17/09/10



Aku Miskin

Suatu hari, seorang ayah dari keluarga yang sangat kaya membawa anaknya bepergian ke suatu daerah yang
sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian. Ia bermaksud untuk mengajarkan bagaimana
kehidupan yang selama ini mereka kenyam dengan membandingkan kehidupan orang-orang yang miskin.
Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.



Sepulang dari perjalanan tersebut, sang Ayah bertanya kepada anaknya, "Bagaimana perjalanan tadi?"
"Sungguh luar biasa, Pa." Jawab si Anak yang masih terkesan

"Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?" tanya sang 
Ayah.

"Iya Pa," jawabnya.
"Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?" tanya Ayahnya lagi.


Si Anak menjawab,

"Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing, sedangkan mereka memiliki empat ekor. Kita
punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki
sungai yang tak terhingga panjangnya. Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri, sedangkan
mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka. Beranda rumah kita lebarnya hanya
mencapai halaman depan, sedangkan milik mereka seluas horison. Kita tinggal dan hidup di tanah yang
sempit, sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Setiap kebutuhan kita hanya mampu
dilayani pelayan yang kita miliki, tetapi mereka mampu melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makana
yang akan kita makan, tetapi mereka bisa menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi
diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka."



Mendengar cerita tersebut, sang Ayah tersenyum dan memandang wajah anaknya.
Kemudian si Anak melanjutkan,
"Terima kasih Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita."

***
terkadang kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan anugrah bagi orang lain. Terlalu sering kita
melupakan apa yang kita miliki dan hanya berkonsentrasi terhadap apa yang tidak kita miliki.


Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan atas anugrah yang telah disediakan
oleh-Nya bagi kita daripada kuatir untuk meminta lebih lagi.


Salam Surgawi

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates