melarikan
diri, meninggalkan rampasan mereka. Sun Jian berhasil
membunuh salah satu bajak laut itu. Karena ini maka dia
menjadi terkenal dan mendapatkan jabatan di pemerintahan
daerah.
Lalu dengan kerjasama dengan pihak pemerintah, dia
membangun tentara berkekuatan 1000 orang dan membantu
meredakan pemberontakan Xu Chang yang menyebut dirinya
Kaisar Matahari dan memiliki 10.000 pasukan. Anak
pemberontak Xu Hao juga ikut terbunuh. untuk hal ini Sun Jian
diangkat menjadi kepala pengadilan Yandu kemudian Xuyi dan
terakhir adalah Xia Pi oleh penguasa daerah Zang Min.
Ketika pemberontakan jubah kuning terjadi, Sun Jian
mengumpulkan anak muda di desanya untuk membentuk
tentara, akhirnya terbentuk pasukan berjumlah 1500 orang dan
ikut menumpas pemberontakan.
Zhu Jun menerima Sun Jian dengan senang hati dan
memerintahkannya untuk menyerang dari selatan, utara dan
barat akan diserang secara bergantian oleh Liu Bei dan Zhu Jun.
Sedangkan gerbang timur akan dibiarkan terbuka agar
pemberontak dapat lari dari sana. sun jian adalah yang
pertama yang dapat menaiki tembok kota. Dia membunuh 20
orang pemberontak lebih sendirian. Sun Jian berhasil turun dari
tembok, mengambil tombak dan memukul jatuh Zhao Hong dari
kudanya. Kemudian Sun Jian menaiki kuda Zhao Hong dan
menyabetkan pedangnya sehingga menyebankan banyak
tentara pemberontak tewas.
Pasukan pemberontak berlari ke arah utara dan bertemu
dengan pasukan Liu Bei, Mereka tidak melawan dan terpencar-pencar
menyelamatkan diri. Tapi Liu Bei mengeluarkan anak
panahnya dan memanah pimpinan pemberontak Sun Zhong
yang langsung jatuh ke tanah. Pasukan utama Zhu Jun akhirnya
tiba dan setelah pembantaian besar-besaran, pasukan
pemberontak menyerah. Setelah itu kedamaian tercipta di 10
wilayah di daerah Nan Yang.
Zhu Jun kembali ke ibu kota Luo yang dan diangkat menjadi
jendral pasukan kuda terbang dan menerima jabatan sebagai
gubernur Henan. Dia tidak melupakan jasa orang-orang yang
membantunya. Dia melaporkan jasa Liu Bei dan Sun Jian.
Sun Jian yang memiliki pengaruh dan koneksi yang dapat
mendukung dia diangkat menjadi komandan pasukan kerajaan
di Chang Sa. Tetapi Liu Bei walaupun telah dipromosikan oleh
Zhu Jun dalam suratnya kepada kerajaan tetap harus
menunggu kenaikan jabatannya. Liu Bei dan kedua saudaranya
sedih menerima kenyataan ini.
Suatu hari ketika sedang berjalan sendirian dia ibu kota, Liu Bei
bertemu seorang pejabat istana Zhang Jun yang kepadanya dia
menceritakan keluh kesahnya. Zhang Jun sangat terkejut akan
hal ini dan dia akhirnya menceritakan pada kaisar mengenai hal
ini.
Katanya "pemberontakan jubah kuning terjadi karena para
kasim telah menjual jabatan dan memperdagangkan posisi.
pekerjaan di istana hanya untuk teman-temannya, hukuman
hanya untuk musuh-musuhnya. ini menyebabkan
pemberontakan. Oleh sebab itu maka baiklah untuk memenggal
ke 10 kasim utama dan mempertontonkan kepala mereka dan
memberitahukan kepada rakyat apa yang telah dilakukan
mereka. Kemudian berikanlah balasan kepada mereka yang
berhak dan dengan itu maka seluruh negara akan berada
dalam keadaan aman."
Tetapi para kasim langsung menyanggah hal ini dan berkata
bahwa Zhang Jun menghina kaisar. Kaisar memerintahkan
Zhang Jun untuk meninggalkan ruangan.
Walaupun begitu para kasim itu berpikir, "Pasti ada seseorang
yang terlupakan jasanya walaupun telah berhasil mengalahkan
pemberontak yang menyatakan kekesalannya."
Lalu mereka menghimpun daftar orang-orang yang tidak
penting yang menunggu penugasan dan salah satu dari daftar
itu adalah Liu Bei. Liu Bei akhirnya ditempatkan sebagai kepala
wilayah desa An Xi, yang langsung diterima oleh Liu Bei dan
akhirnya Liu Bei membubarkan pasukannya dan mengirimnya
pulang. dia hanya mempertahankan 2 lusin orang saja sebagai
tentaranya.
Ketiga bersaudara itu akhirnya sampai di An Xi dan secepatnya
mereka membereskan administrasi di daerah itu dan
memerintah dengan bijaksana sehingga tidak pernah ada
kejahatan selama berbulan-bulan didaerah itu. Ketiga saudara
itu hidup dalam harmoni, makan dalam satu meja dan tidur
dalam satu ranjang yang sama. Tetapi ketika Liu Bei berada
didepan publik, Guan Yu dan Zhang Fei akan selalu berdiri
sebagai penjaganya walaupun untuk seharian.
4 bulan setelah kedatangan mereka, ada titah kaisar untuk
mengurangi jumlah orang militer yang mengisi pos sipil. Liu Bei
mulai takut bahwa dia akan terkena pengurangan itu. Kerajaan
mengirimkan inspektur pemeriksa bernama Du Biao, Liu
langsung menyambutnya dengan hormat tetapi Du Biao
mengacuhkannya. Guan Yu dan Zhang Fei sangat marah.
Ketika inspektur itu tiba di penginapan, dia duduk dikursi dan
tidak mempersilahkan Liu Bei duduk. Setelah cukup lama baru
dia berkata kepada Liu Bei.
"Dari manakah kau berasal ?" Liu Bei menjawab, "Aku adalah keturunan dari pangeran Sheng
dari Zhongshang. Sejak pertama kali aku melawan pemberontak
di Zhou telah 30 pertempuran kujalani, aku mendapatkan
banyak kemenangan dan hadiahku adalah jabatan ini."
"kamu berbohong mengenai asalmu dan pernyataamu
mengenai jasamu adalah bohong!" hardik si inspektur.
"sekarang kerajaan memerintahkan untuk melakukan
pengurangan pejabat dari strata yang rendah dan pejabat yang
korup."
Liu Bei terdiam dan akhirnya memohon diri. Dalam perjalanan
pulangnya Liu Bei meminta nasihat dari para pembantunya.
"Tindakan seperti ini hanya dapat berarti satu yaitu dia
meminta uang sogokan." kata mereka pada Liu Bei.
"Aku tidak pernah mengambil uang rakyat bahkan 1 koin pun,
dari mana aku memiliki uang untuk membayarnya ?"
Keesokan harinya inspektur ini memanggil pejabat kecil di desa
itu dan memaksa mereka untuk menulis pengakuan bahwa Liu
Bei telah menekan rakyat. Liu Bei pada saat itu ingin
menyangkal hal ini tetapi penjaga pintunya menahan Liu Bei.
Ketika itu Zhang Fei sedang sedih dan sudah mabuk seharian.
dia menunggang kuda dan mengendarainya melewati
penginapan inspektur tersebut. Ketika melewati pintunya, dia
melihat kumpulan orang-orang tua sedang menangis sedih.
dia bertanya kenapa.
Kata mereka "Inspektur itu telah memaksa bawahan-bawahan
Liu Bei untuk menulis pernyataan palsu, agar Liu Bei dapat
dihukum. Kami datang kesini untuk memohon belas kasihan
padanya tetapi tidak diijinkan masuk. Tetapi lebih dari itu kami
dipukuli oleh penjaga pintunya.
Hal ini memprovokasi kemarahan Zhang Fei yang dalam
keadaan mabuk berat itu. Zhang Fei sangat marah sehingga
matanya melotot besar sekali. Dia langsung melabrak masuk
kedalam penginapan itu dan penjaga pintu yang ketakutan
melihatnya langsung lari. Lalu dia masuk kedalam pelataran
taman penginapan itu dan disana dia melihat inspektur itu
sedang duduk diatas kursi tinggi dan pejabat kecil daerah itu
sedang diikat dan berlutut dibawahnya.
"Penindas rakyat, pencuri!" teriak Zhang Fe. "Tahukah kau siapa
aku ?"
Tetapi sebelum inspektur itu dapat menjawab, Zhang Fei telah
menarik rambutnya dan menariknya kedepan. Zhang Fei
mengambil ranting dari pohon willow dan memecut inspektur
itu dengan kerasnya.
Liu Bei saat itu sedang duduk termenung sedih, ketika dia
mendengar ada suara ribut-ribut di depan pintu. Dia berkata
ada masalah apa.
Mereka memberitahu padanya "Jendral Zhang Fei mengikat
seseorang dan memukulinya!"
Dengan secepatnya Liu Bei bergegas keluar dan Liu Bei melihat
siapakah korban Zhang Fei ini. Liu Bei lalu bertanya pada Zhang
Fei mengapa memukulnya.
"Kalau kita tidak memukul bajingan ini sampai mati, apakah
yang akan terjadi kemudian ?" kata Zhang Fei
.
"Oh tuan, tolong selamatkan aku!" pinta si inspektur.
karena Liu Bei selalu baik hati maka dia meminta saudaranya
untuk melepaskannya dan membebaskannya.
Lalu Guan Yu tiba dan berkata "Kakak, setelah usahamu yang
hebat, kau hanya mendapatkan jabatan ini dan setelah kau
berhasil disini lalu orang ini datang dan menghinamu. Sarang
burung bukanlah tempat untuk burung phoenix, mari kita
bunuh orang ini, pergi dari sini dan kembali ke rumah sampai
kita dapat membuat rencana yang lebih besar lagi."
Liu Bei merenung sejenak kemudian menyerahkan simbol tugasnya dengan menggantungkannya di leher inspektur tersebut
dan berkata "Kalau aku mendengar kau melukai orang, aku
akan membunuhmu. Sekarang aku akan memaafkan nyawamu
dan aku akan mengembalikan tanda penugasan ini. Kami akan
pergi."
Setelah itu mereka bertiga pergi, walaupun seluruh penduduk
desa itu telah bersujud meminta liu bei tidak meninggalkan
mereka tetapi Liu Bei telah mengambil keputusan. Saat itu senja
hari ketika bayangan 3 orang berlalu sesuai dengan
terbenamnya matahari senja. Mereka akan menemukan takdir
yang lebih besar lagi untuk mereka lakukan.
Pada saat ini kesepuluh kasim utama telah menguasai segalanya
di dalam genggaman mereka dan mereka menyingkirkan siapa
saja yang tidak sejalan dengan mereka. dari setiap pejabat
yang membantu menumpas pemberontakan jubah kuning
mereka meminta hadiah dan apabila hal ini tidak dipenuhi
maka mereka akan menyingkirkan orang-orang tersebut.
Komandan kekaisaran Huangfu Song dan Zhu Jun juga tidak luput
dari tekanan mereka dan akhirnya harus menanggalkan
jabatan mereka. Di lain sisi kasim-kasim istana itu memalsukan
jasa bagi diri mereka sendiri, 13 kasim istana mendapat gelar
kerajaan termasuk Zhao Zhong yang mendapat pangkat jendral
pasukan kuda terbang kekaisaran. Pemerintahan berjalan
sangat buruk dari hari ke hari dan rakyat merasa sangat
menderita.
Pemberontakan kembali muncul di Chang Sha dipimpin oleh Ou
Xing dan di Yuyang dipimpin oleh Zhang Ju dan Zhang Chun.
Surat permohonan dan pemberitahuan dikirimkan oleh pejabat
dan pemerintah daerah ke ibukota, surat-surat berdatangan
seperti lapisan salju yang turun di musim dingin. Tetapi kesepuluh
kasim utama istana membakar seluruh surat-surat itu.
Suatu hari kaisar mengadakan perjamuan di salah satu taman
kekaisaran dengan kesepuluh kasim utama istana. Ketika penasehat
kekaisaran Liu Tao tiba-tiba muncul dengan kegelisahan yang
amat sangat kaisarpun bertanya ada masalah apa.
Episode 4
"Baginda, bagaimana baginda dapat berpesta seperti ini ketika kekaisaran diambang kehancuran ?" kata Liu tao.
"Semua baik-baik saja" kata kaisar.
"Apa yang salah ?" kata Liu Tao, "Pemberontakan muncul dari berbagai sisi kerajaan dan mereka merampas kota-kota dan ini semua adalah salah dari ke 10 Kasim-Kasim itu yang menjual jabatan dan melukai orang - orang, menekan pejabat-pejabat yang setia. Semua yang memiliki kebajikan dan kebijaksanaan telah meninggalkan istana dan kembali ketempat asal mereka. Kehancuran sudah didepan mata kita!"
Pada saat ini Kasim-Kasim itu langsung melepas topi mereka dan berlutut dihadapan kaisar.
"Kalau menteri Liu tao tidak setuju dengan kami," kata mereka, "maka kami dalam bahaya. kami berharap nyawa kami diampuni dan kami akan pergi ketanah pertanian kami. Kami akan menyerahkan harta kami untuk membantu biaya militer kerajaan."
Dan mereka semua menangis tersedu-sedu. Kaisar marah pada Liu Tao, "Kamu juga punya pelayan. Kenapa kamu tidak dapat menyukai yang melayaniku?" dan kaisarpun memanggil pengawalnya dan meminta Liu Tao diseret keluar dan dipenggal.
Liu Tao berteriak keras "Kematianku tidak ada artinya, kasihan Dinasti Han setelah berkuasa 4 abad lamanya sedang mengalami kejatuhan dengan cepat sekali."
Pengawal itu sedang menyeretnya dan ketika mereka akan menjalankan titah kaisar tiba-tiba datang lagi seorang menteri dan berkata " Jangan penggal, tunggu sampai aku berbicara
pada kaisar."
Dia adalah menteri dalam negeri, Chen Dan. Dia bertemu dengan kaisar, kepadanya dia berkata, "Atas dasar kesalahan apa penasehat Liu Tao dihukum ?"
"Dia telah memfitnah pelayanku dan menghina diriku." kata kaisar.
"Seluruh kerajaan akan memakan daging dari para kasim-kasim itu jika mereka bisa dan walaupun begitu baginda malah menghargai mereka dan menganggapnya orang tua baginda.
Mereka tidak mempunyai belas kasih dan jasa tetapi mereka menciptakan diri mereka sebagai pejabat tinggi. Lebih dari pada itu Feng Xu berkomplot dengan pemberontah jubah kuning.
Kecuali yang mulia mengambil tindakan tentang hal itu maka negara akan hancur."
"Tidak ada bukti yang menyatakan Feng Xu berkomplot." kata kaisar. "Tentang 10 kasim utama, apakah tidak ada yang setia diantara mereka ?"
Chen Dan berlutut dan menyembah kaisar sampai dahinya menyentuh tanah dan tidak merubah pendiriannya. Kaisar kemudian marah dan memerintahkan penjaga juga membawa
Chen Dan dan dipenjarakan bersama Liu Tao. Malam itu keduanya tewas terbunuh.
Kemudain kesepuluh Kasim utama membuat titah palsu dan mengirimkannya pada Sun Jian dan mengangkatnya sebagai gubernur Chang Sha, dengan titiah untuk mengatasi pemberontakan Ou Xing. Dalam kurang dari 2 bulan Sun Jian melaporkan telah berhasil menumpas pemberontakan. Atas hal ini dia diberi gelar penguasa Wu Cheng.
Liu Yu diangkat menjadi penguasa kerajaan daerah Yu Zhou dan diperintahkan untuk menumpas pemberontak Yu Yang dan Zhang Ju serta Zhang Chung. Liu Hu dari Dai Zhou
merekomendasikan Liu Bei kepada Liu Yu. Liu Yu menerima saran itu dan memberi Liu Bei jabatan komandan utama dan memberinya pasukan untuk menumpas pemberontak. Liu Bei
berhasil menumpas pemberontakan itu. Zhang Cun adalah orang yang kejam, salah seorang anak buahnya memberontak dan memenggal kepalanya lalu menyerahkan diri. Zhang Ju yang melihat hal itu melakukan bunuh diri daripada ditangkap tentara Liu Bei.
Pemberontakan Yu Yang berhasil dipadamkan. Jasa Liu Bei dilaporkan pada kekaisaran, dan dia menerima amnesti untuk kasus penghinaan terhadap inspektur kerajaan Dia An Xia. Liu
Bei diangkat menjadi wakil kepala daerah Dia Xia Mi, lalu menjadi komandan pasukan di Gao Tang. Kemujian Gong Sun Zan memuji jasa-jasa Liu Bei terdahulu dan Liu Bei diangkat
menjadi kepala daerah Pingyuan. Tempat ini sangat baik karena perdagangan yang maju. Liu Yu juga mendapat promosi menjadi panglima besar.
Pada musim panas tahun keenam sejak pemberontakan jubah kuning dimulai, kaisar Ling sakit parah. dia memanggil He Jin untuk datang ke istana dan mengatur masa depan kerajaan. He
Jin berasal dari keluarga sederhana yang pekerjaannya adalah tukang daging, tetapi adik perempuannya adalah selir kaisar dan melahirkan putra bagi kaisar bernama Liu Bian. Setelah itu dia menjadi permaisuri He, dan He Jin menjadi wali putra mahkota.
Kaisar juga mempunyai seorang selir yang cantik bernama Lady Wang yang juga memberikan seorang putra bagi kaisar bernama Liu Xian. Permaisuri He meracuni Lady Wang karena
cemburu dan Liu Xian diurus oleh ibu suri Dong yang merupakan ibu dari Kaisar Ling. Ibu suri Dong merupakan istri dari Liu Chang, penguasa Jie Du. Karena kaisar sebelumnya, kaisar Huan
tidak mempunyai keturunan laki-laki maka dia mengadopsi anak Liu Chang menjadi pewaris tahtanya. Kaisar Ling membawa serta ibunya masuk istana untuk tinggal bersama dan memberikan gelar ibu suri.
Ibu suri Dong selalu menbujuk putranya agar menunjuk Liu Xian sebagai putra mahkota dan memang kaisar sangat menyukai anak itu dan ingin melakukan seperti apa yang ibunya minta.
Ketika hari-harinya hampir berakhir, salah satu dari Kasim Jian Shuo berkata, "Jika Liu Xian yang akan menggantikan, He Jin harus disingkirkan untuk mencegah bencana dikemudian hari." Kaisar juga melihat hal ini. Dan karena itu memerintahkan He Jin menghadap.
Tetapi didepan gerbang istana, He Jin diperingatkan oleh komandan pasukan penjaga istana Pan Yin yang berkata "Ini pasti jebakan Jian Shuo untuk menyingkirkanmu!" He jin mendengar hal itu langsung pulang ke kediamannya dan memanggil pejabat dan mentri yang berada di pihaknya dan mereka menyusun rencana bagaimana menyingkirkan kasim-kasim istana itu.
Dalam rapat ini tiba - tiba seorang berkata menentang rencana tersebut, "Pengaruh dari kasim itu telah ada sejak 1,5 abad yang lalu pada masa pemerintahan kaisar Cong dan Zhi. Hal itu
telah menyebar seperti rumput disemua arah. Bagaimana kita berharap dapat menghancurkan mereka? Dan di atas semua itu hal ini harus dirahasiakan atau kita semua akan mati terbunuh."
He Jin melihat orang itu dan ternyata orang itu adalah komandan militer pasukan reguler Cao-Cao. He Jin sangat marah pada ucapan cao-cao dan berkata, "Apa yang orang dengan jabatan rendah seperti kau ketahui tentang jalannya pemerintahan."
Dalam kekacauan Pan Yin datang dan berkata "Kaisar telah mangkat, kasim-kasim itu telah memutuskan untuk merahasiakan kematian itu dan sedang membuat titah palsu agar wali negara harus datang ke istana untuk mendiskusikan masalah suksesi. Sementara itu mereka telah memutuskan Pangeran Xian yang akan menjadi kaisar."
Setelah Pan Yin selesai berbicara, titah kaisar pun tiba. "Sekarang masalah penerus kaisar lebih penting" kata Cao-Cao. "Urusan membasmi pengkhianat akan kita bahas nanti."
"Siapa yang berani mengikutiku mendukung Pangeran Bian ?" tanya He Jin.
Tiba-tiba muncul seorang yang maju ke depan dan berkata "Berikan aku 5000 pasukan veteran dan aku akan menyerang istana, menyelamatkan pewaris tahta, membunuh para kasim
dan membersihkan pemerintahan! Dan kedamaian akan muncul kembali di kekaisaran ini."
Orang yang berkata itu adalah Yuan Shao, anak dari bekas menteri dalam negeri Yuan Feng dan keponakan dari komandan pasukan penjaga kekaisaran Yuan Wei. Yuan Shao memiliki
jabatan komandan pasukan kekaisaran.
Episode 5
He Jin mengumpulkan 5000 pasukannya. Yuan Shao memakai pakaian perangnya dan mengambil komando. He Jin didukung oleh He Yong, Xun You, Zheng Tai dan lebih dari 30 menteri lainnya dan pejabat tinggi berangkat menuju istana. Di dalam aula istana utama, peti mati kaisar ditaruh didepan altar dan mereka menaruh Liu Bian di singasana naga. Setelah upacara selesai dan semua telah menunduk pada kaisar yang baru, Yuan Shao pergi untuk menahan kasim Jian Shuo. Jian Shuo pergi bersembunyi di taman istana dengan ketakutan. Dia
bersembunyi dibalik semak-semak dan akhirnya ketahuan. Akhirnya Jian Shuo dibunuh oleh Guo Sheng dan seluruh pasukannya menyerah.
Yuan Shao berkata, " Kelompok mereka sekarang sudah terpecah-pecah. Ini adalah kesempatan kita untuk membunuh semua kasim itu."
Tetapi Zhang Rang dan kasim-kasim utama istana yang mengetahui bahaya itu segera mencari perlindungan ditempat Permaisuri He.
Mereka berkata, "Yang bersalah membuat rencana untuk melukai kakakmu adalah Jian Shuo, hanya dialah yang harusnya dihukum dan bukan yang lainnya. Sekarang wali negara dengan saran Yuan Shao berusaha membunuh kami semua. Kami meminta belas kasihanmu, Yang Mulia."
"Jangan takut!" kata permaisuri He, yang anaknya baru saja menjadi kaisar, "Aku akan melindungi kalian semua."
Dia mengirim utusan kepada kakaknya, isinya "Kau dan aku berasal dari orang rendahan dan kita berhutang pada para kasim itu. Jian Shuo sekarang telah mati dan apakah kau perlu
membunuh semua kasim itu atas dasar saran Yuan Shao?"
He Jin menuruti saran itu. Dia menjelaskan pada kelompoknya "Orang jahat sebenarnya telah kita bunuh, Jian Shuo telah mati dan seluruh keluarganya akan dikenai hukuman. Tapi kita tidak perlu membunuh seluruh kasim dan melukai mereka."
"Bunuh mereka, akar dan rantingnya!" teriak Yuan Shao, "Atau mereka akan menghancurkanmu."
"Aku telah memutuskan," kata He Jin "Jangan katakan apa-apa lagi."
Dalam beberapa hari He Jin mengangkat dirinya menjadi perdana menteri dan para teman diangkat sebagai pejabat tinggi.
Ibu suri Dong memanggil Zhang Rang dan kelompoknya dalam suatu rapat.
Kata ibu suri. "Itu adalah aku yang pertama kali membawa permaisuri He ke hadapan kaisar. Sekarang anaknya menjadi kaisar dan seluruh pejabat tinggi adalah teman-temannya.
Kekuasaanya begitu besar, apakah yang dapat kita lakukan?"
Zhang Rang membalas, "Yang Mulia harus mengatur negara dari 'balik tirai', lalu berusaha menjadikan Pangeran Liu Xian sebagai kaisar, berikanlah kakakmu 'paman kaisar' Dong Chong
jabatan yang tinggi dan tempatkalah dia pada posisi militer, saya rasa itu akan berhasil."
Ibu suri Dong setuju. Keesokan hari dia mengadakan rapat dan mengeluarkan titah. Dia mengangkat Liu Xian sebagai Pangeran Chen Liu dan Dong Chong sebagai jendral pasukan kuda terbang dan dia memberikan kekuasaan kepada para kasim untuk turut serta dalam masalah negara.
Ketika Permaisuri He mendengar hal ini, dia menyiapkan jamuan pesta dimana dia mengundang ibu suri Dong. Di tengah-tengah pesta ketika semua sedang asiknya meminum arak dan anggur, permaisuri He berdiri dan menawarkan minuman pada ibu suri Dong seraya berkata,
"Adalah tidak pas jika kami berdua harus turut campur di dalam masalah negara, pada awal mula dinasti Han ketika permaisuri Lu turut campur dalam masalah negara, seluruh keluarganya
dihukum mati. Kita harus tetap diam dan tinggal dalam istana masing-masing dan biarkan urusan negara diurus oleh pejabat pemerintahan. Itu akan baik bagi negara, dan aku percaya bahwa kau akan melakukan itu."
Tapi ibu suri Dong marah dan berkata, "Kau meracuni Lady Wang karena kecemburuanmu. Sekarang berdasarkan fakta bahwa putramu duduk sebagai kaisar dan kakakmu berkuasa kau
berkata seperti ini. Aku akan memerintahkan agar kakakmu dipenggal dan itu sama mudahnya seperti aku membalikkan telapak tanganku."
Permaisuri He juga naik pitam dan berkata, "Aku berusaha berbaik hati denganmu dan mengapa kau mengucapkan kata-kata kasar itu."
"Kau wanita rendahan yang lahir dari keluarga tukang daging! Apa yang kau tahu mengenai pemerintahan ?" hardik ibu suri Dong.
Para kasim membujuk wanita-wanita itu untuk berhenti. Tetapi malam harinya permaisuri He memangil kakaknya untuk menghadap ke istana dan menceritakan apa yang telah terjadi.
He Jin akhirnya mengumpulkan para pejabat istana dan meminta pendapat mereka.
Keesokan paginya sebuah titah dikeluarkan "Ibu suri Dong, sebagai ibu angkat dari Liu Xian,
Pangeran dari Chen Liu, adalah seorang pangeran daerah. Maka dengan itu tidak dapat tinggal di istana dan harus segera meninggalkan istana dan dikembalikan ke daerah asalnya di
propinsi He Jian."
Dan ketika mereka sedang mengirim utusan untuk menyingkirkan ibu suri Dong, pasukan sedang disiapkan ditempat kediaman 'paman kaisar' Dong Cheng. Mereka mengambil tanda penugasannya dan dia mengetahui bahwa ini adalah akhir hidupnya maka melakukan bunuh diri.
Kasim Zhang Rang dan Duan Gui yang mengetahui akan kehilangan pelindungnya segera mengirimkan hadiah yang besar kepada adik He Jin yang bernama He Miao dan kepada
ibunya Lady Wuyang dan itu membuat mereka mendapatkan perlindungan.
Pada bulan keenam tahun itu, utusan rahasia He Jin meracuni permaisuri Dong di kediamannya. Tubuhnya dibawa kembali ke ibu kota dan dimakamkan di makan kerajaan. He Jin berpura-pura sakit dan tidak menghadiri pemakaman itu.
Yuan Shao suatu hari pergi menemui He Jin dan berkata, "Kedua kasim itu, Zhang Rang dan Duan Gui telah menyebarkan laporan diluar bahwa kaulah yang telah menyebabkan kematian ibu suri Dong dan kau ingin mengincar kursi kekaisaran. Ini adalah alasanmu agar kau dapat menghancurkan mereka. Jangan berikan ampun kali ini atau kau akan seperti Dou Wu dan Chen Fan, yang dalam pemerintahan sebelumnya gagal karena rencanamu tidak dirahasiakan dengan baik. Sekarang kau dan adikmu mempunyai banyak pejabat dan jendral di belakang
kalian, jadi menghancurkan kasim-kasim itu hanyalah perkara mudah saja. Ini adalah jalan dari langit, jangan disia-siakan!"
Tetapi He Jin membalas, "Biar aku pikir-pikir dulu."
Pelayan He Jin yang mendengar pembicaran itu segera memberitahukan pada para kasim yang akhirnya mengirim hadiah lagi pada He Miao.
He Miao akhirnya berbicara pada kakaknya Permaisuri He dan berkata, "Jendral Yuan Shao adalah penopang utama kaisar yang baru. Tapi dia tidak dapat bertindak berbelas kasih dan hanya memikirkan pembantaian, kalau dia membunuh para kasim tanpa sebab maka akan terjadi kekacauan."
Tak lama setelah itu He Jin masuk dan mengatakan pada Pemaisuri He rencananya untuk memusnahkan para kasim. Permaisuri He tidak setuju dan berkata, "Para kasim itu adalah
telah melayani kaisar terdahulu dengan baik, untuk membunuh mereka setelah kematian kaisar terdahulu akan tampak seperti tidak menghormati dinasti."
Dan ketika He Jin sedang berpikir Yuan Shao datang dan menghampiri.
"Jadi bagaimana dengan rencana itu ?" kata Yuan Shao ketika bertemu dengan He Jin.
"Adikku tidak mau mengijinkan, apa yang dapat kita lakukan ?"
"Panggilah tentara dan bunuh mereka semua, ini adalah keharusan. Tidak usah pikirkan ijin dari adikmu."
"Itu adalah rencana yang bagus." kata He Jin dan dia mengirimkan perintah kepada semua pasukan yang ada di sekitar ibukota untuk masuk ke dalam ibu kota.
Tetapi menteri Chen Lin keberatan. "Jangan, jangan bertindak gegabah. Pepatah mengatakan "untuk menutup mata dan menangkap burung adalah sebuah tindakan bodoh" Jika dalam
masalah kecil saja kau tidak dapat mengendalikan emosimu, bagaimana dalam masalah-masalah besar? Sekarang karena kebajikan kaisar dan pasukan yang telah kau pegang, kau ini
seperti naga dan harimau. Kau boleh melakukan semua hal sesukamu. Untuk menggunakan semua kekuatan ini melawan para kasim itu sama seperti memanggil petir hanya untuk
menghanguskan sepotong kain. Memanggil tentara dengan jumlah sekian besar masuk ke ibu kota dan memanggil jendral serta pemimpin-pemimpin yang begitu banyak masing-masing dengan rencana dan ambisinya sendiri-sendiri itu sama seperti mengarahkan senjata pada diri sendiri, untuk menempatkan diri kita pada kekuasaan orang lain itu tidak akan mendapatkan hasil apa-apa kecuali kehancuran diri sendiri."
"Ini adalah pandangan dari seorang kutu buku." kata He Jin dengan tersenyum.
Episode 6
Kemudian salah satu dari orang-orangnya He Jin menepuk tangannya dan tertawa seraya berkata, "Memecahkan masalah ini semudah membalikkan telapak tangan, mengapa kita terlalu banyak berbicara?"
Yang berbicara itu adalah Cao-Cao. “Para kasim telah ada sejak lama, yang menyebabkan kehancuran sebenarnya adalah pengaruh para kasim yang seharusnya tidak terjadi jika kaisar tidak lemah dan lebih memfavoritkan mereka. Mengapa harus memanggil seluruh pasukan kalau hanya dengan menangkap ‘kepala’ dapat menahan seluruh ‘badan’, setiap keinginan untuk membunuh mereka semua akan cepat ketahuan dan rencana akan gagal."
"Lalu Cao-Cao, apakah kamu mempunyai rencana untuk dirimu sendiri setelah itu?" kata He Jin dengan ketus.
Cao-Cao meninggalkan pertemuan itu dan berkomentar "Yang menyebabkan dunia berada dalam kekacauan adalah He Jin." He Jin kemudian mengirimkan surat rahasia kepada beberapa markas tentara.
Salah satunya adalah pada Dong Zhuo. Dong Zhuo yang telah gagal dalam menumpas pemberontakan jubah kuning sebenarnya harus dihukum tetapi karena dia telah menyogok 10 kasim utama istana untuk melindunginya maka bukannya dihukum dia mendapatkan posisi sebagai jendral utama penjaga garis depan lalu menjadi penguasa Aoxiang dan menjadi penguasa seluruh daerah Xizhou dan terakhir menjadi panglima besar pemimpin 200.000 tentara kaisar.
Tetapi Dong Zhuo memiliki hati pengkhianat dan tidak setia. Jadi ketika dia menerima perintah untuk datang ke ibu kota dia sangat bergembira dan langsung mempersiapkan pasukannya untuk berangkat. Dia meninggalkan menantunya Nie Fu untuk menjaga markas pasukan dan mengurus wilayah Xi Zhou. Dong Zhuo membawa 200.000 tentara utamanya bergerak menuju ibukota Luo Yang, bersama dengan dia Dong Zhuo juga membawa 4 jendral utamanya yaitu Li Jue, Guo Si, Zhang Ji dan Fan Chou.
Penasehat Dong Zhuo dan juga menantunya, Li Ru berkata "Walaupun pemanggilan secara formal telah diterima tetapi terlalu banyak kejanggalan dalam hal ini. Akan lebih bijak bila kita juga mengirimkan surat untuk menjawab panggilan ini terlebih dahulu dan menjelaskan keadaan kita sebelum kita memasuki ibu kota."
Dong Zhuo setuju dan menulis surat seperti ini: "Hambamu Dong Zhuo mengetahui bahwa pemberontakan yang terus-menerus terjadi disebabkan oleh Zhang Rang dan para kasim istana. Sekarang saatnya untuk kita memotong ‘luka’ yang walaupun sakit tetapi harus dilakukan, akan lebih baik begitu daripada kita membiarkan kejahatan menjadi-jadi. Hamba telah berani membawa pasukan menuju ibukota, dan dengan seijin yang mulia maka saya berharap Zhang Rang dan Kasim lainnya akan dapat disingkirkan demi kedamaian dan kelangsungan dinasti dan seluruh kekaisaran."
He Jin membaca surat itu dan menunjukannya pada seluruh pendukungnya. Lalu berkatalah menteri zheng tai, "seekor binatang liar telah datang, dia akan memakan semua manusia."
Lu Zhi juga berkata "Lama aku mengenal orang ini. Walaupun tampak seperti orang tidak bersalah, tetapi hatinya seperti serigala. Membiarkan ia masuk berarti membawa bencana. Hentikan dia dan jangan biarkan dia masuk dan ini akan menghentikan bencana."
He Jin ragu-ragu dan akhirnya menolak usul itu, Zheng tai dan Lu Zhi akhirnya mengundurkan diri dan meletakkan jabatan mereka, dan hal ini juga diikuti lebih dari 1/2 menteri Negara lainnya. He Jin tetap tidak perduli dan tetap menyambut Dong Zhuo dengan hangat yang sedang berkemah di dekat danau Shengchi diluar tembok ibu kota.
Zhang Rang dan para kasim tahu bahwa manuver pasukan ini ditujukan untuk mereka, "Ini adalah rencana He Jin, kalau kita tidak menyerang duluan maka kita pasti semua akan mati."
Akhirnya mereka menyembunyikan sekitar 50 orang yang dipersenjatai di luar gerbang istana dimana tempat permaisuri tinggal, kemudian mereka masuk untuk menemui permaisuri.
Kata mereka "Jendral dong telah membawa pasukannya ke ibukota untuk menghancurkan kami, kami mohon padamu, kasihanilah kami dan selamatkanlah kami."
“Pergilah untuk menemuinya dan akuilah kesalahanmu." Kata permaisuri.
"Kalau kami melakukan itu maka dia akan mencincang kami. Lebih baik mintalah kakak yang mulia untuk datang menemuimu dan perintahkan dia untuk menghentikan jendral Dong. Jika dia tidak mau kami akan mati dihadapanmu." Permaisuri He mengeluarkan titah untuk memanggil kakaknya.
He Jin sedang akan pergi menemui permaisuri ketika menteri Chen Lin menyarankan agar dia jangan pergi. "Para kasim pasti mempunyai rencana yang jahat terhadap dirimu."
Tetapi He Jin menyatakan bahwa titah ini adalah datang dari permaisuri dan tidak mungkin terjadi apa-apa di istana permaisuri.
"Rencana kita sudah terbuka," kata Yuan Shao,"Tetapi tetap saja kau boleh pergi apabila kau siap bertempur."
"Kita cari para kasim terlebih dahulu!" kata Cao-Cao.
"Orang-orang bodoh!" kata He Jin, "Apa yang dapat mereka lakukan terhadap orang yang mempunyai kuasa seluruh kekaisaran didalam tangannya?"
"Kalau kau tetap pergi kami akan ikut denganmu, untuk berjaga-jaga." kata Yuan Shao.
Lalu Cao-Cao dan Yuan Shao masing-masing memilih 500 orang terbaik mereka dan memerintahkan Yuan Shu, saudara dari Yuan Shao sebagai komandan untuk berjaga-jaga di luar istana permaisuri. Sementara Cao-Cao dan Yuan Shao bersenjatakan pedang ikut masuk ke dalam istana.
Ketika He Jin sudah memasuki kediaman permaisuri tiba-tiba pejabat disitu menahannya dan berkata, "perintahnya adalah untuk mengijinkan hanya wali negara dan tidak yang lainnya."
Jadi Cao-Cao dan Yuan Shao menunggu diluar. He Jin masuk sendiri, di gerbang pintu kediaman permaisuri yang disebut "gerbang kebijakan" dia bertemu dengan Zhang Rang dan Duang Gui dan pengikut-pengikut mereka langsung mengepung He Jin. He Jin langsung waspada atas keadaan ini.
Lalu Zhang Rang dengan bersuara keras berkata "Apa kesalahan yang dilakukan oleh ibu suri Dong sehingga kau harus membunuhnya? Dan ketika dia dikuburkan, siapakah yang pura-pura sakit dan tidak datang? Kami mengangkat kau dan kerabatmu dari keluarga rendahan hingga bisa mendapatkan semua kekayaan dan kehormatan, dan inikah balasanmu! Kamu mau membunuh kami semua. Kamu menyebut kami adalah manusia kotor dan sampah. Siapakah yang akan membersihkan?"
He Jin menjadi panik dan mencoba melarikan diri, tetapi semua gerbang telah dikunci. para kasim itu mendekati He Jin dan pembunuh yang telah disiapkan akhirnya muncul dan memenggal He Jin.
Akhirnya He Jin mati, Yuan Shao dan Cao-Cao menunggu sangat lama. Akhirnya mereka tidak sabar lagi dan berteriak, "Kereta telah menunggu, Jendral He Jin!"
Sebagai balasan dari dalam tembok dilemparkan kepala He Jin dan titah dikeluarkan: "He Jin telah bersalah melakukan pengkhianatan dan oleh sebab itu telah dihukum mati. Tetapi semua pengikutnya dimaafkan."
Yuan Shao berteriak, "Para kasim telah membunuh perdana mentri, marilah mereka yang akan memusnahkan kejahatan mengikuti aku."
Lalu salah seorang anak buah Jendral He Jin, Wu Kuang membakar pintu gerbang yang terbuat dari kayu. Yuan Shu sebagai kepala pasukan langsung menerjang masuk istana dan membunuh semua kasim yang ditemuinya tidak peduli umur atau jabatan.
Yuan Shao dan Cao-Cao lari masuk kedalam istana permaisuri. 4 dari kasim-kasim itu, Zhao Zhong, Cheng Kuang, Xia Yun dan Guo Sheng melarikan diri tetapi mereka berhasil ditangkap dan dibunuh dengan tubuhnya dicincang sampai habis.
4 orang kasim utama Zhang Rang, Duan Gui, Cao Jie dan Hou Lan dipimpin oleh Zhang Rang membawa pergi permaisuri he, kaisar bian dan pangeran xian menuju istana utara.
Lu Zhi yang telah mengundurkan diri ada dirumah, tetapi setelah mendengar revolusi ini langsung mengenakan pakaian perangnya dan mengambil tombaknya dan pergi bertempur.
Dia melihat kasim Dui Gui membawa permaisuri, lalu Lu Zhi berkata "Kau pemberontak, beraninya kau menculik permaisuri? "
Kasim itu melepaskan tangannya dari permaisuri dan kabur. Akhirnya Lu Zhi membawa permaisuri ke tempat yang aman.
Jendral Wu Kuang menerjang masuk ke dalam salah satu ruangan di istana permaisuri dan menemukan He Miao dengan pedang di tangan.
"Kau juga adalah salah satu perencana untuk membunuh kakakmu sendiri" teriak Wu Kuang.
"Kau akan mati seperti yang lainnya"
"Mari kita bunuh si perencana yang membunuh kakaknya sendiri!" teriak yang lainnya.
He Miao melihat sekelilingnya, akhirnya musuhnya membunuhnya dan tubuhnya terpotong menjadi bagian kecil-kecil.
Yuan Shu memerintahkan untuk mencari seluruh keluarga dan bawahan para kasim-kasim itu. tanpa menyisakan satu orangpun semua pria yang tidak memiliki janggut dibunuh tanpa ampun.
Cao-cao dan pasukannya berusaha memadamkan api, dia memerintahkan pasukan lainnya untuk mencari zhang rang dan menyelamatkan kaisar dan pangeran.
Sementara itu Zhang Rang dan Duan Gui telah membawa pergi kaisar dan pangeran Xian.
Mereka tidak berhenti sampai ketika mereka mencapai bukit Baimang. Ketika itu malam telah tiba dan mereka berhenti sebentar, tetapi tiba-tiba di belakang mereka terdengar suara prajurit datang. Pimpinan prajurit itu bernama Min Gong dan berteriak
"Pengkhianat, berhenti!"
BAGIAN 7
Zhang Rang melihat bahwa dirinya telah terkepung meloncat ke dalam sungai untuk melarikan diri tetapi akhirnya tenggelam.
Kedua anak kecil itu, Kaisar Bian berusia 12 tahun sedangkan Pangeran Xian berusia 10 tahun, yang kebingungan dan takut tidak berani menangis ataupun bersuara. Mereka merangkat di dalam rerumputan tinggi sepanjang sungai dan bersembunyi.
Tentara berpencar kesegala arah untuk mencari mereka. Mereka mencarinya sampai tengah malam.
Bergetar karena kedinginan dan kelaparan kedua anak itu akhirnya terbaring di rerumputan dan mereka saling menangis satu sama lainnya dengan berpelukan karena merasa bahwa hidup mereka akan berakhir.
"Ini bukanlah tempat untuk berhenti." kata Pangeran Xian, "Kita mesti mencari jalan keluar."
Akhirnya kedua bocah kecil itu merangkat kembali di sepanjang sungai dan karena gelap mereka tidak dapat melihat apapun juga dikejauhan. Mereka tidak dapat melihat jalan karena gelap tetapi tiba-tiba dihadapan mereka kunang-kunang berterbangan menyinari jalan di depan mereka sehingga mereka dapat melihatnya.
"Langit membantu kita." kata Pangeran Xian. Mereka mengikuti jalan yang ada kunang-kunangnya dan akhirnya mereka sampai di jalan besar. Mereka terus berjalan sampai kaki mereka sangat sakit sehingga tidak dapat melanjutkan. Ketika melihat ada tumpukan jerami di pinggir jalan mereka menggunakannya untuk berbaring.
Jerami ini adalah milik keluarga petani yang ada di daerah itu. Pada malam itu petani itu ketika tidur dia bermimpi bahwa ada 2 matahari berwarna merah yang jatuh di belakang rumahnya.
Karena itu petani itu bangun dan dia mencoba melihat kebelakang rumahnya. Di tumpukan jerami itu dia melihat 2 anak kecil sedang terbaring disana.
“Dari keluaga manakah kamu berasal,anak kecil?" tanya si petani.
Kaisar Bian terlalu takut untuk menjawab, tetapi Pangeran Xian berkata, "Dia adalah kaisar. Sedang ada revolusi di istana kaisar dan kami melarikan diri. Aku adalah adiknya, Pangeran Xian."
Petani itu bersujud dan berkata, "Aku adalah Sui Lie dan kakakku, Sui Yi adalah bekas menteri dalam negeri. Kakakku sangat membenci tindakan para kasim dan karena itu mengundurkan diri dan bersembunyi disini."
Kedua anak itu dibawa masuk ke dalam rumah petani itu dan petani itu melayaninya dengan penuh hormat.
Ketika itu Min Gong berhasil menangkap Duan Gui, Min Gong bertanya, "Dimanakah kaisar?"
"Dia menghilang! Aku tak tahu dimana dia."
Min Gong langsung membunuh Duan Gui dan memenggal kepalanya serta menggantungkan kepalanya di atas tombak. Dia memerintahkan pasukannya terus mencari kaisar. Dia pun ikut mencari, dia melihat ada rumah pertanian didekat situ. Min Gong menghampiri rumah pertanian itu dan bertemu Sui Lie.
Sui Lie yang melihat apa yang ditancap di tombak Min Gong, bertanya kepada Min Gong. Min Gong lalu menjelaskannya. Puas dengan jawaban Min Gong maka Sui Lie mengantarnya menemui kaisar.
Pertemuan ini sangat mengharukan sehingga semua mengeluarkan air matanya.
"Negara tidak dapat tanpa pemimpin," kata Min Gong. "Saya harap yang mulia mau kembali ke istana."
Akhirnya kaisar setuju ikut kembali ke istana. Tidak sampai 1 km mereka berkuda, mereka bertemu dengan para pejabat istana lainnya dan beberapa ratus pasukan. Pejabat-pejabat itu adalah Wang Yun - menteri dalam negeri, Yang Biao panglima besar, Chun Yu Qiong panglima kiri, Zhao Meng panglima kanan, Bao Xin panglima belakang dan Yuang Shao panglima tengah.
Tangisan haru saat itu membasahi wajah para menteri dan pejabat ketika mereka melihat kaisar selamat.
Prajurit dikirim untuk memasang kepala Duan Gui di pintu gerbang ibu kota.
Rombongan kaisar yang sedang menuju istana kemudian bertemu dengan rombongan pasukan besar lainnya. Para pejabat ketakutan dan kaisar menjadi gelisah. Yuan Shao langsung maju menuju depan dan bertanya.
"Siapakah kau?" kata Yuan Shao.
Dari balik kereta kuda munculah seorang pemimpin "Apakah kaisar bersamamu?"
Kaisar terlalu panik untuk menjawab, tetapi Pangeran Xian maju ke depan dan berkata,
"Siapakah kau?"
"Hamba adalah Dong Zhuo, pelindung kerajaan untuk wilayah Xizhou."
"Apakah kamu datang untuk melindungi kaisar ?" Tanya Pangeran Xian.
"Aku datang untuk melindungi." jawab Dong Zhuo.
"Jika memang begitu, kaisar ada disini. Mengapa kau tidak turun dari kudamu dan berlutut!"
Dong Zhuo langsung turun dari kudanya dan bersujud.
Pangeran lalu mempersilahkannya berdiri. Dari awal sampai akhir Pangeran Xian dapat membawa dirinya berlaku
selayaknya seorang kaisar. Oleh sebab itu dalam hatinya Dong Zhuo sangat terkesan dan muncul keinginan untuk mengantikan Kaisar Bian dengan Pangeran Xian.
Mereka akhirnya sampai kembali ke istana. Tetapi ketika mereka sedang berusaha untuk mengendalikan keadaan, cap kerajaan, simbol utama kekaisaran hilang.
Dong Zhuo berkemah di depan tembok istana, tetapi setiap hari dia selalu terlihat di jalanan dengan pegawal berpakain baju zirah lengkap yang mengawalnya sehingga rakyat kecil umumnya merasa gelisah. Dia juga keluar masuk istana dengan seenaknya tanpa mengikuti aturan protokoler.
Panglima pasukan Bao Xin berkata mengenai kelakuan Dong Zhuo kepada Yuan Shao, "Orang ini memiliki rencana jahat dan harus segera dienyahkan!"
"Tidak ada yang dapat kita lakukan sampai pemerintahan lebih kuat." kata Yuan Shao.
Kemudian Bao Xin melihat menteri dalam negeri Wang Yun dan meminta pendapatnya.
"Mari kita bicarakan lain kali," jawabnya.
Bao Xin tidak berkata apa-apa lagi dan meninggalkan ibukota dan pergi ke gunung Taishan.
Dong Zhuo mengabungkan pasukan He Jin dan He Miao menjadi bagian dari pasukannya dan secara pribadi dia berkata pada penasehatnya Li Ru mengenai menurunkan Kaisar Bian dan mengangkat Pangeran Xian.
"Pemerintahan benar-benar tanpa seorang kepala negara. Tidak akan ada waktu yang lebih baik lagi untuk melaksanakan rencana ini. Besok kumpulkan semua pejabat di taman Wenming dan beritahukan kepada mereka mengenai masalah ini. Singkirkan semua yang tidak setuju dan seluruh kemuliaan akan menjadi milikmu."
Dong Zhuo sangat senang mendengar kata-kata Li Ru.
Keesokan harinya Dong Zhuo mengadakan perjamuan dan karena pejabat-pejabat banyak yang takut dengan dia maka tidak ada yang berani menolaknya. Dong Zhuo sendiri datang mengendarai kudanya hingga masuk ke dalam taman, dan dengan pedang dipinggangnya dia duduk dan mengambil minuman. Setelah beberapa tegukan, Dong Zhuo menghentikan musik dan mulai berbicara.
"Aku punya suatu untuk kukatakan. Semua dengarkan!"
Semua pengunjung terarah padanya.
"Kaisar adalah penguasa dari segalanya. Jika dia tidak memiliki harga diri dan bertindak tidak seharusnya, maka dia tidak cocok sebagai keturunan kaisar. Dia yang sekarang berada di atas tahta adalah kaisar yang lemah, lebih lemah dari Pangeran Xian yang memiliki kepandaian dan gemar belajar. Pangeran Xian dalam berbagai segi sangat cocok untuk menjadi kaisar. Aku ingin menurunkan Kaisar Bian dan menggantinya dengan Pangeran Xian. Apa pendapat kalian semua?"
Semua tidak dapat berkata-kata apa, keheningan terasa di tempat itu. Tidak ada yang berani mengutarakan pendapatnya. Tapi ada satu yang berani dan dia berdiri lalu membanting meja dan berteriak.
"Tidak! Siapakah dirimu sehingga berani mengeluarkan kata-kata seperti itu? Kaisar adalah anak dari kaisar terdahulu dan dia tidak melakukan apapun yang salah. Kenapa dia harus diganti? apakah kau memberontak?" Yang berbicara adalah Ding Yun, penguasa daerah Bingzhou.
Dong Zhuo memandangi Ding Yuan dan berkata, "Bagi mereka yang sejalan denganku akan hidup, bagi mereka yang tidak maka akan mati."
Dong Zhuo mengeluarkan pedangnya dan siap melawan Ding Yuan. Tetapi Li Ru telah memperhatikan bahwa ada orang yang berbahaya yang berdiri di belakang Ding Yuan, yang sekarang sedang memegang tombaknya dan matanya memancarkan kemarahan.
Lalu Li Ru menyela dan berkata, "Tetapi ini adalah ruang pesta dan urusan negara seharusnya ditinggal di luar. Masalah ini dapat dibicarakan lagi esok."
Para rekan-rekan yang lainnya juga menyakinkan Ding Yuan untuk segera pergi. Setelah mereka semua pergi, Dong Zhuo berkata, "Apakah yang kukatakan adalah adil dan masuk akal?"
"Kau salah, tuan." kata Lu Zhi. "Kaisar Tai Jia dari Dinasti Shang tidaklah cemerlang. Karena itu Perdana Mentri Yi Yin mengucilkannya di Istana Tong untuk belajar sampai dia berubah. Kemudian hari Pangeran Chang Yi naik tahta dan dalam 27 hari masa pemerintahannya dia melakukan 3000 kesalahan. Akibat itu wali negara Huo Guang menyatakan bahwa pangeran Chang Yi harus turun tahta. Kaisar kita yang sekarang masih muda dan dia belum melakukan kesalahan apa-apa. Anda tuan adalah seorang jendral perang yang berasal dari perbatasan. Anda tidak mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman dalam hal administrasi negara. Sehingga anda tidak memiliki kredibilitas seperti Yi Yin dan Huo Guang. Seperti pepatah mengatakan, "Hanya Yi Yin yang dapat menjalankan cara Yi Yin, orang lain hanya akan membawa kematian bagi dirinya."
Dong Zhuo marah dan hampir membunuh Lu Zhi, tetapi 2 pejabat lainnya langsung mencegahnya.
"Menteri Lu Zhi dihormati semua orang, jika dia mati maka akan menimbulkan gejolak." kata pejabat kerjaan Cai Ying dan Peng Bo.
Dong Zhuo kemudian memasukan pedangnya kembali.



BAGIAN 8

kemudian berkatalah wang yun "sebuah pertanyaan besar
seperti apakah pengantian kaisar tidaklah pantas diutarakan
dipertemuan minum arak seperti ini, marilah kita simpan
pertanyaan itu untuk lain kali."
maka keluarlah semua tamu-tamunya. dong zhuo berdiri
didepang gerbang memandangi sisa tamunya pergi, dong zhuo
memperhatikan ada seorang yang memegang tombak dan
sangat gagah. dia bertanya pada li ru siapakah dia.
"itu adalah lu bu, anak angakt ding yuan. kamu harus berhatihati
bila bertemu dia tuanku."
keesokan harinya dong zhuo menerima laporan kalau ding yuan
telah keluar dari kota dengan tentara kecil dan menantangnya.
kemudian kedua pasukan saling berhadapan dengan formasi
barisan yang rapih.
lu bu berada dibarisan paling depan. dia menggunakan jubah
yang dihiasi dengan sulaman bunga, rambutnya disisi-sisir
lurus kebelakgan dan dia menggunakan pelindung badan dari
baja. mengelilingi pinggangnya adalah ikat pinggang sutra
dengan hiasan batu giok dan dia membawa tombak yang
memiliki pisau bulang sabit di kedua ujungnya.
ding yuan kemudian maju ke depan.
"menderita negara ini ketika dikuasai oleh para kasim.
sekarang kau berani berkata mengenai menurunkan kaisar
yang bertahta dan menaikan yang lain. ini adalah keinginan
untuk memberontak."
dong zhuo tidak dapat berkata apa-apa dan lu bu yang sudah
sangat ingin bertarung, langsung berkuda menuju dong zhuo.
dong zhuo mundur dan tentara ding yuan mengejarnya. tentara
dong zhuo berkemah 10 km jauhnya dari kota. disini dong zhuo
berdiskusi dengan para bawahannya.
"lu bu ini sangat hebat" kata dong zhuo "kalau saja dia berada
dipihakku. aku dapat menguasai seluruh dunia."
lalu majulah seseorang dan berkata "tenganlah tuanku, aku
adalah orang sedesa dengannya dan sangat mengenalnya
dengan baik. dia sangat kuat dan hebat tetapi tidak terlalu
pintar, dia akan meninggalkan prinsipnya apabila dia melihat
sesuatu yang menguntungkan didepan sana. dengan lidahku ini
aku akan dapat mengajaknya untuk bergabung bersama kita."
dong zhuo sangat senang mendengarnya dan dia melihat
siapakah yang berbicara itu. dia adalah li su, jendral pasukan
macan kekaisaran.
"apakah yang akan kau gunakan untuk menariknya ?" tanya
dong zhuo.
"tuan mempunyai sebuah kuda indah, si rambut merah. salah
satu yang terbaik yang pernah ada. aku harus mendapatkan ini
dan juga emas serta permata untuk memenangkan hatinya.
lalu aku akan pergi dan mempengaruhinya. dia pasti akan
meninggalkan ding yuan dan mengikuti engkau tuanku."
"apa menurut pendapatmu ?" tanya dong zhuo pada li ru.
"orang tidak dapat mempermasalahkan seekor kuda untuk
memenangkan kekaisaran" jawabnya.
lalu dong zhue memberikan kuda itu pada li su dan juga 1000
ons emas, 10 ikat mutiara, ikat pinggang bertahtakan berlian
dan benda-benda berharga lainnya.
ketika li su sampai di kemah ding yuan, li su meminta penjaga
memberitahukan pada lu bu bahwa kawan lamanya datang
berkunjung.
kemudai li su dipersilahkan masuk.
"saudaraku, bagaimana keadaanmu sejak terakhir kita bertemu
?" salam li su sambil membungkuk.
"berapa lama sejak kita berjumpa terakhir kalinya ?" jawab lu
bu, " dan dimanakah kau sekarang berada ?"
"aku adalah jendral di pasukan macan kerajaan. ketika aku
mendengar bahwa kau adalah pendukung kerajaan, aku
langsung merasa senang. aku datang untuk menghadiahkanmu
sebuah kuda bagus, ini sangat cocok dengan dirimu."
lu bu meminta pengawalnya untuk membawa kuda itu. kuda itu
berwarna merah seperti warna matahari senja. panjangnya 100
inci( 2 ,54 meter) dan tingginya 80 inchi ( 2 meter). kuda yang
sangat istimewa.
lu bu sangat menyukai kudai ini, "apa yang harus kuberikan
untuk mendapatkan kuda ini ?"
"apa yang kuharapkan ? aku menemuimu karena perasaan
yang kuanggap benar" balas li su.
arak dibawakan untuk mereka dan mereka mabuk bersama.
"kita jarang bertemu, tetap aku kerap bertemu dengan ayahmu
itu" kata li su.
"kau mabuk" kata lu bu. "ayahku telah meninggal bertahun
yang lalu"
"bukan,bukan yang itu. aku berbicara mengenai ding yuan, pria
yang waktu itu."
lu bu menjawab "ya, aku bersama dia, tetapi hanya karena aku
tidak dapat melakukan yang lain."
"kau memiliki talenta lebih dari langit. siapa didunia ini yang
tidak gentar mendengar namamu ? ketenaran, kekayaan
adalah milikmu untuk kau raih dan kau berkata bahwa kau
tidak bisa lebih baik daripda menjadi seorang bawahan ?"
"jika aku dapat menemukan tuan untuk ku layani" kata lu bu.
"burung yang pintar akan memilih ranting yang kuat untuk
bertengger. pelayan yang bijak akan memilih tuan untuk
dilayani. ambilah kesempatan itu ketika hal itu tiba, penyesalan
akan datang terlambat jika kau tidak bertindak."
sekarang kau berada dipemerintahan, siapakah yang kau kira
paling pemberani diantara semuanya ?" tanya lu bu.
"aku membenci semuanya kecuali dong zhuo. dia adalah orang
yg memiliki hormat dan seorang terpelajar. dia tahu bagaimana
memberikan imbalan dan hukuman. pasti dia adalah orang
yang ditakdirkan menjadi orang hebat."
lu bu berkata "aku berharap dapat melayaninya, tetapi tidak
ada jalan rasanya."
kemudian li su mengeluarkan semua barang bawaanya berupa
permata dan emas serta ikat pinggang sutra. semuanya
diletakan dihadapan lu bu.
"apakah artinya ini semua ?" kata lu bu.
"suruh pergi dahulu semua pengawal" pinta li su. dan setelah
mereka pergi dia melanjutkan "dong zhuo telah lama
menghormatimu untuk keberanianmu dan dia mengirimkan ini
semua melalui tanganku. kuda itu juga berasal darinya."
"tetapi kalau dia menyukaiku, apakah yang dapat kulakukan
untuk membalasnya ?"
li su berkata "jika orang bodoh macam aku dapat menjadi
jendral pasukan macan di kekaisaran, entah apa yang bisa
dicapai oleh orang sepertimu."
"maafkan aku, aku tidak dapat menawarkan dia jasa apapun
yang dapat kulakukan."
li su berkata "ada satu jasa yang dapat kau lakukan dan sangat
mudah. tapi mungkin kau tidak bersedia melakukannya."
lu bu terdiam cukup lama, kemudia dia berkata "aku dapat
membunuh ding yuan dan membawa pasukannya ke sisi dong
zhuo, apa pendapatmu ?"
"kalau kamu mau melakukan itu, maka tidak ada jasa yang
lebih besar lagi. tetapi hal seperti itu harus cepat dilakukan."
dan lu bu berjanji kepada kawannya itu bahwa dia akan
melakukan hal itu dan setelahnya akan menemui dong zhuo.
lalu li su berpamitan. malam itu lu bu masuk ketenda ding yuan
dengan membawa pedang. dia melihat ding yuan sedang
membaca buku.
melihat siapa yang masuk ding yuan berkata "anakku, ada
masalah apa ?"
"aku adalah pahlawan pemberani" kata lu bu."jangan pikir aku
rela menjadi anakmu!"
"apa maksudmua lu bu?"
sebagai jawaban lu bu menebas kepala ding yuan yang
langsung jatuh ke lantai.
kemudian lu bu memanggil bawahannya dan berkata "dia
adalah orang yang tidak adil dan aku telah memenggalnya,
biarlah mereka yang ingin ikut aku tetap disin dan yang tidak
silakan pergi."
kebanyakn dari mereka pergi. keesokan harinya dengan
membawa kepala ding yuan lu bu pergi menghadap li su yang
mengantarkannya menemui dong zhuo. dong zhuo langsung
memberikan sambutan yang hangat dan menawarkan arak
padanya.
"kedatanganmu adalah seperti air yang jatuh menbasahi
rumput yang kering." kata dong zhuo.
lu bu langsung bersujud pada dong zhuo dan memohon untuk
menjadi anak angkatnya.
dong zhuo memberikan lu bu baju zirah yang terbuat dari emas
dan jubah sutra dan mengadakan pesta untuknya.
setelah itu kekuasaan dong zhuo meningkat dengan cepat. dia
menganugerahkan gelar penguasa daerah hu dan jabatan
jendral pasukan kiri kepada adiknya dong min. dia mengangkat
lu bu sebagai penguasa luoyang dan jendral besar penjaga ibu
kota dan juga jendral besar penguasa pasukan berkuda
kekaisaran. dong zhuo mengangkat dirinya sendiri sebagai
menteri pekerjaan, panglima besar dan jendral besar pasukan
pelindung kekaisaran.
penasihatnya li ru tidak pernah berhenti untuk memaksanya
segera menjalankan rencana manganti kaisar.


BAGIAN 9

sekarang dong zhuo yang sudah berkuasa penuh mengadakan
perjamuan pesta di ibukota dimana semua pejabat harus hadir.
dia juga memerintahkan lu bu untuk membawa tentara di kiri
dan kanan tempat pesta berlangsung dan bersiap-siap untuk
bertindak.
kemudian ditengah pesta dong zhuo berkata "dia yang ada
ditahta saat ini adalah kaisar yang lemah dan tidak cocok untuk
menjalankan pemerintahan. oleh sebab itu aku seperti yi yin
dan huo guang, akan menurunkan dan mengganti kaisar yang
berkuasa. dan semua yang tidak setuju denganku akan mati."
ketakuan melanda seluruh orang yang ada disana, mereka
semua terdiam kecuali yuan shao yang berkata "kaisar tidak
bersalah atas dasar apapun, and menyingkirkannya atas
permintaan seorang biasa adalah sebuah pemberontakan !"
"kekaisaran berada ditanganku !" teriak dong zhuo. "ketika aku
memilih untuk melakukan sesuatu, siapa yang berani berkata
tidak? apakah menurutmu pedangku tidak memiliki sisi yang
tajam."
"jika pedangmu tajam, maka pedangku tidak pernah tumpul!"
kata yuan shao sambil mengeluarkan pendangya dari
sarungnya.
kedua pria itu saling berhadap-hadapan didepan seluruh orang.
rencana melawan dong zhuo: cao-cao menghadiahkan pedang.
dong zhuo pada saat ini telah bersiap-siap untuk menebaskan
pedangnya pada yuan shao, tetapi li ru mencegahnya dan
berkata, "kau tidak boleh membunuh dia sembarangan
terutama dalam masalah sebesar ini."
yuan shao dengan pedang masih ditangannya langsung
meninggalkan ruangan. dia mengantungkan simbol
penugasannya di gerbang timur, dia pergi menuju jizhou.
dong zhuo berkata kepada pelindung kekaisaran yuan wei,
"keponakanmu telah bertindak diluar batas, tetapi aku
memaafkannya karena memandangmu, menurutmu bagaimana
rencanaku mengenai mengganti kaisar ?"
"apa yang kau pikirkan adalah apa yang paling benar"
jawabnya.
"kalau ada siapapun juga yang menentang rencana besar ini,
dia akan langsung dihukum dengan hukum militer!" hardik
dong zhuo kepada seluruh tamunya.
para mentri walaupun merasa kesal tetapi menunjukan
kepatuhannya dan perjamuan itu akhirnya berakhir.
dong zhuo bertanya pada penasehat kekaisaran zhou bi dan
komandan pasukan wu qiong apa pendapat mereka tentang
yuan shao yang melawan.
zhou bi berkata, "dia meninggalkan pesta dalam keadaan yang
sangat marah. dalam hal ini tampaknya dia akan membawa
masalah dikemudian hari. kita tidak boleh melupakan bahwa
keluarga yuan telah selama 4 generasi memiliki kedudukan dan
pengaruh dalam kekaisaran, mereka mempunyai bawahan dan
pendukung dimana-mana. kalau dia sampai mengumpulkan
mereka semua dan menyatukannya, bahkan seluruh gunung
shandongpun akan hilang. lebih baik tuan memaafkan yuan
shao dan memberikannya jabatan. dia akan merasa senang
dan tidak akan membuat masalah."
wu qiong berkata,"yuan shao sangat pandai membuat rencana,
tetapi dia kurang dapat mengambil keputusan dan karena hal
itu maka dia tidak perlu ditakuti. tapi akan lebih baik untuk
memberinya kedudukan dan hal itu dapat membuat tuan
dihormati sebagai orang yang berbesar hati dan pemurah."
dong zhuo mengikuti saran ini, dan dalam beberapa hari dia
mengirim utusan ke yuan shao untuk mengangkatnya menjadi
gubernur di bohai.
pada hari 1 dalam bulan ke 9, kaisar diundang kedalam aula
kebijakan dimana seluruh pegawai kerajaan dan pejabat tinggi
baik sipil maupun militer berkumpul.
lalu dong zhuo dengan pedang ditangan, menghadap kepara
menteri dan pejabat yang berbaris dan berkata "kaisar saat ini
adalah pemimpin yang lemah, tidak cocok untuk memimpin
negara dan mengatur pemerintahan. sekarang dengarlah kalian
semua atas titah ini!"
dan li ru membacakan :
"kaisar ling yang sangat berjasa itu terlalu cepat meninggalkan
kita semua. kaisar adalah junjungan seluruh rakyat dinegeri ini.
kaisar yang sekarang, kaisar bian hanya diberikan langit
kemampuan yang kecil: dalam pengaturan dia tidak efisien,
dan dalam kesedihannya dia tidak dapat tegar. hanya orang
yang dengan kebijakan dan kebijaksanaan yang besar dapat
menjadi kaisar. permaisuri he telah gagal mendidiknya menjadi
kaisar dan seluruh administrasi kekaisaran telah jatuh dalam
kekacauan. ibu suri dong telah wafat tiba-tiba dan tidak ada
yang tahu kenapa. doktri 3 keterikatan--- langit,bumi dan
manusia-- dan kelangsungan dari langit dan bumi telah
terluka."
"tetapi liu xian, pangeran dari chenliu, adalah seorang yang
bijak dan berani. selain ketampanannya, dia dapat
menempatkan sesuatu secara seharusnya. kesedihannya
dijalaninya dengan tegar, dan kata-katanya selalu benar.
semangatnya memuhi seluruh kekaisaran. dia sangat pantas
untuk mengemban tugas besar menyatukan seluruh dinasti
han."
"karena itu sekarang, kaisar diturunkan dan diberikan gelar
pangeran dari hongnong, dan permaisuri he diberhentikan dari
statusnya."
"saya berharap pangeran dari chenliu mau menerima tahta ini
sesuai dengan mandat langit dan bumi, sesuai dengan
keinginan rakyat dan dapat memenuhi seluruh umat manusia."
setelah dekrit ini selesai dibacakan, dong zhuo memerintahkan
para pejabat mengantar kaisar turun dari tahtanya, mengambil
tanda kekaisarannya dan memaksanya sujud menyembah arah
utara, menandakan dia bersedia untuk tunduk sebagai pelayan
dari kaisar yang baru. dan juga dong zhuo memrintahkan
permaisuri he menanggalkan seluruh pakaian kebesarannya
dan menunggu titah kekaisaran selanjutnya. kedua ibu dan
anak itu menangis dan seluruh pejabat yang menyaksikan ini
juga merasa sangat sedih.
salah satu menteri langsung maju kedepan dan berteriak
sambil menangis "penghinaan ini adalah ulah dong zhuo yang
ingin menguasai kekaisaran, aku akan mempertaruhkan
nyawaku untuk menghapus penghinaan ini."
dan dia langsung menerjang kearah dong zhuo dengan
bersejatakan tongkat gading lambang dari jabatannya.
dia adalah kepala sekertariat kekaisaran ding guan. dong zhuo
langsung memerintahkan penjaga menangkap ding guan dan
langsung dipenggal di tempat. sebelum kematiannya, ding
guan tetap menghina dan mengatai dong zhuo, dia tidak takut
pada kematian. ding guan pun akhirnya dipenggal, kepalanya
ditaruh didepan istana sebagai peringatan pada pejabat lainnya
bagi yang berani melawan hukumannya adalah mati.
lalu setelah kejadian itu, pangeran liu xian dibawa naik menuju
singasana naga untuk menerima penobatannya sebagai kaisar.
setelah semua upacara selesai, kaisar sebelumnya--pangeran
bian, ibunya dan selir-selir istana lainnya dikucilkan dari istana
utama dan dibawa ke istana "kesunyian selamanya". setiap
gerbang istana itu dikunci dan dijaga oleh pasukan.
sangat menyedihkan! kaisar muda itu, yang baru memerintah
kurang dari 1/ 2 thn harus diturunkan dan dikucilkan. kaisar
yang baru liu xian adalah anak ke 2 dari kaisar ling. dia
berumur 10 thn ketika itu, beberapa thn lebih muda dari
kakaknya yang diturunkan dari tahta. para ahli istana
menamakan tahun itu adalah tahun pertama dari "awal
kedamaian" (chu ping) (note:sekitar thn 190 m).
dong zhuo mengangkat dirinya menjadi perdana mentri dan
mentri utama serta panglima seluruh angkatan perang kerajaan
yang berjumlah 1.000.000 pasukan. dia menjadi sangat
sombong dan sangat berkuasa. ketika dia menemui kaisar dia
tidak pernah menunduk dan menyebut namanya. dia berani
masuk keruangan kaisar dengan membawa pedang dan jalan
tergesa-gesa.
penasehatnya li ru menyarankan pada dong zhuo untuk selalu
memperkerjakan orang yang mampu dan ini akan memberinya
nilai lebih dimata publik. karena itu dong zhuo mengembalikan
banyak jabatan dan posisi kepada orang-orang yang dahulu
pernah disingkirkan oleh para kasim. untuk yang telah
meninggal dia memberikan jabatan dan posisi kepada
penerusnya. ketika dong zhuo diberitahu ada seseorang
bernama cai yong yang berbakat, dong zhuo memerintahkan
untuk menjemput cai yong. tetapi cai yong tidak mau ikut.
dong zhuo memerintahkan kalau dia tidak mau datang maka
dia dan seluruh keluarganya akan dihukum mati. lalu akhirnya
cai yong pun ikut. dong zhuo sangat puas dengan kemampuan
cai yong dan mempromosikannya 3 kali dalam 9 bulan. ini
adalah semua kemurahan hatinya selama menjadi perdana
mentri.
sementara itu, kaisar terdahulu--pangeran bian dan ibunya
sedang berseding di istanya "kesunyian selamanya" dan
mengetahui bahwa persedian sehari-hari mereka sudah mulai
habis. pangeran bian sangat bersedih dan menulis sebuah
puisi.
dong zhuo yang terus memata-matai gerak-gerik mereka,
suatu hari mendapatkan laporan mengenai puisi yang dibuat
oleh pangeran.
"jadi dia membuat puisi untuk menunjukan ketidak
senangannya! sebuah alasan bagus untuk menghukum mati
mereka semua atas dasar ingin memberontak" kata dong zhuo.
li ru dikirim dengan 10 orang pengawal menuju istana
"kesunyian selamanya". ketika li ru tiba, pangeran, ibunya dan
pelayannya sedang berada di ruangan atas.
lalu li ru masuk dan mewarkan cankir berisi arak beracun
kepada pangeran bian. pangeran bertanya apa maksudnya
semua ini
"musim semi adalah musim yang menyatukan keindahan halam
menjadi satu harmoni, perdana mentri mengirimkan secangkir
arak panjang umur" kata li ru.
"kalau itu adalah arak panjang umur, kamu boleh meminumnya
terlebih dahulu" kata permaisuri he.
lalu li ru langsung membentak.
"apakah kau tidak akan meminumnya ?" tanya dia.
dia memanggil pengawalnya dengan tali dan pisau dan
menunjukannya pada pangeran bian.
"cangkir itu atau ini ?" tanya li ru.
lalu berkata pelayan pangeran " biarkan pelayanmu ini yang
meminumnya dan mengantikan tempat pangeran, tetapi
biarkanlah ibu dan anaknya ini, aku mohon."
"dan siapakah kau pikir dirimu mati untuk mengantikan
seorang pangeran?" kata li ru.
dan dia menawarkan satu cangkir juga pada permaisuri dan
memerintahkannya untuk meminumnya.
lalu li ru mendekati pangeran bian dan menawarkan cangkir
arak itu.
"biarkan aku mengucapkan salam perpisahan pada ibuku"
minta pangeran dan dia berkata seperti ini.
"langit dan bumi telah berubah,
matahari dan bulan telah meningalkan tempatnya,
aku yang suatu kali pernah menjadi pusat dari seluruh mata,
telah digiring menuju kegelapan terjauh,
ditekan oleh seorang mentri jahat, hidupku akan segera
berakhir,semuanya telah mengecewakan aku and kesedihan
membuat air mataku mengalir turun"


BAGIAN 10

"langit pasti telah runtuh dan bumi telah hancur,
aku pelayan kaisar, tidak akan bersedih mengikuti kaisarku.
kami telah sampai di akhir perjalanan dan harus berpisah;
aku ditinggal sendirian dengan kesedihan dihatiku ini"
ketiganya langsung berangkulan dan menangis.
"perdana menteri menunggu laporanku" kata li ru "dan kau
terlalu lama menunda tugasku ini. apakah kau pikir ada yang
akan datang menyelamatkanmu?"
permaisuri berkata "pemberontak memaksa kami untuk mati,
ibu dan anak dan langit telah meninggalkan kami berdua .
tetapi kau, alat dari kejahatan, pasti akan musnah dgn
menderita nanti !"
karena itu li ru semakin marah, dia menarik permaisuri dan
melemparkannya keluar jendela. lalu dia meminta pelayannya
menjerat leher pelayannya dengan tali dan memaksa pangeran
meminum racun.
li ru melaporkan hasil ini pada tuannya yang memrintahkan
mereka untuk mengubur korbannya diluar kota. setelah ini
dong zhuo bertindak lebih diktator dari sebelumnya. dia
menghabiskan malam hari diistana, bercinta dengan selirselirkekaisaran
bahkan tidur di singasana naga.
suatu ketika dia memimpin pasukan keluar kota pergi ke yang
cheng. ketika itu penduduk desa, pria dan wanita, sedang
berkumpul dari berbagai daerah untuk merayakan perayaan
datangnya musim semi. pasukannya mengepung tempat itu
dan mejarahnya. mereka mengambil apa saja yang berharga
dan mengambil wanita-wanita serta membawa 1000 lebih
kepala manusia. lalu ketika kembali ke luo yang dia
menceritakan bahwa dia habis berhasil melawan tentara
pemberontak dan mendapatkan kemenangan. dia membakar
kepala-kepala itu dibawah tembok kota serta membagikan
wanita dan hasil rampasan kepada para tentara.
seorang jendral bernama wu fu sangat jijik dan benci kepada
tindakan dong zhuo ini dan berencana untuk membunuh dong
zhuo. wu fu selalu menggunakan pelindung badan yang terbuat
dari besi didalam baju tugasnya dan selalu menyembunyikan
pisau tajam didalam bajunya. suatu hari ketika dong zhuo
mengadakan rapat, wu fu menemui dia dan berusaha
menusuknya. tetapi dong zhuo sangat kuat dan berhasil
menghalangi wu fu sampai lu bu datang membantu.
"siapa yang menyuruhmu memberontak ?" kata dong zhuo.
wu fu memandanginya dan berteriak "kau bukanlah tuanku dan
aku bukanlah pelayanmu. apa yang kau sebut dengan
memberontak? kejahatanmu memenuhi langit dan setiap orang
mau membunuhmu. aku bersedih tidak dapat menyeretmu
dengan kereta kuda untuk menenangkan murka dunia!"
dong zhuo memerintahkan pengawal untuk membawanya dan
memotongnya kecil-kecil. wu fu hanya berhenti menghina dong
zhuo ketika dia berhenti bernafas.
setelah itu kemanapun dong zhuo pergi selalu dijaga ketat oleh
barisan pengawalnya.
di bohai, yuan shao yang mendengar kesewenangan dong zhuo
dan dia mengirimkan surat rahasia kepada menteri dalam
negeri wang yun:
"pemberontak itu dong zhuo telah membuat marah langit dan
bumi. orang tidak berani berkata tentang dirinya. ini dapat
dimengerti. walaupun begitu kau harus bertindak sesuatu untuk
menghilangkan penderitaan ini. bagaimana kau dapat disebut
setia dan menjalankan tugas apabila kau tidak melakukan
apapun ? aku telah mengumpulkan tentara dan berkeinginan
untuk membersihkan kekaisaran dari para pemberontak. tetapi
aku tdk berani menjalankan ini sendirian jika tuan mau, maka
carilah rencana untuk menyingkirkan orang ini. jika tuan
membutuhkan tentara maka aku siap menerima perintah."
wang yun terus berpikir dan tidak melihat ada peluang untuk
menyingkirkan dong zhuo.
suatu hari wang yun menggundang teman-temannya untuk
merayakan pesta ulang tahun dikediamannya.
malam itu meja pun disiapkan didalam ruangan dan temantemannya
berkumpul disana. ketika arak telah disajikan selama
beberapa kali, tuan rumah tiba-tiba menangis.
tamu-tamunya terkejut dan bertanya
"tuan, ini adalah hari ulang tahunmu, mengapa kau menangis
?" kata mereka.
"ini bukanlah hari ulang tahunku" jawab wang yun. "tetapi aku
menginginkan kalian semua berkumpul dan aku takut pada
dong zhuo mencurigaiku, jadi aku menggunakan alasan ini.
orang ini telah menghina kaisar dan dia hanya melakukan apa
yang dia mau dan menyebabkan kekaisaran dalam kekacauan.
aku memikirkan ketika nenek moyang kaisar kita
menghancurkan qin an chu dan mendirikan dinasti han. siapa
sangka bahwa hari ini dong zhuo lah yang menjadi "kaisar" di
negeri ini, karena hal inilah aku menangis."
dan mereka semua akhirnya ikut menangis bersama dengan
dia.
diantara mereka yang duduk hanya cao-cao yang tidak ikut
menangis tetapi bertepuk tangan dan tertawa.
"jika semua pejabat pemerintah menangis dari pagi sampai
malam dan dari malam hingga pagi lagi, apakah itu dapat
menyingkirkan dong zhuo ?" kata cao-cao.
wang yun lalu marah padanya.
"leluhurmu juga menikmati kemurahan hati dinasti han, apakah
kau tidak mempunyai rasa balas budi? kamu masih dapat
tertawa?"
"aku tertawa karena kalian hanya dapat berbicara saja dan
tidak melakukan apa-apa. aku mungkin bodoh dan tidak dapat
berbuat apa-apa, tetapi aku akan memenggal kepalanya dan
menggantungnya digerbang kota sebagai tanda persembahan
pada seluruh negeri ini."
wang yun berdiri dari duduknya dan mendekati cao-cao.
"aku telah tunduk pada dong zhuo hanya karena menunggu
kesempatan untuk menghancurkannya. sekarang ketika dia
sudah mulai mempercayaiku dan terkadang aku dapat
mendekatinya. kamu mempunyai pedang dengan 7 permata
indah, aku ingin meminjamnya dan aku akan pergi keistananya
dan membunuhnya, aku tdk perduli jika aku mati karena itu."
"sebuah keberuntungan bagi dunia bila itu dapat terlaksana!"
kata wang yun.
wang yun lalu menuangkan arak kedalam cangkir cao-cao yang
langsung dihabiskan dan bersumpah akan melaksanakan
tugasnya. setelah cao-cao mendapatkan pedang itu, cao-cao
meninggalkan pertermuan itu.
keesokan harinya cao-cao dengan pedangnya itu datang ke
istana perdana menteri.
"dimanakah perdana menteri ?" tanya cao-cao.
"didalam ruang tamu" kata pelayan istana.
jadi cao-cao pergi kedalam dan menemukan dong zhuo sedang
duduk dikursi dan lu bu berada disisi-sisinya.
"kenapa terlamabt cao-cao ?" tanya dong zhuo.
"kudaku sedang tidak sehat dan lambat" jawab cao-cao.
"beberapa kuda bagus baru datang dari barat, kau pergi dan
pilihlah satu untuk cao-cao." kata dong zhuo kepada lu bu.
dan lu bu pun pergi.
"pengkhianat ini akan menemui ajalnya" pikir cao-cao. dia
dapat saja langsung menusuknya, tapi cao-cao tahu bahwa
dong zhuo sangat kuat dan dia takut untuk bertindak sekarang.
dia ingin memastikan sebelum bertindak.
sekarang dong zhuo telah lelah duduk sehingga dia
merebahkan badannya dalam posisi tidur dan kepalanya
menghadap kedalam.
"inilah saatnya" cao-cao dalam hati berkata, dia memegang
pedangnya.
tetapi ketiak cao-cao baru saja mengeluarkan pedangnya, dong
zhuo secara tidak sengaja melihat bayangan cao-cao
memegang pedang di cermin.
"apa yang kau lakukan cao-cao ?" kata dong zhuo yang tibatiba
berbalik. dan pada saat yang sama lu bu datang membawa
kuda.

Bersambung ....


Posted by: Kaz HSG
HSG - May 2011

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tolong saya mw jadikan ini buku ko .. jdi lebih enak bca nya soal nya klo bca di website gnii sya gg enak .. tlong sya mw mnta simber cerita nya dikutip dri mna :D thx ko !

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates