Ayam Dulu Atau Telur Dulu?
Salam Surgawi,
"Mana yang lebih dulu ada, Ayam atau telur?"
Mungkin dulu kita sering mendengar tentang teka-teki tersebut, bukan? dan jawabannya, pasti menggelikan, jika tidak disebut susah dan bikin puyeng. Sebab jawaban itu terus berputar seperti tidak menemukan ujung. Menjawab Ayam lah yang pertama, salah! tak akan ada ayam tanpa telur. Demikian juga sebaliknya. Dan sepertinya sampai kapanpun kita tidak akan menemukan jawaban yang benar.
tapi untungnya, ilmu pengetahuan sekarang ini telah berhasil menemukan jawaban yang logis dan masuk akal. Dan jawaban tersebut bukan main-main karena disertai dengan pembuktian melalui sains dan teruji kebenarannya. Sungguh menakjubkan. Teka-teki yang ditanyakan para tukang gembala kerbau dan kambing dulu, jawabannya harus melalui penelitian ilmiah dan telaah sains, bahkan tidak tanggung-tanggung karena yang menjawab adalah para profesor yang memiliki kapabilitas dalam bidang ilmu pengetahuan.
Ini dia. Ayam dulu atau telur dulu?
Jawabannya ada dalam beberapa versi:
1. Versi Plato
Menurut Plato, sebelum ayam dan telur ada “ide” ayam dan telur.
Ayam mesti duluan ada dari telur, karena dalam ide ayam terkandung ide telur. Sedang dalam ide telur, tidak serta-merta ide ayam mengikuti, bisa jadi telur yang dimaksud adalah telur bebek.
2. Versi Aristoteles
Menurut Aristoteles, ayam adalah sebab dari telur, dan karenanya ayam lebih dulu dari telur. Sebab mesti lebih utama dari akibat. Ayam mampu melindungi dan mencukupi dirinya sendiri. Sementara telur butuh induk ayam untuk mengeraminya. Mustahil telur lebih dulu dari ayam, sebagaimana mustahil akibat mendahului sebab.
3. Versi Ilmuwan sekarang
Para Ilmuwan berhasil menjawab salah satu tebak-tebakan tertua di dunia, mana yang lebih dulu, ayam, atau telur. Melalui komputer super, tim dari Universitas Sheffield dan Warwick, Inggris menemukan jawabannya. Apakah itu?
Kepada laman Harian The Sun, ketua tim peneliti menjelaskan bagaimana mereka berhasil memecahkan teka-teki tersebut.
“Apa yang kami temukan adalah ‘kecelakaan’ yang menyenangkan. Awalnya, tujuan penelitian kami adalah menemukan bagaimana binatang membuat cangkang telur.”
Menurutnya, selama ini, masyarakat telah menganggap remeh ayam. Kami tidak menyadari proses luar biasa yang ditunjukan para ayam dalam proses pembuatan telur.
“Sadarkah Anda, ketika memecahkan kulit telur rebus di pagi hari, Anda sedang menyaksikan salah satu material luar biasa di dunia.”
Cangkang telur memiliki kekuatan sangat luar biasa, meski beratnya sangat ringan. Manusia tak bisa membuat benda seperti itu, bahkan yang mendekatinya.
“Masalahnya, kita tak tahu bagaimana ayam membuat cangkangnya.”
Tim peneliti lalu menggunakan komputer super milik Dewan Riset Sains Inggris (UK Science Research Council) yang berbasis di Edinburgh. Komputer itu dinamakan HECToR (High End Computing Terascale Resource).
“Kami ingin menelusuri bagaimana telur terbentuk, dengan melihat proses detail telur secara mikroskopis.”
Yang pertama dicari adalah, mengetahui ‘resep’ yang digunakan ayam untuk membuat cangkang telur.
“Dengan bantuan komputer canggih, Kami memecahkan masalah ini selama berminggu-minggu. Sementara, ayam bisa menyusun cangkang itu hanya dalam semalam.”
Lucunya, pemilihan cangkang telur ayam sebagai fokus penelitian benar-benar tak disengaja. Para peneliti memilih telur ayam karena proteinnya sederhana untuk ditelaah.
Namun hasilnya ternyata sangat mengejutkan. “Kami memecahkan teka-teki sepanjang masa. Ini mengagumkan.”
Hasilnya, ditemukan protein khusus yang ada di tubuh ayam. Protein itu adalah adalah ‘tukang bangunan’ tanpa lelah, menyusun bagian-bagian cangkang mikroskopis membentuk cangkang telur. Protein itu menginisiasi proses pembentukan cangkang sebelum menyusun bagian telur yang lain. Tanpa protein pembangun tersebut, telur tak mungkin terbentuk. Dan, protein itu hanya ditemukan di rahim ayam.
“Itu berarti ayam ada duluan sebelum telur.”
Tapi, dari mana ayam berasal? Beberapa teori mengatakan, nenek moyang ayam menciptakan telur zaman Dinosaurus.
“Penemuan kami sangat potensial. Sebab, cangkang telur dibentuk dari banyak kristal kecil. Kita bisa menggunakan informasi ini untuk mengetahui cara membuat dan menghancurkan struktur kristal lainnya.”
Sebagai contoh, untuk menghilangkan kerak di ceret maupun pipa. Penelitian ini juga berimplikasi medis.
“Karena tubuh kita menggunakan metode yang sama untuk membuat gigi dan tulang, kita bisa belajar lebih banyak tentang bagaimana membangun kembali tulang manusia.”
4. Versi Ilmuwan 2
Seorang ilmuwan Inggris mengklaim berhasil menjawab mana yang lebih dahulu ada, ayam atau telur.
"Banyak yang menduga bahwa telur lebih dulu ada daripada ayam, tapi anggapan ini salah," kata peneliti dari Sheffield University, Colin Freeman.
Freeman mengaku memiliki bukti ilmiah bahwa sebenarnya ayam-lah yang ada lebih dahulu. Ia menggunakan superkomputer bernama Hector untuk melihat secara rinci unsur-unsur yang terdapat pada kulit telur ayam. Dari situ dapat diketahui protein yang memulai pembentukan sel telur. "Dan protein itu ada pada ayam," katanya.
Menurut dia, protein adalah bahan dasar dalam pembentukan telur. Namun sayangnya, Freeman tak dapat menjawab secara ilmiah bagaimana ayam bisa "hadir" lebih dahulu kalau tidak dari telur.
Pertanyaan berikutnya adalah, dari mana datangnya ayam?
5. Versi Ilmuwan 3
Sekarang tim terdiri dari seorang filsuf, ahli genetika dan mengklaim ayam petani telah menemukan jawaban. Secara sederhana, alasannya adalah ke fakta bahwa materi genetik tidak berubah selama hidup hewan.
Oleh karena itu burung pertama yang berevolusi menjadi apa yang kita sebut seekor ayam, mungkin di zaman prasejarah, harus terlebih dulu ada sebagai embrio dalam telur.
6. Versi Ilmuwan 4
"Karakteristik sarang tersebut mirip dengan sarang burung," ujar Francois Therrein, salah satu paleontolog dari Royal Tyrell Museum Alberta, Kanada. Ini berarti bahwa dinosaurus lebih dulu membuat sarang sebagai tempat mengerami telurnya sebelum burung melakukannya. Selama ini, sejumlah pakar evolusi masih berasumsi bahwa burung berkembang dari dinosaurus.
Ukuran sarangnya berdiameter sekitar setengah meter dan diperkirakan seberat 50 kilogram. Di dalamnya setidaknya terdapat bekas 12 cangkang telur yang masing-masing berukuran panjang 12 centimeter dan tersusun rapi serta mengarah ke satu titik.
"Berdasarkan bentuk telur dan sarangnya, kami yakin sarang tersebut buatan seekor caenagnathid atau raptor kecil, keduanya sama-sama pemakan daging dan memiliki kekerabatan yang erat dengan burung," ujar Darla Zelenetsky, peneliti lainnya dari Universitas Calgary, Kanada.
Dan jawabannya? Hingga kini masih belum bisa dipastikan apakah ayam atau telur yang muncul lebih dulu, kata Darla Zelenetsky, ahli paleontologi dari Universitas Calgary di Alberta yang merupakan ilmuwan pertama secara dekat meneliti sarang dinosurus itu.
Namun jawaban kasar bisa didapatkan. Dinosaurus membuat sangkar dan menaruh telur jauh sebelum munculnya burung (ataupun ayam) yang merupakan perubahan dari dinosaurus.
"Telur muncul lebih dulu dari ayam. Kemunculan ayam setelah dinosurus pemakan daging menaruh telur itu," kata Zelenetsky.
Jadi pertanyaannya akan berubah, mana yang lebih dulu muncul? Dinosaurus atau telur dinosaurus?
Zelenetsky mempelajarinya sejak disimpan di Canada Fossil Limited Calgary tahun 1990-an. Sebelumnya ia mengira fosil sarang tersebut dibuat seekor dinosaurus herbivora berparuh bebek. Namun, setelah mempelajari lebih seksama, diketahui bahwa sarang tersebut kemungkinan besar dari kelompok theropoda yang merupakan nenek moyang burung.
Zelenetsky mengatakan fosil sarang dan telur yang ditemukan itu milik dinosaurus pemakan daging bernama theropod. Sedangkan lapisan telur mirip dengan telur maniraptoran, kelompok theropod yang menurut ahli paleontologi merupakan burung dari masa 150 juta tahun lalu di zaman Jurassic.
7. Versi Ilmuwan 5
Ahli evolusi genetika dari Universitas Nottingham Inggris Profesor John Brookfiled mengatakan, karena faktor genetika ini, DNA organisme hidup dalam kulit telur semestinya sama dengan ayam yang akan tumbuh besar nanti. Salah satu harian di Inggris mengutip pendapatnya menuturkan, “Jadi, dengan tegas kita dapat mengatakan, bahwa organisme pertama suatu spesies, adalah telur pertama itu, dengan kata lain telur dulu baru induknya.”
Kesimpulan Profesor John Brookfiled ini mendapat dukungan David Papineau, guru besar King’s College London Inggris serta Ketua Badan Perdagangan Ayam Inggris yakni Charles Bourns. Menurut Papineau yang ahli filsafat pengetahuan meskipun telur ayam pertama yang diteluri waktu itu bukan spesies unggas yang sama, namun, ayam pertama yang muncul pasti lebih dulu melalui wujud telur, meski telur itu mungkin milik unggas jenis lain.
Bourns juga menegaskan, “Sejak sebelum ayam pertama muncul, telurnya sudah ada dimana-mana. Tentu saja, mereka mungkin bukan telur ayam yang kita lihat sekarang, dan memang tidak salah mereka adalah telur. Perdebatan mengenai “ayam bertelur dan telur menelurkan ayam” kembali marak setelah beredarnya DVD “Chicken Little” yaitu film animasi 3D Disneyland. Namun, soal yang di-inisiasi dalam diskusi tersebut jauh lebih banyak dibanding penjelasan, misalnya jika bukan telur dulu, maka siapa yang menelurkan telur pertama?”
8. Versi Kamus Besar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Ayam dengan alfabet 'A' dan Telur dengan alfabet 'T', bila dicari di kamus, tentulah akan ditemukan 'A' dulu barulah 'T'.
Begitu pula dengan Kamus Bahasa Inggris dimana ayam adalah 'Chicken' dan telur adalah 'Egg'. Alfabet 'C' sudah tidak diragukan lagi lebih mendahului karena berada di urutan ke-3 dibanding alfabet 'E' yang berada di urutan ke-5.
9. Versi guru Biologi
Guru Biologi:
Kalau saya bilang sih, telur dulu deh baru ayam. Kenapa? Karena ayam lahir dari telur. Walaupun telurnya harus dieram dulu baru ayamnya bisa menetas.
Tapi percobaan di laboratorium pernah membuktikan bahwa ayam bisa lahir dari telur tanpa perlu dieram oleh induknya.
Proses pengeraman hanya membuat telur hangat. Kalau sudah hangat, maka telur akan menetas dan anak ayam akan keluar.
Nah, untuk mengganti proses pengeraman induk ayam, kami pernah mencobanya di lab dengan mengganti pengeraman dengan percobaan yang bisa membuat hangat telur dan menetas.
Jadi tanpa induk ayam pun, telur sebenarnya bisa menetas.
Telur dulu kan, baru ayam?
Tim HSG:
Iya, betul juga sih, Tapi telurnya dapatnya dari mana, Pak?
Guru Biologi:
Kalau saya sih dapatnya dari tadi.
Tim HSG:
Jiaaahhhh!!!
10. Versi pedagang pasar
Telur dulu atau ayam dulu ya? Yah, yang mana duluan bolehlah. Toh sama, bisa dijual kiloan juga.
Gubraks!
Hadoohhh. Pusing kan? Mending kita tanya langsung ke ayamnya aja yuk....
11. Versi Ayam:
HSG: Ayam, antara kamu dan telur mana yang lebih dulu?
Ayam: Karena aku lahirnya dari telur, berarti telur dulu dong.
HSG: Terus telurnya dari mana?
Ayam: Ya, dari ayam dong, mamiku.
HSG: ??!!
Para pembaca HSG, sekian dulu liputan Tim HSG seputar Teka-Teki Kuno dan tertua di dunia: Ayam Dulu Atau Telur Dulu.
Jawabannya dikembalikan ke pembaca aja ya. Binun kami juga. :p
Salam HSG deh
Posted by: Kaz HSG
©HSG - December 2010
Posted by: Kaz HSG
©HSG - December 2010
0 komentar:
Posting Komentar