24/12/10




4 Kereta di 4 Musim


1. Kereta Fajar di Musim Semi
Kereta ini baru pertama kali digunakan, masih harus diuji coba, masih harus dilihat apakah dapat melintasi relnya dengan kecepatan dan jarak lintas yang benar. Seiring waktu berjalan, kereta ini boleh membawa satu gerbong kehidupan. Tetapi gerbong ini adalah gerbong pengetahuan dan pengalaman. Setiap stasiun berhenti untung membawa pengetahuan baru dan pengalaman baru.

Kereta Fajar masih harus banyak belajar sehingga belum dipercaya membawa gerbong penumpang.
Kereta Fajar digunakan selama musim semi yang indah dengan pemandangan yang serba hijau. Bunga-bunga yang bermekaran, dan kuncup-kucup daun yg mulai merekah. Pohon-pohon kembali hijau, rumput-rumput dengan riangnya melambai-lambai menyambut kehadiran kereta fajar. Kehidupan pun baru dimulai.
Kereta Fajar ini adalah perjalanan seseorang yang baru dilahirkan sampai menjelang remaja.

Masa-masa indah yg diibaratkan dengan pemandangan di musim semi. Semua begitu polosnya tanpa harus membawa beban kehidupan yg berat. Hanya tugas anak kepada orang tuanya, belajar dan terus belajar dibawah bimbingan guru kehidupan. Agar gerbong pengetahuan dan pengalaman hidup terus bertambah.
Kenakalan anak kecil sampai gejolak-gejolak perasaan remaja sesungguhnya masih hal yang wajar, ibarat angin di musim semi sangat menyejukan.

Selama angin tersebut berubah menjadi angin topan dan torpedo yang dapat menghancurkan. Sesungguhnya kereta fajar masihlah terlalu dini untuk membawa banyak gerbong kehidupan. Karena semakin banyak gerbongnya semakin banyak pula beban hidupnya.
Untuk itu biarlah kereta fajar melanjutkan perjalanannya.


2. Kereta Penumpang di Musim Panas (summer train)
Seiring bertambahnya usia, masinis kereta fajar, harus memiliki tanggung jawab dan tugas yg lebih besar. Di usia dewasa, pernikahan adalah tahapan perubahan dari akhir musim semi dan masuknya musim panas. Berakhirnya sikap kekanak-kanakan dan belajar membentuk keluarga sendiri.

Ketika seseorang menikah, kereta ini telah siap menampung penumpang dgn fasilitas 2 gerbong utama, yaitu sanak keluarga dari pihak suami dan pihak isteri; 1 gerbong usaha yang berisi teman-teman kantor dan relasi bisnis; dan terakhir 1 gerbong kosong untuk mengangkut barang, yg dikumpulkan dari hasil keringat sendiri
Tambah lagi beban bagi kereta untuk mencapai tujuannya.
Bila suatu saat pasangan ini, telah memiliki anak-anak, lengkaplah menjadi satu keluarga kecil, tambah lagi 1 gerbong khusus anak-anak.

Tentu saja perjalanan ini sulit ditemukan ketenangan, kedamaian saat perjalanan, kecuali saat malam tiba ketika semua terbuai oleh mimpi.
Gerbong keluarga bisa saja saling berbenturan satu dgn lainnya, lontaran krikil-krikil tajam kehidupan jg mewarnai perjalanan antar gerbong, ramainya suara anak-anak dan kenakalannya juga mewarnai perjalanan ini.

Masalah-masalah dan benturan yang terjadi dengan gerbong pekerjaan dan gerbong bisnis, juga sering menimbulkan gesekan-gesekan kecil yang bila tidak diperhatikan dapat menjadi gesekan besar. Yang kadang kala sangat membahayakan keselamatan kereta dan penumpang lainnya.

Masa-masa produktif membuat kereta ini berjalan cepat, dan tak kenal lelah untuk mengumpulkan barang berharga dan pengalaman dari setiap tempat dalam perjalanan ini.

Siang malam kereta terus berjalan, pemandangan dan cuaca di awal musim panas Sampai pada titik panas tertentu yang membakar jiwa dan pikiran, tentu semua adalah proses perjalanan yg tidak mudah ditempuh.

Yg penting cuaca boleh panas, asal hati tidak ikutan panas. Maka kereta ini harus dilengkapi dengan AC agar kesejukan tetap tercipta.


3. Kereta Senja di musim gugur (Fall Season Train)

Perjalanan hidup manusia terus berlanjut dengan cerita dan kisah yang berbeda. Usia semakin bertambah, Kebijaksanaan pun semakin bertambah. Pengalaman hidupnya sudah dapat dikatakan hampir komplit, asam di gunung garam di lautan semua udah dirasakan.

Saatnya kereta senja tiba untuk kita menjalaninya. Satu demi satu gerbong-gerbong yang ada kita tinggalkan. Anak-anak dan cucu sudah punya keretanya sendiri. Mereka sudah mandiri sendiri, gerbong keluarga pun perlahan sudah ditinggalkan. Keadaan berubah, menjadi sepi, Hidup berdua atau sendiri hanya ditemani oleh suster perawat, tiada lagi teman-teman yang biasa bermain bersama. Gerbong baru disiapkan untuk kita, yaitu gerbong kesehatan, berserta team medis dan perlengkapannya.

Kereta yang dulu melaju sangat cepat dengan membawa banyak gerbong yang terisi penuh, sekarang ini Kereta senja berjalan lebih lambat dengan sedikit beban baginya karena gerbong pekerjaan dan jabatan sudah ditinggalkan di stasiun terakhir. Kini saatnya menikmati masa tua masa pensiun, berdua bersama dengan orang yang dicintai, atau sendirian karena sang tambatan hati telah pergi lebih dahulu. Apapun yang terjadi hidup tetap harus dijalani.

Melewati perjalanan masa tua dengan kereta senja, menikmati pemandangan musim gugur sepanjang perjalanan. Pohon-pohon maple yang daunnya berubah menjadi merah dan kuning, menghiasi keindahan alam, pohon-pohon yang merontokkan daun-daunnya, mulai terlihat gundul, dan jalan-jalan penuh dengan daun kering yang bertebaran.

Inilah siklus kehidupan. Manusia pada fase seperti ini sudah mulai nampak keriput di wajah dan sekujur tubuh, rambut pun mulai memutih dan pelan-pelan rontok, gigi sudah mulai copot, otot-otot yang kuat sudah muali kendor, fisik tidak lagi kuat membawa beban yg terlalu banyak, apalagi beban hidup.

Masa-masa pensiun, adalah masa-masa kita harus menikmati kehidupan, setelah lebih dari setengah waktu dalam hidup dihabiskan untuk memupuk harta benda. Kekayaan yang kita kumpulkan harus digunakan untuk kebahagiaan diri sendiri, karena itu rute perjalanan dan kereta senja adalah keliling dunia. Walau perlahan tetapi mampu menikmati keindahan dunia berserta isinya selagi masih kuat.

Warisan harta benda hanya akan membuat keributan bagi anak cucu, tetapi warisan kebijaksanaan, warisan ilmu, pengalaman hidup adalah harta yang tiada taranya untuk anak dan cucu kita kemudian. Maka sebaiknya kita mampu mengunakan kekayaan kita untuk kebahagiaan diri sendiri, untuk orang-orang disekitar kita, sumbangsih kegiatan sosial kemasyarakatan adalah tabungan kebajikan bagi kita. Asuransi kesehatan di masa tua, sangat penting. Agar hidup bisa jauh lebih berarti dan bermakna.

Kereta Senja akan terus berjalan sepanjang musim gugur, mempersiapkan diri untuk kebahagiaan fisik dan spiritual, maka satu gerbong utama saat ini adalah gerbong rohani, tempat sakral untuk mengisi batin agar selalu penuh dengan kebahagiaan, cinta kasih, kasih sayang dan kebijaksanaan. Mengisi hidup dengan semangat dan aura dan energi positif, untuk hidup yang jauh lebih hidup.

Angin musim gugur yang sejuk, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, akan membawa kesejukan jiwa dan kedamaian di hati.
Semoga perjalanan di musim gugur ini dengan kereta senja akan membawa kebahagiaan bagi kita semua.


4. Kereta Kematian di Musim Dingin (Winter Train)
Kereta Musim Dingin melewati hamparan salju yang memutih, angin dingin bertiup menusuk tulang, di pengujung usia yang semakin tua ini, tubuh tidak lagi mampu menahan hawa dingin. Fisik yang lemah, mata yang rabun hanya mampu memandang pohon-pohon cemara yang indah terbungkus putihnya salju, hamparan rumput berubah menjadi hamparan permadani putih nan lembut.

Proses kehidupan sudah sampai tahap akhir dari 4 musim ini, meninggalkan banyak kenangan dan harapan yang telah diwujudkan. Meninggalkan ilmu dan tongkat estafet perusahaan pada generasi selanjutnya. Warisan yang paling berharga adalah warisan kebajikan, cinta kasih, kasih sayang dan kebijaksanaan, serta pengalaman dimana semua jauh lebih bernilai dari pada harta apapun di dunia.

Kereta musim dingin, telah meninggalkan semua gerbongnya, siap melanjutkan ekspedisi selanjutnya, dengan siklus 4 musim yang baru.
Akhirnya berubah menjadi Kereta Kematian yang akan membawa diri ini kembali ke pengadilan akhirat, untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan di Dunia.

Suasana musim dingin mewakili suasana di rumah duka, yang penuh dengan nuansa putih dan dingin. Terdengar Tangis dan doa anak cucu yang tulus mengantar keberangkatan dari kereta kematian ini.

Kereta Fajar di musim semi yg baru pun telah siap untuk menyambut proses kelahiran kembalinya. Juga terdapat 2 kereta yang bertugasnya untuk mengantarkan ke tujuan selanjutnya: Kereta Kencana yang berhiaskan bunga dan teratai akan menghantar kita ke surga atau Kereta Neraka dengan jilatan nyala api yang akan mengirim kita ke neraka. Semua itu ditentukan dari tabungan kebajikan dan tekad yang kita lakukan semasa hidup.

Sesungguhnya kematian adalah awal dari kelahiran kembali. Semua harus menghadapi proses ini.
Kehidupan memang tidak pasti, tetapi kematian itu pasti. Menyadari hal ini, hargailah setiap proses kehidupan kita. Semoga renungan 4 kereta di 4 musim ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Tamat

Renungan tentang Kereta Kehidupan, telah selesai dikisahkan sebagai bahan renungan.
Sesungguhnya apa yg telah dituliskan hanya bagian kecil dari kereta kehidupan kita yg sangat panjang, masing-masing orang memiliki pengalaman yang berbeda. Semoga kita tetap berjalan dalam rel kebenaran, kebajikan dan kebijaksanaan.

Selamat berlibur dan Tutuplah akhir tahun dengan hal yg indah. Bila Musim Panas di Australia berubah menjadi Musim Dingin yang bersalju. Maka akhir tahun 2010 belahan dunia dengan 4 Musimnya serentak merasakan Musim Dingin.



Salam HSG

Posted by: Kaz HSG
©HSG - December 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates