13/04/12

Klinik Klenik

KLINIK KLENIK:
Kumpulan Kejadian Seram di Sekitar Kita

Salam Surgawi,

Tangan Buntung yang Mengetik

Kejadian ini saya alami saat saya masih kecil. Waktu itu saya kelas 1 SD (kalo tidak salah ingat). Saya punya 3 saudara yang usianya lebih tua (saya anak bungsu saat sebelum adik saya lahir). Karena rumah dinas kami berada tepat di hadapan Rumah Sakit Umum (Ayah seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit tersebut) maka kami biasa bermain-main di areal Rumah Sakit. Kami tinggal di kota kecil di daerah Jawa Tengah.

Saat kami sekeluarga pindah dari Palembang, rumah penduduk belum banyak. Bahkan di kawasan Rumah Sakit itu hanya ada 1 rumah penduduk. Dan Rumah dinas kami dibangun beberapa bulan sebelum kami pindah kesana. Sehingga kami sempat mengungsi ke Rumah Sakit untuk tinggal sementara sampai rumah kami siap digunakan.

Aku dan kakak-kakakku sering bermain petak umpet di areal rumah sakit. Kami biasa bermain dari sore hingga malam sambil menunggu Ayah selesai kunjungan dari kamar pasien. Terkadang kami masuk ke dalam kantor Ayah untuk sekedar ambil minuman di mesin pendingin kantor.

Saat itu aku dan kakakku yang ke-2 merasa haus karena habis bermain kejar-kejaran. Dia mengajakku untuk ke kantor Ayah mengambil minuman dingin. Sebenarnya kantor Ayah terdiri dari beberapa ruangan khusus untuk dokter spesialis, dan di sisi lainnya terdapat ruangan lebih besar untuk menampung beberapa staff administrasi. Di ruangan administrasi terdapat berbagai alat kantor, salah satunya adalah mesin ketik jaman dulu yang suaranya cukup nyaring bila digunakan.

Saat kami akan membuka pintu ruang kerja Ayah, kami mendengar suara mesin ketik yang berbunyi nyaring. Aku memandangi kakakku yang keheranan, "Masa malam-malam gini ada yang kerja sih?" ujarnya. Dia menggandengku untuk mengintip dari jendela yang terbuka kordennya. Sejujurnya kami agak takut saat itu. Aku merasakan tangan kakak gemetar kala menggandengku. Ruangan di dalam sangat gelap dan pintupun tertutup. Mana mungkin ada orang yang mau bekerja di waktu malam tanpa penerangan lampu. Namun suara mesin ketik itu masih terdengar di telinga kami.

Kakak berusaha mengintip dari luar jendela yang terbuka kordennya, akupun mengikuti. Kami agak kesulitan untuk membiasakan mata kami melihat dalam kegelapan. "Darimana ya asal suara itu" ujar kami heran. Karena tak satupun kami lihat ada manusia di antara meja-meja kerja di dalam sana. Kami terus mencari. Sampai akhirnya aku menemukan ada yang ganjil di salah satu mesin ketik dekat dengan lampu menuju ke toilet dalam.

Aku melihat ada sepasang tangan buntung sampai pergelangan sedang sibuk mengetik sesuatu disana. Aku tarik-tarik tangan kakakku seraya berkata "Kak..kak..itu disana...liat..liat kak!" sambil menunjuk kearah tangan tadi. Namun kakakku tidak bisa melihat apa yang aku maksud, "Mana? Mana?" ujarnya kebingungan. Mungkin karena kami terlalu berisik sepotong tangan tadi melayang dengan cepat dan langsung menutup korden yang semula terbuka di jendela tempat kami mengintip. Aku dan kakakku shock dengan kejadian itu. Lalu seketika itu ruangan administrasi menjadi sepi. Kami lari sekencang-kencangnya meninggalkan tempat itu. Malamnya kami berdua seperti dibayangi tangan buntung yang melayang-layang. Hiiyyy...!!!

=============================

Setan Ngesot Muka Rata

Huy brada ni gue Welly, panggil aza Wellay. Gue mau berbagi cerita lagi ni sama kalian, kuntilanak bapak dan cerita tentang ninja itu cerita teman gw, sekarang ini gue mau cerita tentang kisah gue sendiri. Ok langsung saja gak usah pake intro lama2.

Seperti biasa tiap malam gue jaga warung, sekitar pukul 24 gw tutup tuh warung. Malam Kamis seminggu yang lalu setelah gue tutup warung, gw lekas ke kamar untuk rebahan dan sekedar ngeroko sambil denger mp3. Gue denger lagu yang berjudul tangisan dewi kegelapan yang dimaenin sama telluh 666, aliran metal ghotic. Gak terasa udah hampir setengah satu, nyokap angkat gw keluar mau ke kamar mandi. Gw masih tuh dengerin musik, gw ulang2 terus.

Jam 1 gw gelisah gak bisa tidur, ke kanan ke kiri pokoknya gelisah. Mata gw sayup udah ngantuk banget, tapi mata gw maunya menghadap ke pintu terus (Pintunya gak ada sie cuma make kordeng doank, posisi lampu mati tuh). Mata gw gak mau merem, pas mata gw terpanah ke arah pintu trus, gw gak sadar kordengnya kebuka, yang ngebuka itu setan ngesot muka rata. Jantung gue langsung bedebar dug dug dug cepet banget kaya kereta melaju gak make rem. Langsung gue balik badan ke kanan (posisi pintu ada di kiri), sambil nyebut astaghfirulLah secepat mungkin. Kordeng masih kebuka, lampu ruang tv nyala, jadi kalau kordeng kebuka kamar gw terang. Dalam pikiran gw gak tau dah, pokonya bener-bener sawan gw.

Udah agak reda, gw menghadap ke kordeng pintu. Sepi banget gak ada apa2. Gw penasaran gak percaya yang gw liat tadi, gw nyoba beraniin diri keluar kamar. Setelah gw keluar gak ada apa2, yang ada meja makan sama tv yang gak menyala. Jantung gw masih agak bedebar tuh, gw langsung nyalain tv, dan gw nyoba nenangin dulu ama secangkir teh anget dan sebatang roko.

Udah lega, gw matiin tv, gw liat celah ada kordeng ruang tamu cuma grimis. Gw nyoba mau nutup kordeng yang kebuka dikit itu, tapi tangan gw ngebuka kordeng tanpa gw gerakin sendiri. Pas kebuka lebar ternyata setan ngesot itu ada di samping bupet sebelah motor. Langsung gw lari ke kamar. Jantung gw bedebar gak karuan lagi, lebih gila dari sebelumnya. Gw gak bisa apa2, cuma gelisah, gelisah dan gelisah gak bisa tidur, hingga adzan subuh baru bisa tidur. Ini kisah gw yang pertama ngalamin ngeliat setan atau hantu.

Ketika gue nanya orang rumah, emang bener ada, tapi kenapa baru sekarang gw dikasih liat. Gw ikut nyokap angkat gw kurang lebih 11 tahun setelah perceraian ortu gw. Nyokap angkat gw juga bilang mungkin gw lagi kotor, dan gw keinget gw emang abis bercinta sama mantan gw. Sampai sekarang gw masih sering liat dia tapi hanya bayangan. Udah seminggu lebih gw bisa liat dia 3 atau 4 kali, sekarang udah biasa saling memahami dan jangan ganggu aza.

=================================

Terjebak Dalam Mimpi Aneh

Perkenalkan saya Ade, sedikit cerita yang belum terlalu lama saya alami, 17 Agustus 2011, Pukul 05.30 WITA.

Ketika itu seperti biasa saya bangun pukul 05:20, tapi tidak langsung mandi dan bersiap berangkat kerja karena ini hari libur. Saya ambil air wudhu dan shalat, setelah itu kembali ke tempat tidur untuk melanjutkan aktifitas (tidur). Satu kamar ada 3 tempat tidur, satu ranjang single satu ranjang bertumpuk, ranjang saya berada di atas. Teman saya yang masih melek matanya, saya lihat sedang asyik online membuka facebook miliknya, saya pun kembali tidur.

Beberapa menit tertidur, badan saya terasa rileks, hingga sulit menggerakkan badan yang kata orang itu "sleep paralyse", jadi saya tenang saja dan melanjutkan tidur. Tidak disangka, saya merasa seperti terbangun saat tidur. Saya bangkit tapi saya juga masih merasakan tubuh saya masih tertidur. Saya juga dapat mendengar dengkuran halus saya. Saya pun bangun.

Ini yang sedikit aneh, biasanya orang bangun itu duduk sebentar untuk bertumpu baru bangun. Yang ini saya merasa bangun langsung berdiri seperti tubuh saya menjadi ringan. Kemudian saya melihat ke belakang dan saya bisa melihat tubuh saya masih tertidur dengan pulas, nafasnyapun saya juga dapat merasakannya. Kemudian saya berfikir, apakah ini mimpi, atau apa? Atau Lucid Dream seperti yang pernah saya baca di internet.

Kemudian saya pun berpikir untuk jalan-jalan dulu sejenak. Saya juga masih melihat teman sekamar saya masih asyik bermain laptop pribadinya. Saya pun meloncat ke bawah, tapi tubuh saya begitu ringan hingga terasa seperti terbang. Kemudian saya berjalan keluar tapi yang saya rasakan tidak berjalan seperti umumnya, tapi seperti bisa melayang. Saya pun keluar, dan bisa menembus pintu.

"Ajaib" pikir saya. Tapi keadaan di luar begitu sepi, dan suasananya seperti saat subuh, dengan langit yang masih biru. Hanya nampak sedikit saja orang yang berjalan tidak seramai biasanya pada jam segitu (Saya lupa mengatakan kalau saya tinggal di mess).

Lalu saya punya inisiatif untuk melihat lingkungan sekitar dengan keadaan seperti ini. Sayapun melompat pagar dan bisa terbang layaknya superman, melewati lorong-lorong mess dan menembus beberapa tembok. Namun, tak berapa lama, sedikit menjauhi kamar saya, saya merasa begitu sesak, seperti ada yang mengganjal di tenggorokan saya. Saya pun panik dan segera kembali ke kamar untuk kembali "tidur".

Sesampainya di kamar, seperti merasakan sesuatu yang aneh, seperti ada yang mengawasi dan seketika itu ruangan menjadi hangat. Sayapun menjadi semakin panik ketika hendak kembali ke tubuhku yang sedang tertidur tapi tidak bisa. Akhirnya saya meminta tolong temanku yang sedang bermain laptop untuk membangunkanku. Tapi sia-sia, temanku tidak mendengarkanku sekeras apapun saya mencoba berteriak.

Suara saya seakan tidak mau keluar, dan tersangkut di tenggorokan, saya mengguncang-guncangkan bahu temanku dan berusaha berteriak, tapi dia tidak bergeming. Saya pun semakin takut. Saya melihat diri saya yang sedang tertidur semakin pucat, dan nafas saya semakin sesak. Saat itu saya bisa merasakan kedua pribadi saya yang terpisah.

Saat itu entah dari mana saya melihat temanku yang lain sedang duduk di kasur bawah tempat saya tidur yang sedang melihat temanku berinternet ria. Saya pun beralih ke dia dan mengguncang-guncangkan tubuhnya sambil meminta tolong, sambil menangis saat itu karena apa yang kurasakan. Nafas sesak, tubuh yang satu pucat dan kuku biru, diawasi oleh siapa yang saya tidak tahu.

"Bang tolong bangunin saya, bangunin tubuh saya bang, sesak rasanya, sudah pucat saya bang". Setelah beberapa kali mencoba, dia pun berdiri dan melihatku karena seakan dia mendengar diriku yang tengah sesak bernafas. Diapun agak terkejut dan segera berusaha membangunkanku, menggoncangkan tubuhku. Setelah beberapa kali membangunkanku, saya merasa tubuhku yang saat itu bermimpi langsung
tertarik ke tubuhku yang sedang tidur dan langsung terbangun, duduk dan terengah-engah.

"Kenapa de?"
"Kagak bang, tadi saya mimpi aneh"
"Oh, pantessan saya dengar tadi kamu kayak mau teriak/ngomong gitu tapi gak ada suara, yaudah saya biarin aja, kirain ngigau".

Astaghfirullah, langsung saya istighfar dan berucap alhamdulillah karena masih bisa terbangun. Dan ternyata, kami hanya berdua, tidak ada orang ke tiga yang membangunkanku dari tidur, mungkin dia adalah halusinasi di mimpiku. Tapi terima kasih, telah membangunkanku dari tidur aneh itu.

===============================

Semua kisah di atas dialami oleh teman-teman admin.

Bagi rekan-rekan HSG yang ingin berbagi kisah seram seputar setan, hantu, penampakan, horor, pokoknya yang membuat bulu kuduk berdiri, boleh mengirimkannya ke New HSG ini dan diberikan label "HSG KAMIS MISTERI: KLINIK KLENIK" setiap hari Kamis. Hanya hari Kamis, dan bukan hari lainnya. Postingan selain hari Kamis akan kami save untuk kemudian kami re-post pada hari Kamis.

Salam HSG

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates