Ketika kita harus memilih!
Tisana Wong 20 Desember jam 22:23
Seorang Dosen mengadakan suatu permainan kecil kepada mahasiswinya yang sudah berumah tangga.
"Mari Kita buat satu permainan, mohon satu orang bantu saya sebentar."
Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju Papan Tulis.
DOSEN: Silahkan Tulis 10 nama yg paling dekat dengan anda pada papan Tulis.
Dalam sekejap sudah dituliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. Ada nama tetangganya, nama orang tuanya, suaminya, anaknya dan lain-lain.
Dosen: Sekarang silahkan Coret 2 nama yg menurut anda tidak penting.
Mahasiswi itu lalu mencoret nama tetangganya.
Dosen: Silahkan Coret 2 lagi!
Mahasiswi itu lalu mencoret nama teman2 kantornya.
Dosen: silahkan Coret 1 lagi!
Mahasiswi Itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterus sampai tersisa 3 nama yaitu orang tuanya, suaminya, dan anaknya.
Suasana kelas hening... Mereka mengira semua sudah selesai dan tidak ada lagi yg harus d pilih.
Tiba tiba Dosen Berkata
Dosen: Silahkan Coret 1 lagi!
Mahasiswi itu perlahan mengambil pilihan yg amat sulit lalu dia mencoret nama orang tuanya secara perlahan.
Dosen: Silahkan Coret 1 lagi!
Hatinya menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur dan lambat laun mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu mahasiswi itupun menangis.
Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kepada Mahasiswi itu. "Orang terkasihmu bukan orang tuamu dan anakmu? Orang tua yang membesarkan Anda, anak anda adalah anda yang melahirkan, sedang Suami itu bisa di cari lagi. Tapi mengapa anda berbalik memilih Suami anda sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan?
Semua orang didalam kelas terpana dan menunggu apa jawaban dari Mahasiswi tersebut.
Lalu mahasiswi itu perlahan berkata, "Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah dewasa setelah itu menikah pasti meninggalkan saya juga, yang benar2 bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya."
Salam HSG.
Tsn.
0 komentar:
Posting Komentar