Semangat Qian Hong Yan, Gadis Berkaki Buntung yang Tak Kenal Menyerah
Salam Surgawi,
Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah bernama Qian Hong Yan.
Cacat tidak mematahkan semangat Qian Hongyan dari Kunming, China, untuk berprestasi. Remaja ini kehilangan kedua kakinya saat kecelakaan lalu lintas di usianya yang masih 3 tahun. Oleh orangtuanya, Qian diikutsertakan dalam terapi basket dan ternyata berhasil. Qian kemudian tampil sebagai pebasket cilik yang cemerlang. Tak memiliki kaki bukan halangan baginya untuk lincah di lapangan.
Qian Hong Yan mengalami kecelakaan dan kehilangan kedua kakinya bahkan pinggulnya, dan perlu mencari jalan keluar. Di usianya yang masih sangat dini - tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000) - ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.
Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.
Keluarganya di Cina miskin dan tidak dapat membeli kaki palsu, maka ia menggunakan bola basket untuk memudahkan gerakannya. Qian Hong Yan juga dikenal sebagai Basket Ball Girl.
Qian menggunakan dua sangga kayu untuk menyeret tubuhnya dan tidak mengeluh, walau dia telah gonta ganti bola basket 6 kali.
Dia tetap ke sekolah, walaupun harus bersusah payah ke sana.
Dan.. ia tetap tersenyum menyambut dunia.
Qian membuktikan bahwa keadaan tanpa kaki tidak menghalanginya untuk tetap melompat dan melesakkan bola ke dalam keranjang. Penampilan Qian yang mengharukan itu mendapat liputan luas dari media massa internasional.
Setelah beberapa lama, pada saat dia berusia 8 tahun, seseorang yang berbaik hati meminta sekelompok dokter untuk membuatkannya sepasang kaki palsu dan menyumbangkannya untuk Qian Hong Yan.
Qian bukan hanya piawai bermain basket, tapi atlet cilik ini juga lincah di kolam renang. Sebuah medali Paralympic (Olimpiade khusus orang cacat) menjadi kebanggaan orang tuanya.
Kini ia tengah mempersiapkan diri untuk tampil dalam kejuaraan dunia atlet cacat di London tahun 2012 mendatang. Selain di nomor basket, Qian rencananya juga akan tampil di cabang renang.
Orang-orang dengan keterbatasan fisik semacam Qian biasanya tidak mendapat tempat di masyarakat luas. Mereka lebih sering dianggap beban daripada potensi yang terpendam. Itu sebabnya kebanyakan kaum difable (cacat) cenderung tersisih. Tetapi justru Tuhan menghadirkan mereka dalam kehidupan kita untuk mencelikkan ‘kebutaan’ kita akan kebesaran-Nya dalam memakai siapapun juga.
Sesungguhnya, kita berhutang kepada mereka yang tak mau menyerah kepada nasib, kepada keadaan dan kepada apa yang disebut oleh banyak orang sebagai takdir.
Tak ada cacat yang bisa memadamkan semangat hidup yang tetap berkobar bagi manusia yang tak pernah menyerah. Ingat kan pada lagu yang dinyanyikan Andy Lau: EVERYONE IS NUMBER ONE.
Ya, setiap orang adalah nomor satu! Tidak ada yang nomor dua! Semangat takkan pernah padam oleh keadaan selama kita masih belum menyerah!!
Bila yang cacat saja bisa berjuang dan mengalahkan kelemahannya untuk menjadi yang terbaik dan nomor satu, mengapa kita yang masih sempurna justru menyerah pada keadaan?
Salam HSG
Posted By: Kaz HSG
©HSG-February 2011
1 komentar:
Puji Tuhan
Allah menghadirkan keajaiban uyntuk selalu kita renungkan
Maha suci Alla
Posting Komentar